Terbesar ke-3 di Dunia, Kasus Kusta di Indonesia 12.095 per Tahun
Merdeka.com - Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Suharso Monoarfa mengatakan sektor kesehatan di Indonesia masih memiliki banyak tantangan dengan berbagai kasus baru. Salah satunya kasus kusta di Indonesia yang ternyata terbesar ke-3 di dunia.
Dalam catatan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), kasus kusta di Indonesia mencapai 12.095 kasus baru per tahun.
"Sektor Kesehatan Indonesia masih banyak tantangan dengan berbagai kasus baru seperti kusta, TB (tuberkulosis) dan malaria," kata Suharso dalam pembukaan Rakorbangpus 2023 di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (6/4).
-
Mengapa kusta masih menjadi masalah? Meskipun penyakit ini relatif jarang terdengar di masyarakat, kusta tetap menjadi ancaman kesehatan yang memerlukan perhatian serius.
-
Di mana penyakit kusta masih menjadi masalah? Kusta merupakan penyakit tropis terabaikan (NTD) yang masih terjadi di lebih dari 120 negara, dengan lebih dari 200.000 kasus baru dilaporkan setiap tahunnya.
-
Apa masalah utama dalam sistem kesehatan nasional? Ada tiga masalah utama yang dihadapi oleh sistem kesehatan di tanah air kita, yaitu sistem pelayanan, sistem pendidikan, dan sistem pembiayaan.
-
Apa saja penyakit kritis yang meningkat? Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik (jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, dan lainnya) di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di tahun 2022.
-
Kenapa kasus kanker di Indonesia meningkat? Meningkatnya Jumlah Kanker di Indonesia Terjadi Akibat Gaya Hidup Kebaratan Menurut Yayasan Kanker Indonesia (YKI), penerapan gaya hidup yang tidak sehat dan cenderung mengikuti negara barat menjadi penyebab meningkatnya kasus kanker.
-
Kenapa perubahan iklim menjadi ancaman serius bagi sistem kesehatan Indonesia? 'Kita mengetahui resiko perubahan iklim berdampak kepada kesehatan dan sistem kesehatan,' sebutnya. 'Di satu sisi juga kita menyadari perubahan iklim juga dipengaruhi oleh kombinasi di berbagai kerentanan dan juga berbagai bahaya.' 'Meningkatnya suhu global meningkatkan panas dan kematian yang terkait dengan penyakit-penyakit seperti kardiovaskular, gagal pernapasan, dan ginjal khususnya di kelompok orang rentan seperti lanjut usia, anak-anak. Juga berdampak pada kesehatan ibu.'
Dia pun bercerita beberapa waktu lalu mendapatkan telepon dari istri temannya yang sudah meninggal dunia. Katanya, anak dari kawannya tersebut didiagnosa mengalami kusta.
Mendengar kabar tersebut dia lantas meminta anak buahnya untuk melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Benar saja, hasil diagnosa RSCM menyatakan anak dari temannya tersebut menderita kusta.
"Saya minta Pungkas membawa dan periksa ke RSCM dan dipastikan ini memang kusta," kata dia.
Suharso mengatakan angka reproduksi (rata-rata banyaknya orang yang terinfeksi akibat terpapar dari virus) kusta di Indonesia 12. Artinya dalam jika dalam 1 wilayah ada 1 orang mengalami kusta, maka penyakit yang sama berpotensi menular kepada 144 orang.
"Kalau basic reproductive number-nya d Indonesia ini 12, maka di kecamatan itu kalau ada 12 orang penderita berpotensi 144 orang menderita kusta," kata dia.
Apalagi, anak dari temannya tersebut tinggal hanya beberapa kilometer dari lokasi acara yang digelas Bappenas di Bekasi, Jawa Barat. Kondisi ini pun perlu menjadi perhatian pemerintah.
Sebagai informasi, kusta merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae, yang menyerang kulit dan jaringan saraf perifer serta mata dan selaput yang melapisi bagian dalam hidung. Melansir dari laman Halodoc, orang yang mendapatkan diagnosis dan pengobatan dini, bisa disembuhkan dengan tepat dan mencegah kecacatan.
Kusta pernah ditakuti sebagai sebagai salah satu penyakit yang sangat menular dan dapat menimbulkan masalah yang parah. Namun, sekarang ini diketahui jika penyakit ini tidak mudah menyebar dan pengobatan yang dilakukan dapat sangat efektif untuk mengatasinya. Akan tetapi, kerusakan saraf dapat menyebabkan kelumpuhan dan buta jika seseorang tidak mendapat pengobatan.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia masih menduduki peringkat ketiga negara dengan beban kusta tertinggi, pencegahan dini bisa membantu mencegahnya memburuk.
Baca SelengkapnyaPenyakit Infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA tengah menjadi ancaman di Indonesia, khususnya warga sekitar Jakarta.
Baca SelengkapnyaBiaya kesehatan di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah mengirimkan alat-alat laboratorium di Puskesmas untuk mengatasi penyakit-penyakit tersebut.
Baca SelengkapnyaRatusan ribu anak tercatat menderita ISPA hingga Juli 2023.
Baca SelengkapnyaData Indeks Kualitas Udara (AQI) Air, DKI Jakarta menempati posisi teratas daftar kota dengan tingkat polusi terburuk pada Senin, 7 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaSelain menyoroti angka kematian tinggi akibat penyakit tidak menular, Jokowi menekankan pentingnya pencegahan stunting atau gizi buruk.
Baca SelengkapnyaNamun, hingga saat ini Indonesia masih menempati posisi kedua kasus malaria tertinggi di Asia setelah India.
Baca SelengkapnyaBiaya Pengobatan Penyakit Pernapasan di BPJS Tembus Rp10 Triliun, Menkes Minta Polusi Udara Ditekan
Baca SelengkapnyaKementerian Tenaga Kerja mengatakan data BPJS Ketenagakerjaan menunjukan kenaikan jumlah angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di 2022.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.
Baca Selengkapnya