Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Simak Tips Agar Kantong Tak Jebol Meski Harga Pangan Mahal

Simak Tips Agar Kantong Tak Jebol Meski Harga Pangan Mahal Pasar tradisional. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Harga pangan belakangan ini membuat ibu rumah tangga kewalahan mengatur keuangan. Sejumlah bahan makanan mengalami kenaikan harga. Momentum tahun baru menjadi pemicunya. Kondisi ini memang kerap terjadi pada hari-hari besar.

Perencana Keuangan Mitra Rencana Edukasi, Mike Rini Sutikno punya sederet tips agar konsumen tetap bisa hemat meski harga pangan naik. Setidaknya ada tiga tips yang dapat dilakukan.

"Saya biasanya melakukan tiga cara penghematan, hemat bukan berarti tidak belanja. Karena merupakan kebutuhan," kata Mike kepada merdeka.com, Jakarta, Kamis (6/1).

Langkah pertama adalah lakukan pemisahan antara kebutuhan dan keinginan. Di masa saat ini, perlu membedakan antara kedua ini. Golongkan terlebih dahulu agar mudah mengeliminasi kebutuhan yang bisa dikesampingkan.

"Kebutuhan harus dilaksanakan karena menjadi syarat melakukan berbagai aktivitas hidup sehari hari. Pos pengeluaran lain, ada keinginan yang bisa dikendalikan sebenarnya. Misalnya entertaiment, ini bisa dihilangkan," kata Mike.

Langkah kedua adalah melakukan subsitusi jenis bahan yang digunakan. Misalnya, pada biasanya menggunakan bahan yang cenderung memiliki harga lebih mahal. Maka bisa ditukar dengan jenia yang sama tapi harga lebih bersahabat.

"Subsitusi, misalnya cemilan diganti dengan jenis cemilan yang lebih murah. Cemilan ada merek A, B, C. A mahal, B menengah, C murah. Kalau mau lebih hemat bisa pilihan B atau C," jelasnya.

Terakhir adalah, mengatur frekuensi konsumsi. Pembengkakan pengeluaran rumah tangga biasanya karena tidak ada pengaturan konsumsi. Sehingga selalu terasa kurang, padahal sudah dicukupi.

"Seperti cemilan tadi, bisa diatur frekuensinya. Dari beberapa kali seminggu misalnya, jadi dua kali seminggu. Atau makan mewah 5 kali seminggu diatur jadi 3 kali seminggu," paparnya.

70 Persen Pendapatan untuk Kebutuhan Sehari-hari

Mike melanjutkan pengaturan pendapatan untuk keperluan sehari hari sangat penting dilakukan. Sebab, porsinya mencapai 70 persen dari total pengeluaran.

"Itu 70 persen dari pendapatan. Sisanya 30 persen biasanya untuk utang, menabung dan asuransi. 70 persen ini harus benar-benar dikendalikan agar tidak mengganggu yang lain," katanya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Jelang Natal dan Tahun Baru 2024, Harga Bahan Kebutuhan Pokok di Pasar Tradisional Jakarta Melonjak
FOTO: Jelang Natal dan Tahun Baru 2024, Harga Bahan Kebutuhan Pokok di Pasar Tradisional Jakarta Melonjak

Bapanas mencatat, harga sejumlah bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru kian melonjak.

Baca Selengkapnya
FOTO: Harga Bahan Pokok di Jakarta Kompak Naik Jelang Malam Pergantian Tahun
FOTO: Harga Bahan Pokok di Jakarta Kompak Naik Jelang Malam Pergantian Tahun

Harga sejumlah bahan pangan mengalami kenaikan jelang akhir tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Harga Pangan Merangkak Naik Jelang Idul Adha, Ini Hal Ditakutkan Sri Mulyani
Harga Pangan Merangkak Naik Jelang Idul Adha, Ini Hal Ditakutkan Sri Mulyani

Harga-harga pangan meningkat yang menyumbang kepada inflasi,

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Wanti-Wanti Masyarakat Menengah ke Bawah, Daya Beli Bakal Turun Imbas Harga Pangan Naik
Sri Mulyani Wanti-Wanti Masyarakat Menengah ke Bawah, Daya Beli Bakal Turun Imbas Harga Pangan Naik

Inflasi naik di bulan Febuari terutama harga beberapa komoditas.

Baca Selengkapnya
Pedagang Keluhkan Susahnya Dapat Beras Premium Jelang Ramadan, Kalaupun Ada Harganya Mahal
Pedagang Keluhkan Susahnya Dapat Beras Premium Jelang Ramadan, Kalaupun Ada Harganya Mahal

Saat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Harga Sejumlah Kebutuhan Pokok Naik, Pedagang dan Pembeli di Jawa Tengah Sama-sama Mengeluh
Harga Sejumlah Kebutuhan Pokok Naik, Pedagang dan Pembeli di Jawa Tengah Sama-sama Mengeluh

Kenaikan harga membuat penjual dan pembeli sama-sama merana

Baca Selengkapnya
Beras Mahal, Pedagang Warteg Pilih Kurangi Porsi Nasi Ketimbang Naikkan Harga
Beras Mahal, Pedagang Warteg Pilih Kurangi Porsi Nasi Ketimbang Naikkan Harga

Harga beras saat ini tengah melonjak sebagai dampak dari kemarau panjang.

Baca Selengkapnya
FOTO: Dua Faktor Ini Sebabkan Satu Liter Beras di Tingkat Petani Naik, Harganya Sekarang Jadi Segini
FOTO: Dua Faktor Ini Sebabkan Satu Liter Beras di Tingkat Petani Naik, Harganya Sekarang Jadi Segini

Jika sebelumnya harga beras berada di kisaran Rp 8.000 per liter, kini melonjak menjadi Rp 10.000 per liter.

Baca Selengkapnya
Ada Fenomena ‘Makan Tabungan’ di Masyarakat, Ini Penjelasan dan Faktor Penyebabnya
Ada Fenomena ‘Makan Tabungan’ di Masyarakat, Ini Penjelasan dan Faktor Penyebabnya

Tekanan yang dihadapi masyarakat kelas menengah juga tercermin dari indikator penduduk berdasarkan golongan pendapatan.

Baca Selengkapnya
Panen Bergeser, Mendag Tak Bisa Pastikan Harga Beras Turun Dalam Waktu Dekat
Panen Bergeser, Mendag Tak Bisa Pastikan Harga Beras Turun Dalam Waktu Dekat

Pemerintah terus berupaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Keluhkan Harga Beras Terus Alami Kenaikan: Bisa-Bisa Tidak Makan karena Tak Mampu Beli
Masyarakat Keluhkan Harga Beras Terus Alami Kenaikan: Bisa-Bisa Tidak Makan karena Tak Mampu Beli

Masyarakat berharap pemerintah dapat segera menurunkan harga bahan pokok tersebut.

Baca Selengkapnya
FOTO: Harga Beras Melesat Dalam Waktu Sepekan Membuat Penggilingan Padi di Bogor Naikkan Tarif Rp 2000
FOTO: Harga Beras Melesat Dalam Waktu Sepekan Membuat Penggilingan Padi di Bogor Naikkan Tarif Rp 2000

Kenaikan ini dipengaruhi oleh pasokan gabah dari petani terbatas akibat panen padi di tingkat petani menurun.

Baca Selengkapnya