Temui Jokowi, Mendag AS Bahas Keringanan Bea Masuk Impor
Merdeka.com - Menteri Perdagangan Amerika Serikat (AS) Wilbur Ross menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta. Pertemuan tersebut salah satunya membahas finalisasi fasilitas Generalized System of Preference (GSP) atau kebijakan untuk meringankan bea masuk impor barang-barang tertentu dari negara berkembang.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, kunjungan US Secretary of Commerce ke Indonesia ini adalah refleksi dari komitmen AS untuk meningkatkan hubungan bilateral dengan Indonesia. Khususnya di bidang ekonomi atau lebih spesifiknya untuk bidang perdagangan dan investasi.
"Kita bicara juga mengenai masalah untuk fasilitasi GSP, ini kan sebenarnya masalah yang sudah lama dibahas dan tadi juga ada satu kesepakatan bahwa mungkin awal Desember kita akan mengirim tim untuk bernegosiasi menyelesaikan. Dari apa yang disampaikan oleh Secretary Ross kita optimis bahwa isu yang terkait masalah GSP ini akan selesai dengan baik dengan win win," kata Retno dikutip Antara, Rabu (6/11).
-
Siapa yang menjadi Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat? Kemudian, ia juga menjadi Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat bersamaan dengan penobatan gelar doktor honoris.
-
Kenapa Dubes ingin perkuat hubungan dengan Indonesia? Sebagai duta besar, Mario akan menjalankan tanggung jawabnya untuk terus mempererat kemitraan ekonomi kedua negara.
-
Kenapa Presiden Jokowi mengajak investor Tiongkok berinvestasi di Indonesia? Mengingat sejumlah indikator ekonomi di Indonesia menunjukkan capaian positif, antara lain pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas 5 persen, neraca dagang yang surplus 41 bulan berturut-turut, Purchasing Manager Index (PMI) berada di level ekspansi selama 25 bulan berturut-turut, dan bonus demografi.
-
Bagaimana Menko Perekonomian ingin memperkuat kerja sama ekonomi? "Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Bagaimana Dubes perkuat hubungan dengan Indonesia? Senada, Duta Besar LBBP Designate Resident Kanada untuk Republik Indonesia, Jess Dutton menyatakan telah diberikan mandat untuk memperkuat hubungan diplomatik Kanada dan Indonesia yang telah terjalin lebih dari 70 tahun lamanya.
-
Siapa yang diajak Jokowi saat kunjungan kerja? Menariknya saat kunjungan kerja di Bone, Jokowi ditemani pengusaha sekaligus Wakil Ketua DPR dari Partai NasDem Rachmat Gobel.
Sebelumnya, Ross bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
"Pada level Presiden pembahasannya adalah satu mengenai masalah komitmen, yang kedua mengenai kemitraan di dalam mengimplementasikan outlook Indopasifik karena di situ ada beberapa kerja sama bidang infrastruktur dan pengembangan SDM yang dua-duanya dapat dikerjasamakan dengan AS," imbuhnya.
Retno menjelaskan, Presiden Jokowi berharap bahwa AS akan menjadi salah satu dari mitra Indonesia dalam mengembangkan kerja sama baik di bidang infrastruktur maupun di bidang pengembangan SDM.
Peningkatan Kerjasama
Airlangga mengatakan, GSP diharapkan menjadi bagian daripada kerja sama Indonesia-AS dalam 70 tahun. GSP ini menjadi simbol kerja sama. "Jadi ini tentu lebih kepada gesture kerja sama dan diharapkan tentu kerja samanya bisa ditingkatkan dan mereka ingin sharing pengalaman mereka untuk melakukan kegiatan semacam pelatihan," jelasnya.
Selain itu, Jokowi mengharapkan agar kerja sama perdagangan dengan AS bisa meningkat volumenya menjadi USD 60 miliar dalam lima tahun dari saat ini sekitar USD 30 miliar.
"Kemudian juga disampaikan aspirasi untuk mendorong open access untuk furniture dan textile di mana kita punya program kita impor cotton dan wheat yang cukup besar dari AS dimana kalau kita bisa membuka open itu dan Wilbur Ross mengatakan apabila GSP-nya selesai maka kita bisa bicara untuk tambahan-tambahan yang bisa didorong," kata Airlangga.
Dia menambahkan, persoalan GSP diharapkan rampung awal Desember 2019 dengan dikirimkannya tim dari Indonesia untuk membahas hal tersebut dengan AS sehingga bisa tuntas sebelum Natal tahun ini. "Ada beberapa hal sebagian besar 80 persen sudah. Yang masih belum nanti yang terkait dimasukkan dalam omnibus law," tutup Airlangga.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi didampingi oleh Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, dan Mensesneg Pratikno.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengatakan, kedua negara perlu menciptakan pembaharuan untuk meningkatkan perdagangan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Washington DC, Amerika Serikat pada Rabu (15/11) lalu.
Baca SelengkapnyaKalangan pengusaha AS memberi apresiasi terhadap kebijakan investasi Indonesia yang telah menciptakan iklim bisnis yang lebih kondusif
Baca SelengkapnyaPrabowo tiba di White House pada pukul 14.09 sore waktu setempat atau dini hari WIB.
Baca SelengkapnyaSejumlah gebrakan diplomasi ekonomi Kementerian Luar Negeri ini sekaligus menjawab tudingan cawapres nomor urut 3, Mahfud MD.
Baca SelengkapnyaPresiden Prabowo Subianto menyampaikan pentingnya dukungan dari perusahaan-perusahaan Amerika Serikat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi tengah melakukan kunjungan kerja ke China..
Baca SelengkapnyaPara investor Amerika Serikat berharap untuk dapat segera berinvestasi di negara mitra IPEF, terutama di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKedatangan Prabowo diketahui untuk bertemu dengan Presiden AS Joe Biden.
Baca SelengkapnyaPrabowo dijadwalkan untuk melakukan sejumlah pertemuan di antaranya dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta dukungan Presiden Peru untuk pembentukan perjanjian perdagangan bebas segera diselesaikan.
Baca SelengkapnyaPresiden Prabowo bertemu langsung dengan Presiden Xi Jinping dan Presiden Joe Biden
Baca Selengkapnya