Strategi HIPMI Siapkan Generasi Milenial Dorong Pertumbuhan Ekonomi RI
Merdeka.com - Indonesia tengah memasuki masa Bonus Demografi di mana jumlah penduduk usia produktif yakni 15-64 tahun ke atas akan lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk usia tidak produktif yakni berusia 15 tahun ke bawah dan 64 tahun ke atas. Kondisi ini akan mendatangkan keuntungan dari sisi ekonomi dan mendorong kemajuan peradaban masyarakat bila generasi muda sudah dipersiapkan sejak awal.
Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Mardani H. Maming mengatakan, kondisi ini juga bisa juga menjadi bencana bagi sebuah negara apabila generasi usia produktif atau milenial tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup baik untuk bersaing di era globalisasi.
"Populasi generasi milenial mencapai 50,36 persen dari jumlah penduduk usia produktif. Generasi milenial akan memegang kendali atas pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Namun masa Bonus Demografi ini dapat menjadi bencana bila generasinya tidak memiliki kompetensi dan kurang berdaya saing," ujar Mardani pada acara MilenialFest di Balai Sarbini, Jakarta, ditullis Minggu (15/12).
-
Apa yang terjadi pada proporsi penduduk Indonesia usia 65 tahun ke atas di tahun 2045? Di tahun 2020, proporsi jumlah penduduk kelompok ini hanya 6,16 persen. Namun di tahun 2045 akan menjadi 16,03 persen.
-
Bagaimana pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahun? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun.
-
Kapan IPM di Indonesia meningkat? Pada tahun 2024, Badan Pusat Statistik (BPS) menerbitkan laporan yang mengulas tentang Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yang merupakan salah satu indikator utama untuk menilai kualitas sumber daya manusia (SDM) di berbagai provinsi di Indonesia.
-
Siapa yang menilai perlu disiapkan generasi muda untuk Indonesia Emas 2045? Dirinya menilai, sejak saat ini perlu disiapkan generasi muda siap berdaya saing dan unggul.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Siapa Duta Petani Milenial? Selain Lesti yang ditunjuk jadi Duta Petani Milenial, sederet artis ini juga pernah ditunjuk jadi duta.
Dia menjelaskan, agar Indonesia bisa merasakan manfaat dari Bonus Demografi, HIPMI juga tengah mempersiapkan generasi milenial yang berkompetensi dan andal dalam berbagai bidang usaha, melalui berbagai macam program pendidikan dan pelatihan. Di antaranya Program HIPMI Perguruan Tinggi, HIPMI Goes to School, HIPMI Goes to Pesantren, serta pelatihan kewirausahaan lainnya di kalangan generasi muda.
Bahkan, selain mendapatkan pelatihan secara teori, kader HIPMI Perguruan Tinggi yang didominasi generasi milenial juga berkesempatan untuk menjalin kerjasama bisnis dengan mitra usaha besar yang telah berhasil menguasai pasar dalam negeri.
"HIPMI telah mencanagkan berbagai program kewirausahaan untuk mempersiapkan generasi milenial dalam menghadapi masa Bonus Demografi. Tidak hanya bekal teori, namun kami juga mengajak kader HIPMI Perguruan Tinggi untuk langsung bersinergi dengan mitra usaha yang memang sudah memiliki bisnis yang sustain. Contohnya perusahaan kopi Kapal Api. Hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana memulai bisnis kopi, menguasai target pasar, pendistribusian produk, penguatan brand dan lain sebagainya diajarkan langsung oleh mitra bisnis yang telah berkompeten," imbuhnya.
SDM Unggul
Dia menambahkan, persaingan bisnis akan semakin kompetitif, bahkan Kementerian Ketenagakerjaan pernah menyatakan bahwa Indonesia membutuhkan lebih banyak pengusaha yang berorientasi kepada kreativitas dan inovasi dalam menghadapi Bonus Demografi 2030-2040.
"Oleh sebab itu menghadapi ledakan penduduk usia produktif ini kita butuh SDM yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki gagasan yang inovatif dalam menciptakan sebuah usaha yang bermanfaat bagi masyarakat, serta mampu menyerap lebih banyak tenaga kerja," kata Mardani.
Dia mencontohkan, Vietnam masih memiliki SDM yang lebih unggul dengan jumlah penduduknya sekitar 96 juta jiwa sementara Indoensia 250 juta jiwa. Mardani berharap dengan jumlah sebesar itu SDM di Indonesia dapat lebih berkompetensi dan andal dalam berbagai bidang.
"Kemarin kita kalah 3-0 dalam pertandingan sepak bola Sea Games melawan Vietnam. Mereka mungkin unggul karena strategi permainan sepak bolanya lebih baik, atau karena SDM nya lebih tangguh. Padahal jumlah penduduk kita 250 juta jiwa, sedangkan Vietnam jauh. Ini karena apa? Karena kita tidak disiapkan untuk menghadapi arus kompetisi. Hari ini saya mengajak seluruh generasi milenial untuk mengejar ketertinggalan kita dari negara tetangga dalam bidang apapun. HIPMI bersama pemerintah saling bersinergi untuk mempersiapkan para milenial agar menjadi SDM yang unggul dan kompetiti," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar menegaskan bonus demografi bisa mewujudkan Indonesia emas.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengatakan, untuk mewujudkan visi Indonesia emas, Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kekuatan pertama.
Baca SelengkapnyaJika Indonesia mampu merespons bonus demografi, maka akan menjadi negara besar.
Baca SelengkapnyaKolaborasi dapat dilakukan, misalnya, melalui berbagai pelatihan yang difasilitasi negara,
Baca SelengkapnyaJokowi menuturkan SDM disiapkan untuk memasuki pangsa kerja dengan produktif.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia termasuk yang tertinggi ke-2 di antara negara-negara G20, di tengah permasalahan perekonomian global yang kompleks saat ini.
Baca SelengkapnyaMenaker Ida berpesan untuk terus mengembangkan program-program pembangunan ketenagakerjaan pada masa mendatang.
Baca SelengkapnyaJumlah wirausahawan muda berusia 20-29 tahun masih cukup rendah, yakni sebesar 6,1 juta orang.
Baca SelengkapnyaWamendagri Bima Arya Sugiarto mengajak generasi muda untuk memanfaatkan peluang bonus demografi.
Baca SelengkapnyaNegara perlu menerapkan law enforcement untuk menjamin hari tua bisa tersedia.
Baca SelengkapnyaSaid menyebut tenaga kerja Indonesia yang bekerja saat ini berjumlah 142,1 juta. Namun ironisnya 54,6 persen diantaranya lulusan SMP ke bawah.
Baca Selengkapnya