Tanggapan bos BEI terkait tutupnya semua gerai 7-Eleven

Merdeka.com - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Tito Sulistio angkat bicara terkait penutupan semua gerai 7-Eleven. Menurutnya, PT Modern International Tbk sebagai pengelola convenience store tersebut tidak wajib melakukan public expose.
Namun demikian, pihaknya masih menunggu surat penjelasan resmi perusahaan terkait penutupan semua gerai.
"Enggak ada kewajiban public expose untuk 7-Eleven karena penutupan gerai, tapi kami akan imbau. Datangnya sesudah saya terima surat mereka," kata Tito di Bursa Efek Indonesia, Selasa (4/7).
Meski semua gerai ditutup, perusahaan tidak akan dikeluarkan atau delisting dari bursa saham. Sebab, PT Modern Internasional masih mempunyai bisnis lain yang terus berjalan.
"Karena Modern Internasional kan ada pendapatan lainnya dan mereka akan datang laporan ke kami, hari ini atau besok mungkin sudah ada datanya. Mereka enggak mau delisting, karena ada pendapatan yang lain," katanya.
Informasi saja, PT Modern International Tbk menutup seluruh gerai convenience store 7-Eleven di Indonesia. Penutupan gerai ini dilakukan pada 30 Juni 2017.
Dalam pengumuman resmi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (23/6), penutupan gerai yang dikelola PT Modern Sevel Indonesia (anak usaha PT Modern International Tbk) ini disebabkan batalnya kesepakatan penjualan franchise kepada PT Charoen Phokphand Restu Indonesia.
"Hal ini disebabkan oleh keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh perseroan untuk menunjang kegiatan operasional gerai 7-Eleven setelah rencana transaksi material atas penjualan dan transfer segmen bisnis restoran dan convenience store oleh Charoen Phokphand Restu Indonesia mengalami pembatalan," tulis manajemen Modern Internarional dalam suratnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya