Teknologi Ini Bantu UMKM & Pedagang Tetap Berkembang di Tengah Pandemi
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 telah membuat sektor ekonomi dan dunia usaha di Indonesia begitu terpukul, tak terkecuali para pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM). Agar bisa bertahan, berbagai strategi penting untuk dilakukan. Melihat berbagai peluang yang ada sambil terus berinovasi sesuai dengan kebutuhan konsumen menjadi hal penting.
CEO dari Youtap Indonesia, Herman Suharto mengatakan siap membantu UMKM dan pedagang untuk mengembangkan usahanya. Apalagi, di tengah kondisi pandemi covid-19 saat ini.
"Di tengah kondisi pandemi seperti sekarang, kami ingin terus menjadi aplikasi teman dagang yang dapat memenuhi berbagai siklus usaha para merchant," kata Herman dikutip dari keterangannya di Jakarta, Minggu (31/5).
-
Bagaimana UMKM bisa bertahan di masa pandemi? Lewat jalur digital itu, IniTempe bertahan, bisa bertahan selama pandemi. Omzet bulanan Benny bahkan bisa mencapai puluhan juta dari dunia digital itu.
-
Di mana UMKM Bontang terdampak pandemi? Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
-
Bagaimana Kemendag membantu UMKM agar bisa bersaing di platform digital? 'Kami mengajak agar toko-toko fisik berjualan secara daring karena perdagangan digital tidak mungkin dihindari. Untuk itu, perlu diatur. Kemendag terus melatih para pedagang pasar dan UMKM serta mempertemukan dengan platform digital. Platform digital juga akan memberikan pelatihan, misalnya cara pengemasan. Di sisi lain, platform digital akan mendapat banyak pelanggan sehingga keduanya saling menguntungkan,'
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Mengapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kenapa digitalisasi penting bagi UMKM naik kelas? Bagi para pebisnis kelas UMKM, digitalisasi membawa bisnis konvensionalnya naik level. Bersaing dengan pebisnis dari daerah bahkan negara lain untuk berebut pasar yang lebih luas, dunia.
Dia menjelaskan, teknologi yang perusahaan dia hadirkan dapat dengan cepat memfasilitasi perubahan usaha. "Kami berharap teknologi yang Youtap tawarkan bisa terus menemani para pelaku usaha dalam beradaptasi dan menjadi solusi bagi para merchant dalam berbagai situasi.”
Salah satu pedagang yang sudah manfaatkan teknologi Youtap yaitu Maria. Perempuan asal Semarang yang sudah bergelut dalam dunia bisnis sejak 2007. Karena adanya Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM), usaha toko bunganya (florist) sedikit lesu, sehingga dia mengalami penurunan pendapatan. Maria pun tak menyerah dengan keadaan.
Dia berusaha agar tetap bisa dapat penghasilan dengan cara beralih mengelola toserba (toko serba ada) online yang menjual beraneka makanan seperti sambal cumi, tahu, kue kering, dan parsel lebaran. Bagi perempuan yang memiliki 2 anak ini, semangat untuk tetap maju agak bisa menghidupi keluarga kecilnya.
"Penurunan pendapatan harian sudah tidak bisa dihindari. Penting untuk memutar otak dengan melihat berbagai peluang agar bisa tetap berkembang. Karena usaha sudah lesu sejak pandemi ini terjadi, banyak orang yang lebih memilih untuk berbelanja secara online. Dari situlah tebersit untuk membuka usaha toserba. Usaha baru ini pun membuahkan hasil yang manis. Omzet penjualan meningkat sebesar 100 persen dibanding sebelumnya," ujar Maria.
Tak sedikit jenis usaha yang telah Maria jajal sejak dia masih duduk di bangku sekolah, dari mulai jualan baju, catering, florist, hingga membuka toko toserba online. Kemudahan dalam berjualan pun sudah mulai diterapkan sejak kuliah saat dirinya berjualan baju melalui internet.
Menurutnya, penting untuk beradaptasi dengan teknologi agar bisa memudahkan pembeli maupun dirinya sendiri dalam berbelanja serta mengelola bisnisnya. Termasuk dalam memilih sistem pengelolaan toko dengan bantuan pembukuan digital dari Youtap Indonesia.
Sebelum mengenal solusi teknologi dari Youtap Indonesia, Maria menghadapi kendala manajemen keuangan yang kurang rapi. Banyaknya pesanan yang dia terima dalam satu waktu membuatnya sering lupa dalam melakukan pencatatan hal-hal detail yang ada untuk penjualan barangnya.
Bermodal ingatan, hal ini kerap kali membuatnya kesulitan dalam melakukan pembukuan. Hal ini yang membuat Maria sedikit mengalami kesulitan dalam mengetahui dengan jelas perkembangan bisnisnya.
"Saat berdagang bunga, seringkali saya lupa mencatat hal-hal detail seperti bunga apa saja yang telah terjual. Karena itu, saya seringkali bermodal ingatan. Akibatnya saat saya harus mencatat secara manual arus pemasukan dan pengeluaran penjualan saya di buku, ada saja yang terkadang terlewat. Dengan adanya Youtap, memudahkan saya selaku pengelola toko agar lebih rapi dalam mencatat keuangan.” ujar Maria.
Teknologi Youtap Indonesia sudah dimanfaatkan Maria sejak dirinya menjalani bisnis florist hingga bisnis toserbanya saat ini. Dengan beralihnya bisnis tersebut, Youtap turut merespon permintaan perubahan bidang bisnis yang dimiliki Maria ini dengan cepat. Meski baru berjalan 3 minggu, banyak keuntungan yang dirasakan Maria.
Bukan hanya pencatatan hasil penjualan yang lebih rapi dan pengaturan arus keluar masuk barang yang teratur saja, dia juga terbantu dengan adanya fitur transaksi non-tunai. Dalam kondisi pandemi seperti sekarang, fitur ini turut membantunya untuk bisa berdagang dengan lebih bersih dan sehat.
Maria juga memaksimalkan fitur katalog produk dengan memasukkan dagangan toserba yang ia jual untuk pencatatan penjualan. Dia merasakan sekali bagaimana Youtap bisa membantunya mengelola usaha dari bisnis sebelumnya hingga usaha toserbanya sekarang.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masih banyak UMKM Indonesia menghadapi kendala dalam adopsi teknologi digital.
Baca SelengkapnyaSebanyak 22 juta UMKM telah onboarding masuk ke ekosistem digital.
Baca SelengkapnyaKemenkop UKM meminta agar Kementerian Perdagangan mempercepat revisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 50/2020.
Baca SelengkapnyaUMKM diharapkan dapat berkiprah di pasar digital walaupun hal tersebut bukanlah hal yang mudah.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka, tekadnya membangun bisnis di dunia digital memberikan kesempatan pada Benny raih omzet ratusan juta!
Baca SelengkapnyaMenkop Teten meminta agar UMKM bisa berevolusi agar memiliki daya saing.
Baca SelengkapnyaWabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
Baca SelengkapnyaSelama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaKementerian Keuangan juga menargetkan belanja online melalui e-commerce yang saat ini baru menyumbang 4 persen terhadap total pertumbuhan konsumsi rumah tangga.
Baca Selengkapnya"Digitalisasi oleh UMKM membuka berbagai peluang bagi perluasan akses pasar," kata Menteri Budi
Baca SelengkapnyaStrategi omnichannel merupakan langkah yang harus diadopsi para peritel di Tanah Air demi beradaptasi dengan tren bisnis, mengikuti pola konsumsi masyarakat.
Baca SelengkapnyaPAN menilai UMKM harus kreatif dan manfaatkan digital
Baca Selengkapnya