September 2018, Utang PLN Tembus Rp 543 Triliun

Merdeka.com - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tercatat memiliki utang Rp 543 triliun hingga September 2019. PLN masuk dalam daftar 10 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki utang tertinggi, di bawah BRI, BNI dan Mandiri.
Direktur Keuangan PLN, Sarwono mengatakan, utang ini bersumber dari dalam negeri. Di antaranya berasal dari obligasi, perbankan, sukuk dan sekuritas.
"Utang PLN banyak sumbernya. Dari lokal ada. Lokalnya, lokal obligasi ada. Utang bank ada. Yang lokal ada sukuk. Ada namanya sekuritisasi juga ada," ujarnya di Gedung PLN, Jakarta, Senin (3/12).
Sarwono menjelaskan, meskipun utang PLN cukup besar, namun bukan berarti perusahaan tidak dapat melunasi. Hal ini terbukti dari perolehan peringkat utang PLN yang cukup baik.
"Bisa (lunas). Kalau enggak dilunasi mereka enggak meng-sign utang. Ketika kita utang itu kan sudah di rating oleh lembaga rating agency kekuatan rating kita kan bagus sekali. Berapa rating kita? Investment grade paling tinggi," jelasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya