Tak Banyak yang Tahu, TikTok Pernah Krisis Parah Gara-Gara Gaji Tinggi
TikTok pernah sempat tidak bisa diakses di Amerika Serikat.

Nama CEO TikTok Shou Zi Chew Kembali ramai di penelusuran google, setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump memutuskan untuk menunda untuk memblokir TikTok di AS.
Trump sesumbar bahwa tidak ada tempat bagi TikTok yang sering dituduh berafiliasi dengan pemerintah China, dengan membocorkan data pengguna.
Shou bahkan harus menjalani persidangan di Amerika dan menjamin bahwa pihaknya menjamin keamanan data pengguna TikTok.
Di samping tekanan hebat yang dihadapi Shou mengampu TikTok, dia sudah beberapa kali melewati ujian berat.
Dilansir Financial Times, TikTok pernah memangkas target pendapatannya di seluruh dunia untuk tahun 2022, sebesar USD2 miliar. Pertimbangannya, platform yang tumbuh cepat itu kesulitan untuk memenuhi tujuan yang ambisius, menjadi raksasa teknologi terbaru yang terkena dampak kemerosotan global dalam belanja online.
Menurut empat orang sumber yang mengetahui Langkah tersebut mengatakan, target dipotong sebesar 20 persen pada akhir September oleh Shou dalam rapat virtual "all-hands".
TikTok awalnya memproyeksikan pendapatan antara USD12 miliar dan USD14,5 miliar pada tahun 2022, tetapi dalam realisasinya hanya mendekati USD10 miliar.
Staf TikTok Disalahkan
Selama pertemuan tersebut, staf disalahkan karena tidak menghasilkan penjualan yang cukup baik dalam periklanan maupun e-commerce, sumber pendapatan utama platform tersebut. Namun, beberapa karyawan saat ini dan mantan karyawan mengatakan kepada Financial Times bahwa TikTok telah mengeluarkan uang terlalu banyak di bidang lain, mulai dari gaji hingga acara sosial.
Dalam rapat yang sama, staf diberitahu bahwa IPO ByteDance di Hong Kong, perusahaan induk TikTok di China, tidak mungkin terjadi tahun ini. Perusahaan tersebut sebelumnya telah mengesampingkan rencana untuk mencatatkan saham di luar negeri, setelah Beijing melancarkan tindakan keras terhadap raksasa teknologi China tahun lalu.
Ini adalah tanda pertama bahwa TikTok, meskipun masih tumbuh pesat, tengah berjuang dengan masalah yang sama yang telah menimpa para pesaing media sosial lamanya.
Financial Times juga pernah mengungkapkan bahwa TikTok telah menjalani restrukturisasi operasinya di AS, menyusul reorganisasi kepemimpinan serupa di Eropa awal tahun ini.
Meskipun jumlah karyawan meningkat di AS, ratusan staf telah keluar dari perusahaan secara global selama tiga bulan terakhir, menurut analisis pengumuman LinkedIn yang dikumpulkan oleh penyedia data Punks & Pinstripes Insights, meskipun tidak semuanya adalah PHK.
Pengiklan AS diperkirakan menghabiskan USD65,3 miliar di media sosial tahun ini, peningkatan tahun-ke-tahun hanya 3,6 persen, sekitar 10 kali lebih lambat dibandingkan tahun 2021, menurut perkiraan eMarketer.
Omzet TikTok
Pertumbuhan TikTok tetap besar, melonjak dari pendapatan USD1 miliar yang diperoleh platform tersebut pada tahun 2020, menurut dua orang yang mengetahui keuangannya. Tahun itu TikTok menjadi salah satu perusahaan dengan pertumbuhan tercepat, menarik pengguna muda di seluruh AS dan Inggris, pasar terbesarnya baik dari segi pengguna maupun pendapatan.
Di Eropa, omzet TikTok tumbuh enam kali lipat pada tahun 2021 tetapi kerugian sebelum pajak sebesar $896 juta, naik lebih dari sepertiga, menurut pengajuan dari Companies House Inggris.
Awal tahun 2022, ByteDance memberi tahu staf bahwa IPO ditunda dan menawarkan pembelian kembali saham, yang menyebabkan "banyak orang memutuskan untuk hengkang", kata seorang eksekutif yang baru saja mengundurkan diri.
Ketidakpuasan di antara karyawan telah menyebar karena tuntutan dari pimpinan global TikTok untuk kembali ke kantor. Sejak September, semua staf diharapkan bekerja di kantor setidaknya dua hari seminggu.
"Kami sangat yakin akan manfaat interaksi langsung dan mendorong tim untuk menghabiskan waktu bersama, baik di kantor maupun rapat di luar kantor, mengingat sifat perusahaan kami yang tersebar secara global," kata juru bicara TikTok.
Tawaran Gaji Fantastis
Untuk menarik karyawan dari perusahaan pesaing, TikTok telah menawarkan gaji enam digit kepada beberapa karyawan dengan posisi yang relatif rendah. Perusahaan tersebut telah menyelenggarakan beberapa acara di seluruh dunia, menerbangkan tim lintas benua, dan menyewa tempat dan hotel mewah.
Beberapa staf Eropa berpesta di Tarragona, kota dekat Barcelona, pada akhir September, sementara tim penjualan AS dikirim ke New Orleans pada pertengahan Oktober, dan pada akhir Oktober tim Amerika Latin bertemu di São Paulo.
Video yang diunggah oleh peserta di TikTok menunjukkan pesta mewah dan pakaian bermerek termasuk sepatu kets Adidas Stan Smith yang dibuat khusus. Satu acara perusahaan yang disebut "Evolve" yang diselenggarakan di Spanyol diperkirakan menghabiskan biaya perusahaan sebesar £2,5 juta selama satu akhir pekan, menurut dua orang yang mengetahui anggaran tersebut.
TikTok menolak mengomentari target pendapatan dan tidak menanggapi permintaan komentar lainnya.