Sri Mulyani akui pertumbuhan ekonomi tak kurangi angka kemiskinan
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengakui angka pertumbuhan ekonomi Indonesia terus meningkat tetapi angka kemiskinan tidak menurun. Hal ini terjadi karena kurangnya kualitas pertumbuhan.
"Pertumbuhan ekonomi kita diharapkan akan makin fokus mengurangi kemiskinan dan untuk itu kita juga harus meningkatkan kualitas," kata Sri Mulyani, di gedung DPR, Selasa (6/6).
Sri Mulyani mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia rata-rata 5,64 persen per tahun. Namun, kemampuan untuk menurunkan angka kemiskinan lebih lambat dibanding tahun-tahun sebelumnya.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Bagaimana ekonomi RI bisa tumbuh 6,22% sampai 2045? 'Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045,' kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa dicapai? Pengembangan kuantitas produksi berikut umumnya disebabkan oleh semakin majunya teknologi, adanya inovasi bisnis yang efisien serta eskalasi minat konsumen pada tren tertentu.
-
Bagaimana Banyuwangi menekan angka kemiskinan? 'Apa yang kami rencanakan tersebut disesuaikan dengan arah pembangunan ke depan yang telah dicanangkan secara nasional, maupun oleh pemerintah provinsi, dengan menyesuaikan dengan dinamika lokal di Banyuwangi,' papar Ipuk. Ipuk mencontohkan dalam upayanya menekan angka kemiskinan. Seluruh komponen masyarakat dari tingkat kabupaten hingga unit terkecil di tingkat Rukun Tetangga dilibatkan. Tak terkecuali komponen sosial kemasyarakatan lainnya.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
"Tahun 2010-2015 penurunan kemiskinan untuk satu persen pertumbuhan ekonomi itu adalah 0,116. Namun 2013 hingga 2016 ini kemampuan menurunkan kemiskinan hanya separuhnya, yaitu setiap satu persen hanya 0,059," terangnya.
Sri Mulyani melihat hal ini sebagai tantangan terbesar agar jangan sampai pertumbuhan ekonomi hanya dinikmati sebagian golongan saja.
"Ini jadi kita harus meluruskan kebijakan-kebijakan fiskal untuk betul-betul orientasinya kepada mengurangi kemiskinan. Kalau tidak, akan terjadi kesenjangan. Jangan sampai pertumbuhan ekonomi dinikmati sebagian masyarakat saja," tegasnya.
Sri Mulyani berharap Indonesia bisa mencapai angka kemiskinan di bawah 10 persen. "Tahun 2017 masih 10,5 diperkirakan akan mencapai 10,4 dan lebih baik sedikit pada tahun 2018 akan 9,0 hingga 10,0," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penanganan angka kemiskian di era Jokowi diklaim lebih baik dibandingkan negara lain.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani menilai menuju target tersebut bukan perkara gampang.
Baca SelengkapnyaMenko PMK Muhadjir Effendy mengklaim angka kemiskinan ekstrem di Indonesia turun drastis dari 4 persen menjadi 0,8 persen dalam satu dekade
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaDikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya pengangguran karena para pengusaha mengurangi pekerjanya, karena menurunnya pendapatan perusahaan.
Baca SelengkapnyaTarget tingkat kemiskinan diiturunkan pada periode kedua Jokowi dalam RPJMN 2020-2024.
Baca SelengkapnyaPenurunan kemiskinan juga terjadi di seluruh wilayah Indonesia, dengan penurunan tertinggi terjadi di Bali dan Nusa Tenggara.
Baca SelengkapnyaPerekonomian di China yang merupakan ekonomi terbesar kedua di dunia, masih menunjukkan kinerja yang lemah
Baca SelengkapnyaPer Agustus 2024, posisi utang Indonesia berada di angka Rp8.461,93 triliun, setara dengan 38,49 persen dari PDB.
Baca Selengkapnya7,2 Juta Penduduk Indonesia Jadi Pengangguran, Wamenkeu: Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi
Baca SelengkapnyaTarget 8 persen baru bisa terwujud selama Prabowo menjabat sebagai presiden 5 tahun.
Baca SelengkapnyaSaid menyebut saat ini Indonesia juga menghadapi penurunan jumlah kelas menengah yang mencapai 9 juta jiwa.
Baca Selengkapnya