Siap-siap, Sektor Industri Ini Butuh Banyak Pekerja di 2020
Merdeka.com - Konsultan rekrutmen, Robert Walters membeberkan beberapa sektor industri yang diprediksi membutuhkan banyak tenaga kerja di 2020 mendatang.
Sektor tersebut ialah e-commerce dan financial technology (fintech) yang meliputi bisnis vertikal di bidang logistik, pembayaran (payment), kesehatan dan edukasi.
"Proses rekrutmen pada 2020 diperkirakan akan lebih aktif dari tahun 2019. Untuk Indonesia, akan ada pertumbuhan pada e-commerce dan fintech," ujar Country Manager Robert Walters, Eric Mary dalam paparannya di Jakarta, Kamis (21/11).
-
Bagaimana AI membantu pekerjaan? Semisal penggunaan Chat GPT yang membantu pekerjaan menjadi lebih efisien di tempat kerja dan kehidupan.
-
Bagaimana kecerdasan buatan membantu pekerjaan manusia? Dengan ini, peran dari manusia akan dapat dioptimalkan melalui teknologi.
-
Siapa yang membutuhkan pekerja AI? “Ada permintaan yang luar biasa terhadap orang-orang yang kreatif, berwirausaha yang cepat mengadopsi teknologi baru dan mencari cara untuk memanfaatkannya,“ kata Julia, dilansir Kamis (24/8).
-
Bagaimana LinkedIn meningkatkan kemampuan AI karyawan? 'Sementara itu, data kami menunjukkan peningkatan 65 persen dalam jam belajar untuk 100 kursus AI/generative AI teratas dari tahun 2022 hingga 2023 di LinkedIn Learning.
-
Kenapa AI bisa bantu tingkatkan efisiensi? Menurut Menkominfo, teknologi AI memiliki potensi besar untuk mengotomatisasi layanan pelanggan dengan lebih efektif. Sebagai ilustrasi, pada 2022, banyak perusahaan yang berhasil menghemat hingga USD 11 triliun dengan mengadopsi chatbot berbasis AI.
-
Apa pekerjaan sampingan yang bisa diuntungkan dengan AI? Selain bidang fotografi makanan seperti Audet, berikut adalah pekerjaan sampingan yang umum di mana Anda dapat menghemat waktu dan menghasilkan uang dengan menggunakan AI. Agen Perjalanan Nicole Cueto, menekuni agen perjalanan sebagai pekerjaan sampingannya.
Eric menyarankan para pencari kerja untuk memaksimalkan kemampuan (skill) mereka di machine learning (kemampuan merakit mesin yang otomatis membaca AI, big data (kemampuan mengelola algoritma data) dan artificial intelligence (AI).
"Ketika Anda menguasai skill set ini, perusahaan akan mencari Anda," imbuhnya.
Kenaikan Gaji
Sementara, Robert Walters juga memperkirakan akan ada ekspektasi kenaikan gaji dari para pekerja antara 15 hingga 30 persen. Kenaikan tersebut disebabkan jika para pekerja pindah dari satu industri ke industri lainnya.
"Ketika Anda pindah, Anda mencari sesuatu yang berbeda. Wajar jika Anda mengharapkan kenaikan bayaran ketika melakukan sesuatu yang lebih dari yang sebelumnya Anda lakukan," ungkapnya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peran dari manusia akan dapat dioptimalkan melalui teknologi.
Baca SelengkapnyaMenyongsong tahun 2024, masyarakat dituntut multi terampil agar dapat beradaptasi dengan pesatnya peradaban.
Baca SelengkapnyaPerkembangan zaman menuntut perusahaan harus cepat beradaptasi, termasuk para karyawannya.
Baca SelengkapnyaPekerjaan yang bergerak di bidang AI, pemrograman dan komputasi menjadi jenis pekerjaan yang akan terus berkembang ke depannya.
Baca SelengkapnyaPermintaan terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi. Keterampilan dalam bahasa pemrograman seperti C++, Python, atau Java sangat dibutuhkan.
Baca SelengkapnyaWEF melaporkan bahwa dominasi penggunaan kecerdasan buatan atau AI akan berdampak pada struktur pasar tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaMeski banyak startup berguguran, peluang perusahaan mencari developer kian bertambah.
Baca SelengkapnyaPencarian konsultan AI meningkat lebih dari 650 persen dari Januari hingga Juli 2023.
Baca SelengkapnyaMenaker Ida membeberkan daftar keterampilan yang dibutuhkan pasar kerja saat ini.
Baca SelengkapnyaMenaker mengatakan masa depan Indonesia sangat ditentukan oleh seberapa kompeten dan seberapa kompetitif pekerja/buruh.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah lima industri yang layak dicoba fresh graduate.
Baca SelengkapnyaSayangnya, di saat adopsi teknologi itu makin gencar dilakukan di negara-negara lain, Indonesia justru masih banyak kekurangan talenta.
Baca Selengkapnya