Strategi Bank BRI Tangkal Dampak Virus Corona

Merdeka.com - Meluasnya virus corona telah mempengaruhi pertumbuhan ekonomi beberapa negara, sehingga berdampak pada perlambatan ekonomi secara global. Termasuk sektor perbankan yang mulai terdampak.
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sunarso sudah memprediksi perlambatan ekonomi bakal memengaruhi perusahaan. Namun hal ini bukan sesuatu yang baru bagi bank pelat merah ini. Pihaknya sudah sering menghadapi turbulensi seperti ini.
"Kita sering menghadapi turbulen bahkan volatile seperti ini," kata Sunarso di Gedung BRI, Jakarta, Selasa (18/2).
Dia melanjutkan, dalam menghadapi ini bagian risk dan manajemen sudah cukup kuat melindungi keuangan perubahan, salah satunya dengan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 71.
Penerapan PSAK 71 ini akan mengalokasikan dana cadangan dari total laba perusahaan. Sehingga dana cadangan mampu mengcover perlambatan pertumbuhan ekonomi atau resiko yang mungkin timbul.
Pertumbuhan Kredit 10-12 Persen
Tak hanya itu, BRI tahun ini merencanakan pertumbuhan kredit antara 10 persen sampai 12 persen. Begitu juga simpanan dana pihak ketiga juga akan diprediksi akan tumbuh 10 persen hingga 12 persen.
Sehingga ada peningkatan laba sebesar 10-11 persen. Begitu juga dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) diproyeksikan 89 persen sampai 90 persen.
Sunarso menambahkan RUU Omnibus Law diprediksi akan mampu memberikan bantuan dalam menghadapi perlambatan pertumbuhan ekonomi. "Kemudian dengan kebijakan fiskal yang sangat akomodatif dan kebijakan-kebijakan bank sentral yang sangat support terhadap pertumbuhan," kata Sunarso.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya