Sering Bermasalah, LRT Jabodebek Dikhawatirkan Bakal Ditinggalkan Masyarakat
LRT Jabodebek kerap bermasalah sejak dilakukan uji coba.
LRT Jabodebek kerap bermasalah sejak dilakukan uji coba.
Sering Bermasalah, LRT Jabodebek Dikhawatirkan Bakal Ditinggalkan Masyarakat
Moda transportasi Light Rail Transit (LRT) Jabodebek kini menjadi perbincangan masyarakat lantaran kembali terjadi masalah.
Kondisi keausan roda yang sudah memasuki masa pembubutan mengharuskan sejumlah trainset untuk dilakukan perawatan. Sehingga LRT hanya mengoperasikan sebanyak 9 trainset dari 16 trainset yang ada.
Merespon itu Pengamat transportasi sekaligus Ketua Institut Studi Transportasi, Ki Darmaningtyas mengatakan ini memang menjadi dilema yang dialami oleh PT KAI sebagai operator LRT Jabodebek.
Dia menjelaskan di satu sisi penggunaan produk INKA ini dimaksudkan untuk mendorong penggunaan produk-produk dalam negeri agar industri perkeretaapian dapat berkembang, tetapi di sisi lain produk dalam negeri tersebut ternyata belum dapat diandalkan. Padahal layanan angkutan itu memerlukan jaminan keselamatan, keamanan, kenyamanan, dan ketepatan waktu.Ketika moda LRT Jabodebek tidak mampu menawarkan semuanya itu, dia menilai kepercayaan masyarakat akan menurun dan lama-lama LRT akan ditinggalkan oleh konsumen.
"Pada awalnya kita menjadi optimis bahwa LRT Jabodebek ini merupakan solusi angkutan perkotaan yang menghubungkan Kota Jakarta dengan kota penyangga, khususnya untuk wilayah Depok dan Bekasi, tapi dengan adanya terganggunya sarana, optimisme itu menjadi berkurang," kata Darma kepada Merdeka.com, Jumat (27/10).
Merdeka.com
Sebagai informasi, Manager Public Relations LRT Jabodebek Kuswardoyo mengakui, saat ini LRT Jabodebek hanya beroperasi dengan 9 trainset dan 131 perjalanan.
Hal ini terpaksa dilakukan karena sebagian besar trainset LRT lainnya didapati kondisi roda sudah harus memasuki masa perawatan pembubutan roda untuk menghindari kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diharapkan."Kondisi keausan roda yang sudah memasuki masa pembubutan mengharuskan sejumlah trainset untuk dilakukan perawatan agar keamanan perjalanan tetap terjaga,' ujar Kuswardoyo dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Jumat (27/10).
Untuk itu, PT Kereta Api Indonesia (Persero) sudah melakukan pemesanan sebanyak 1.000 unit keping roda ke PT Industri Kereta Api (INKA).
Menyusul, kerusakan roda aus pada puluhan trainset LRT Jabodebek hingga memaksa berhenti beroperasi.
"Kita sedang menunggu 1.000 keping roda (LRT Jabodebek) dari INKA," kata Kuswardoyo.
Kuswardoyo mengatakan, pemesan sebanyak 1.000 unit roda kepada PT INKA tersebut sudah dilakukan sejak dua bulan yang lalu. Tepatnya, saat manajemen LRT Jabodebek menemukan permasalahan roda aus pada trainset LRT Jabodebek.
"Sudah, sudah dari dua bulan yang lalu lah kita order berapa ke PT INKA. Jadi, begitu kita mengetahui pertama kali kondisi tingkat kausanya makanya kita langsung order," ungkapnya.
Merdeka.com