Terapkan transaksi non tunai, pegawai gardu tol tak bakal dipecat

Merdeka.com - Pemerintah tengah gencar mengkampanyekan penggunaan pembayaran transaksi elektronik atau non tunai pada berbagai sistem pembayaran. Hal tersebut juga berlaku pada pembayaran di gerbang tol.
Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Desi Arryani mengatakan tidak ada rencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap para karyawan, meskipun sistem pembayaran tol nantinya akan beralih ke pembayaran non tunai.
"Walau pun gardunya cashless atau GTO (Gardu Tol Otomatis) bukan berarti tidak memerlukan karyawan. Memang perbandingannya yang berbeda, kami tidak ada program PHK," ujar Desi di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (15/3).
Nantinya, Jasa Marga akan mengalihkan karyawan tersebut untuk menjaga jalan tol baru yang pembangunannya masih akan berlangsung sampai 2019. Di mana, jalan tol sepanjang 667 kilometer akan dibangun dan masih membutuhkan karyawan Jasa Marga.
"Jangan lupa bahwa Jasa Marga akan mengoperasikan jalan tol baru sampai dengan 2019 sepanjang 667 kilometer. Jadi, kita sedang menuju ke sana, bahwa jalan tol baru yang akan dioperasikan akan bisa tetap menampung SDM-SDM Jasa Marga yang saat ini ada," katanya.
Untuk itu, Desi menegaskan pihaknya tidak akan melakukan PHK meskipun beberapa waktu lalu Serikat Karyawan Jasa Marga mengusulkan adanya pensiun dini. "Kami tidak ada program PHK. Namun demikian, beberapa waktu yang lalu kami menerima surat dari Serikat Karyawan Jasa Marga yang mengusulkan adanya pensiun dini. Ini masih kami kaji tapi dari perusahaan tidak ada kebijakan PHK," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya