Tahun depan, Lion Air bakal bangun perusahaan di Vietnam
Merdeka.com - Lion Air Group akan membuka perusahaan baru di kawasan Asia Tenggara. Hal ini dilakukan sejalan dengan keinginan perusahaan untuk fokus mengembangkan pasar di ASEAN.
Co Founder Lion Air Group, Rusdi Kirana mengatakan, rencana ekspansi tersebut akan dilakukan di Vietnam pada 2017. Nantinya, Lion Air Group akan melakukan kerja sama dengan perusahaan penerbangan di Vietnam.
"Sekarang kita sudah buka di Thailand kemudian Malaysia, sebentar lagi kita akan buka di Vietnam. Nanti mungkin nama maskapai yang digunakan beda. Kerja sama dengan swasta disana, untuk siapa perusahaannya nanti ya," ujar Rusdi saat ditemui di kantor pusat BRI, Jakarta, Selasa (15/11).
-
Bagaimana Lion Air berkembang? “Kemampuan beradaptasi Rusdi telah membantunya dengan baik dalam bisnis penerbangan yang bergejolak,“ tulis Forbes.com dikutip di Jakarta, Jumat (18/8). Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
-
Siapa pemilik Lion Air Group? Melansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu. Sosok Rusdi Kirana selama ini dikenal sebagai pemilik maskapai dengan biaya murah, Lion Air Group.
-
Kenapa Lion Air membuka rute baru ke Arab Saudi? 'Peluncuran terbang tanpa transit adalah langkah dalam mendukung kebutuhan ibadah umrah periode 1445 Hijriah,' katanya dalam siaran tertulis.
-
Apa tujuan utama penerbangan Lion Air dari Solo ke Arab Saudi? Corporate Communications Strategic Lion Air Grup, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, penerbangan perdana nonstop dari Bandara Adi Soemarmo ini menjadi bagian dari pemenuhan kebutuhan ibadah umrah lebih dari 17 Wilayah Jawa Tengah bagian selatan dan Yogyakarta.
-
Kapan Lion Air membuka penerbangan pertama dari Solo ke Arab Saudi? Lion Air membuka penerbangan perdana dari Solo ke Arab Saudi mulai 9 September 2023.
-
Apa yang membuat Lion Air sukses? “Kemampuan beradaptasi Rusdi telah membantunya dengan baik dalam bisnis penerbangan yang bergejolak,“ tulis Forbes.com dikutip di Jakarta, Jumat (18/8). Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
Pria yang juga menjabat sebagai Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) ini menjelaskan, porsi saham yang dimiliki hanya akan sebesar 49 persen. Sebab, di beberapa negara membuat regulasi jika perusahaan asing yang membangun perusahaan di negaranya hanya boleh memiliki saham sebesar 49 persen.
"Karena aturan setiap negara asing tidak bisa (kepemilikan saham)100 persen, dia hanya 49 persen," tegasnya.
Rusdi mengakui, proyek ini sudah dirancang sejak lama. Akan tetapi, Lion Air Group harus memenuhi administrasi terlebih dahuly, sehingga baru tercapai tahun depan.
"Karena aturannya yang harus dilalui tahap demi tahap yang begitu banyak," katanya.
Kendati demikian, dia tak membeberkan investasi dalam membangun perusahaan tersebut. Namun, Rusdi telah menyiapkan tiga pesawat Boeing yang akan diterbangkan dari Vietnam.
"Enggak hafal (investasinya) enggak pernah dihitung . (pesawatnya) Itu kurang lebih tiga (pesawat). Seri Boeing 800 atau 900," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun, belum ada mengenai rincian jumlah saham yang akan ditawarkan.
Baca SelengkapnyaLion Air Group saat ini menguasai hampir 70 persen dari market share pesawat domestik dengan total 367 pesawat.
Baca SelengkapnyaVinVentures berpotensi membawa perubahan signifikan dalam ekosistem startup teknologi di Vietnam dan kawasan Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaJokowi menyoroti pentingnya kolaborasi sektor bisnis untuk mewujudkan visi bersama kedua negara.
Baca SelengkapnyaMenurut Daniel, pesawat yang diperbaiki bukan hanya milik Lion Air Group, dan dijamin bisa lebih hemat biaya.
Baca SelengkapnyaDirektur Pemasaran Pusat dan Niaga Pertamina Patra Niaga Maya Kusmaya, Lion Group telah menjadi salah satu mitra setia produk dan layanan Pertamina.
Baca SelengkapnyaVinFast bakal investasi hingga USD1,2 miliar untuk bangun pabrik mobil listrik di RI.
Baca SelengkapnyaSejarah lahirnya brand otomotif VinFast asal Vietnam yang juga masuk Indonesia. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaPenerbangan langsung dari Solo memudahkan masyarakat dan wisatawan lebih dari 17 wilayah
Baca SelengkapnyaMayoritas penghematan terjadi rendahnya bea masuk komponen di Batam sebagai free trade zone.
Baca SelengkapnyaAsa menyampaikan bahwa rute Jakarta-Singapura akan diluncurkan pada kuartal IV tahun 2024 ini.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli menyambut baik rencana VinFast untuk mendirikan perusahaan manufaktur kendaraan listrik di Indonesia.
Baca Selengkapnya