Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sri Mulyani soal pertumbuhan ekonomi 7 persen: Memang tak mungkin dicapai

Sri Mulyani soal pertumbuhan ekonomi 7 persen: Memang tak mungkin dicapai Sri Mulyani. ©2017 merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu

Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku sulit untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar tujuh persen. Meski begitu, pemerintah terus mengupayakan berbagai cara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi setiap tahunya.

"Memang tidak mungkin dicapai," kata Sri Mulyani saat ditemui di Kampus Atma Jaya, Jakarta, Jumat (26/10).

Bendahara negara ini mengungkapkan, meski belum mencapai diangka tujuh persen namun pertumbuhan ekonomi di level lima persen saat ini diklaim sudah baik. Apalagi melihat kondisi ekonomi global yang sedang bergejolak.

"Pertumbuhan lima persen itu sudah lumayan baik loh, kalau lihat tekenan eksternal," imbuhnya.

Sri mulyani mengatakan, pertumbuhan ekonomi pada tahun depan juga akan diprediksi masih berada dilevel lima persen. Sebab, ketidakpastian global masih akan terjadi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2018 sebesar 5,27 persen. Angka tersebut tumbuh lebih tinggi daripada kuartal I 2018 sebesar 5,06 persen.

Pertumbuhan ekonomi kuartal II 2018 juga masih lebih tinggi dibandingkan pada kuartal II 2017 yang sebesar 5,01 persen. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi semester I 2018 tumbuh 5,17 persen.

Sebelumnya, Anggota Komisi VII DPR RI, Ramson Siagian, mengatakan target pertumbuhan ekonomi pemerintahan Jokowi-JK pada kampanye pemilu 2014 sebesar tujuh persen belum dapat diwujudkan hingga tahun kelima pemerintahan. Hal ini terlihat pada target pertumbuhan ekonomi di 2019 yang hanya 5,3 persen.

"Harapan rakyat, agar pertumbuhan ekonomi tujuh persen untuk meningkatkan kemakmuran rakyat sampai tahun kelima atau tahun terakhir program pembangunan kabinet kerja atau tahun terakhir Jokowi-JK masih jauh dari janji," ujar Ramson di Ruang Paripurna DPR, Jakarta,

Ramson merinci, selama pemerintahan Jokowi-JK pertumbuhan ekonomi berjalan lambat. Pada 2015, pertumbuhan ekonomi hanya sebesar 4,8 persen. Kemudian pada 2016 hanya sebesar 5,0 persen sedangkan pada 2017 hanya tercapai sebesar 5,1 persen.

"Pada outlook pertumbuhan ekonomi 2018 hanya sebesar 5,2 persen, dan di RAPBN 2019 pertumbuhan ekonomi ditargetkan hanya berada pada angka 5,3 persen," ujar Ramson.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP