Semester I, BUMN cetak laba Rp 87 T dan sumbang Rp 129 T ke kas negara
Merdeka.com - Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Imam Apriyanto Putro, menuturkan pada semester I 2017 BUMN mencetak laba Rp 87 triliun. Sementara, sumbangan pajak tercatat Rp 97 triliun dan dividen mencapai Rp 32 triliun, atau total Rp 129 triliun.
"Dibanding tahun lalu more or less sama," ujar Imam, di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (29/8).
Di tahun ini, pemerintah menargetkan laba BUMN sebesar Rp 189 triliun. Dia berharap target bisa terlampaui untuk membantu penerimaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
-
BUMN dan BUMS punya tujuan apa? BUMS sendiri didirikan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan.
-
Apa tugas Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
-
Bagaimana cara BKPM mencapai target Indonesia Emas? Untuk mencapai pertumbuhan itu, maka hilirisasi sebagai dongkrak yang efektif. Bahlil juga menuturkan, pemerintah sudah membuat desain besar di berbagai sektor untuk hilirisasi. Di antaranya, minyak dan gas, mineral dan batubara, perkebunan, perikanan, kehutanan, dan pertanian.'Kita menciptakan nilai tambah di sini, supaya menciptakan lapangan pekerjaan. Kalau lapangan pekerjaan tercipta, hilirisasi terbangun, pendapatan negara naik, upah naik, gaji pegawai negeri juga naik,' imbuhnya.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Bagaimana Menkumham ingin jajarannya menargetkan tahun depan? Dalam menyusun target ke depan, Yasonna mengingatkan agar menetapkan target tinggi dan maksimal. 'Jangan malah membuat target medioker, sehingga ketika target sudah tercapai, kita merasa puas,' tegasnya.
-
Apa target nasabah BSI di tahun ini? BSI) optimistis jumlah nasabah bisa menembus angka 20 juta pada akhir tahun 2023.
"Jadi harapannya target Rp 190 triliun, malah bu menteri minta lebih, targetnya tembus angka kepala 2," jelas Imam.
Sebelumnya, BUMN mencatatkan ekuitas sebesar Rp 2.297 triliun per semester I-2017. Sedangkan pendapatan yang diperoleh Kementerian BUMN di periode tersebut mencapai Rp 936 triliun.
Sekretaris Kementerian BUMN, Imam Apriyanto Putro menjelaskan, dibandingkan pada semester I-2016, aset BUMN di semester 1-2017 tumbuh sekitar Rp 700 triliun.
Capaian capital expenditure (capex) atau belanja modal BUMN di semester I-2017 mencapai Rp 111 triliun dibanding semester I-2016 capex BUMN sebesar Rp 79 triliun.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari segi pendapatan, kata Erick, meningkat dari Rp1.930 triliun pada 2020 ke Rp2.933 triliun pada 2023.
Baca SelengkapnyaKinerja positif BUMN akan berpengaruh pada setoran dividen ke kas negara.
Baca SelengkapnyaHingga kuartal II-2024, pihaknya sudah menggunakan Rp119,75 miliar dari pagu anggaran Rp 284,36 miliar.
Baca SelengkapnyaSelain sektor penerimaan, Bea Cukai turut mendukung APBN 2023 dengan menjaga stabilitas kondisi ekonomi.
Baca SelengkapnyaSelain dividen, aset BUMN juga mengalami kenaikan menjadi Rp10.000 triliun di 2023.
Baca SelengkapnyaAda kenaikan signifikan dari target dividen BUMN untuk tahun depan.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut sudah melebihi target Undang Undang (UU) APBN untuk tahun 2023 yang hanya Rp2.463,2 triliun.
Baca SelengkapnyaErick menyampaikan target tersebut dinilai cukup besar dengan pagu anggaran 2025 yang didapat sebesar Rp277 miliar.
Baca SelengkapnyaKontribusi terhadap penerimaan negara tersebut berasal dari sumbangan pajak sebesar Rp53,4 triliun dan dividen Rp23,6 triliun.
Baca SelengkapnyaErick Thohir sebagai Menteri BUMN menargetkan setoran dividen 2024 kepada negara mencapai Rp85 triliun.
Baca SelengkapnyaKinerja APBN masih menunjukkan hasil positif hingga September 2023. Pendapatan negara dan belanja negara tetap tumbuh.
Baca SelengkapnyaUkungan terhadap pendapatan negara melalui pajak dan dividen dari BUMN merupakan prioritas utama.
Baca Selengkapnya