Sederet Keuntungan Menggunakan Gas Bumi, Termasuk Lebih Hemat
Merdeka.com - Pemerintah Jokowi terus menggenjot pembangunan jaringan gas (jargas). Pemerintah bahkan telah menandatangani kontrak pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga (jargas) tahap II tahun 2021 senilai Rp137,13 miliar untuk membangun 15.440 sambungan rumah (SR).
Di mana pembangunan jargas di Kabupaten Karawang dan Kabupaten Subang sebanyak 8.541 sambungan rumah (SR) senilai Rp66,283 miliar dan jargas di Kabupaten Banyuasin sebanyak 6.899 SR senilai Rp70,85 miliar.
Sebenarnya apa keunggulan dan keuntungan memanfaatkan jargas?
-
Kenapa kompor tanam lebih aman? Jika dibandingkan dengan kompor portable, jenis kompor ini cenderung lebih kokoh dan tidak mudah tersenggol. Hal ini yang membuat kompor tanam lebih aman dari risiko kebocoran gas dan kebakaran.
-
Bagaimana PAM Jaya mengatasi masalah bocornya pipa? Agar tetap dapat menyediakan air bersih, lanjut Gatra, PAM Jaya bakal mengirimkan air bersih dengan menggunakan truk tangki yang akan dibagikan secara gratis ke wilayah terdampak selama perbaikan pekerjaan berlangsung, terutama untuk rumah sakit, tempat ibadah, dan panti sosial.
-
Kenapa metode ini hemat gas? Rebus selama 5 menit Panaslan terlebih dahulu air hingga mencapai titik didih dan menghasilkan uap. Kemudian, lontong-lontong dimasukkan ke dalam air rebusan dan direbus selama lima menit dengan ditutup rapat.Setelah lima menit berlalu, kompor dimatikan dan biarkan lontong tetap dalam keadaan tertutup selama tiga puluh menit. Setelah menunggu selama setengah jam, nyalakan kembali kompor untuk merebus lontong selama tujuh menit.
-
Mengapa baterai berbasis air lebih aman? Sebaliknya, baterai berbasis air jauh lebih aman karena kepadatan energinya yang lebih rendah.
-
Apa dampak dari pipa PAM bocor? Akibatnya, kuantitas air PAM yang sampai ke masyarakat menjadi berkurang.
-
Mengapa BPH Migas dorong pemanfaatan gas bumi? Dalam rangka turut menjaga lingkungan, mengurangi emisi karbon, dan mengatasi perubahan iklim, BPH Migas terus mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi melalui pipa,' imbuhnya.
Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan, energi yang digunakan untuk memasak di Indonesia saat ini seperti LPG, listrik dan gas bumi sebenarnya memiliki karakteristik masing-masing. Namun jika dibandingkan harga gas bumi masih jauh lebih murah. Penggunaan gas bumi diklaim lebih hemat dibandingkan dengan menggunakan LPG.
"Kalau bicara itu menurut saya yang lebih murah saat ini adalah gas bumi. Jauh jika dibandingkan LPG non subsidi. Kalau kompor listrik harus mengeluarkan biaya unutuk membeli peralatan masak yang sesuai karakter untuk kompor listrik," ucapnya di Jakarta, Senin (17/5).
Dari sisi keamanan, juga menurutnya gas bumi lebih baik. Dengan pemasangan yang menggunakan pipa kemungkinan terjadinya bocor sangat kecil.
"Tinggal pakai pipa disalurkan. Jadi jauh lebih aman dibandingkan LPG yang kemungkinan terjadi kebocoran. Kalau gas alam kalaupun ada kebocoran dia tidak terlalu menimbulkan ledakan karena tekanannya tidak besar," terangnya.
Sebelum gas didistribusikan ke pengguna akhir, gas bumi akan diberi pembau dengan aroma yang khas dengan menambahkan thiol agar dapat terdeteksi bila terjadi kebocoran gas.
Selain itu berat jenis gas bumi lebih ringan dari udara, sehingga cenderung ‘terbang’ ke atas bila terlepas ke udara terbuka. Bila terjadi kebocoran, gas bumi tidak mengendap di bagian bawah ruangan tertutup. Tentu jika gas mengendap di bagian bawah ruangan dapat membahayakan bila ada percikan api.
Ramah Lingkungan
Gas bumi sebagai bahan bakar untuk rumah tangga disalurkan dengan tekanan sangat rendah yaitu di bawah 100 milibar (mbar). Gas bumi juga memiliki karakter yang ramah lingkungan dengan mengurangi emisi karbondioksida dari hasil pembakaran.
Namun gas bumi juga memiliki kelemahan. Di balik murahnya harga gas bumi, dibutuhkan pembangunan infrastruktur jaringan gas (jargas) yang tidak murah.
"Sebetulnya kalau bicara yang lebih murah ya gas bumi, tapi membangun infrastrukturnya kan mahal," kata Pengamat Energi Sofyano Zakaria.
Dengan biaya yang mahal, memang gas bumi agak sulit untuk penggunaan rumah tangga di desa yang jarak rumahnya cukup jauh. Namun sebaliknya, di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya dan kota besar lainnya seharusnya sudah memanfaatkan gas bumi.
"Di Jakarta misalnya di kampung-kampung padat penduduk seharusnya nggak masalah dan bisa dibangun pipanya. Jadi masalah dari gas bumi hanya infrastrukturnya saja," tambahnya.
Reporter: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jumlah realisasi penyaluran gas pada 2024 turun dibandingkan 2022 dan 2023, yang masih mencapai 850 MMSCFD.
Baca SelengkapnyaMobil listrik tidak menggunakan bahan bakar fosil, sehingga tidak mengeluarkan emisi karbon yang berkontribusi pada perubahan iklim
Baca SelengkapnyaPemasangan converter kit dapat dilakukan di bengkel pemasangan yang sudah tersertifikasi seperti Bengkel Autogas Indonesia.
Baca SelengkapnyaBriket adalah bahan bakar padat yang terbuat dari limbah. Briket digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar minyak.
Baca SelengkapnyaSelain itu, pengurangan emisi dari kendaraan bermotor, yang mana emisinya sekitar 25-35 persen lebih rendah.
Baca SelengkapnyaDiharapkan membantu mengatasi kebutuhan domestik dan mengurangi impor produk baja.
Baca SelengkapnyaKolaborasi dilakukan sesuai mandat MRT Jakarta yakni selain membangun jalur transportasi, juga mengoperasikan dan memelihara, serta membangun bisnis.
Baca Selengkapnya