Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Target Prabowo-Sandi Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen Dinilai Berat

Target Prabowo-Sandi Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen Dinilai Berat Dahnil Anzar bersama Prabowo dan Sandiaga bergaya kasual. ©2018 Merdeka.com/ instagram @dahnil_anzar_simanjuntak

Merdeka.com - Mantan Staf Khusus Menteri ESDM Sudirman Said, Muhammad Said Didu menilai, tidak mudah memenuhi target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandi, di angka 7 persen. Walau target itu realistis, tapi terbilang sulit jika berkaca dari kondisi ekonomi Indonesia saat ini.

"Itu karena beban ekonomi sekarang lagi berat sekali, jadi untuk memacu sampai tujuh persen itu berat banget. Kenapa? sekali kita memacu pertumbuhan ekonomi, kita industri dasar kita lemah sekali, maka itu memacu impor, impor permesinan, impor bahan baku, impor lain," katanya di Media Center Prabowo-Sandi, Jl Sriwijaya I No 35, Rabu (14/11).

Melihat kondisi ekonomi global saat ini, maka impor bisa berimbas pada turbulensi ekonomi nasional. Guncangan ekonomi menyebabkan kondisi fiskal terganggu. Apalagi di tengah gencarnya pembangunan infrastruktur, impor bahan baku bisa menjadi masalah besar.

"Itu menurut saya perencanaan yang kurang hati hati, sehingga memacu pertumbuhan yang menyebabkan impor naik itu yang menyebabkan ekonomi menjadi panas dan fiskal moneter akan terganggu," terangnya.

Praktisi Industri dan Bisnis tersebut memberikan solusi supaya target ekonomi di angka 7 persen bisa tercapai. Caranya, industri pengolahan harus segera digenjot dan diberikan insentif.

Masalahnya, pemberian intensif kepada pengolahan industri tersebut terhambat. Investor enggan lantaran beban pajak demi pendapatan negara untuk proyek proyek yang menurutnya program populis.

"Program populis ini menurut saya menyedot APBN banyak sekali, sehingga dia butuh APBN besar yang dilakukan adalah menaikkan pajak sehingga orang itu tidak mau investasi dan tidak mau belanja," jelasnya.

"Nah tidak mau belanja maka ekonomi berhenti, saya heran ini kan katanya ini ekonomi, ekonomi bagus, saya insinyur bukan ekonom tapi saya paham lah itu penyebabnya menjadi rem pertumbuhan ekonomi," ucapnya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP