Tertinggi Sepanjang Sejarah, ASDP Raup Untung Rp585 Miliar di 2022
Merdeka.com - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) meraup laba bersih Rp585 miliar sepanjang 2022. Perolehan laba ini merupakan tertinggi sepanjang sejarah ASDP berdiri.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi mengatakan, manajemen melakukan terobosan operasional dan keuangan pasca pandemi Covid-19.
"Ada tiga faktor utama yang berkontribusi atas pencapaian ini. Pertama, dari sisi eksternal adalah dampak pelonggaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang dilakukan oleh pemerintah sehingga selama 2022, khususnya periode layanan angkutan Lebaran dan Natal Tahun Baru 2022 lalu, pergerakan penumpang dan kendaraan telah kembali normal dan terus menunjukkan kenaikan," ungkap Ira dikutip di Jakarta, Jumat (16/6).
-
Bagaimana ASDP mengantisipasi antrean kendaraan di Pelabuhan Gilimanuk? Selain itu, pihak ASDP juga telah melakukan penambahan buffer zone untuk mengantisipasi antrean kendaraan yang hendak menyeberang dan juga telah menyiapkan pengaturan geofencing terkait sistem penjualan tiket.
-
Bagaimana LPDUK berbenah setelah pandemi? Sesuai arahan Menpora Dito Ariotedjo, LPDUK mencoba melakukan transformasi dengan menjadi lembaga yang lebih progresif dan mendukung ekosistem Industri Olahraga sebagai bagian dari DBON.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang memimpin PT IAMI? Presiden Direktur PT IAMI, Yusak Kristian Solaeman, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada konsumen yang telah mempercayai Isuzu, sehingga perusahaan dapat terus memenuhi kebutuhan masyarakat di Indonesia.
-
Bagaimana Kemenhub cegah penolakan kapal niaga Indonesia? Arisudono menyampaikan, melalui PSC Inspection Awareness, IDSurvey ingin mengajak para pemilik kapal niaga berbendera Indonesia untuk mengedukasi awak kapal mereka agar mengetahui serta memahami peraturan terkait bersandar di dermaga negara tujuan.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk atasi dampak ekonomi global? Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan Pertamina secara intens terus memantau perkembangan terkini dan dampak memanasnya geopolitik terhadap rantai pasok energi global. Nicke menyebut fluktuasi minyak dunia akan kian dinamis pasca meningkatnya ketegangan yang terjadi di timur tengah.'Kita akan terus meningkatkan upaya mitigasi risiko untuk mengurangi potensi dampak dari dinamika situasi ekonomi dan geopolitik, termasuk pegendalian biaya, pemilihan komposisi crude yang optimal, pengelolaan inventory yang efektif, peningkatan produksi high-yield products dan efisiensi di semua lini operasional,' ujar Nicke.
Kemudian, pelonggaran pergerakan kendaraan dan penumpang pasca pandemi Covid-19 diperkuat dengan telah dilakukan pencabutan PPKM oleh pemerintah pada 30 Desember 2022 sehingga masyarakat lebih leluasa dalam melakukan perjalanan.
"Faktor kedua adalah faktor internal antara lain dengan pembenahan operasional dan perbaikan bisnis proses yang makin efektif dan efisien, termasuk digitalisasi ticketing di seluruh pelabuhan ASDP. Skema bisnis kemitraan B to B juga berperan penting dalam kinerja ini," katanya.
Sisi Eksternal
Dari sisi eksternal yang juga menjadi pendorong, yaitu adanya penyesuaian sejumlah tarif penyeberangan pada Oktober 2022, termasuk yang sudah tidak naik selama 4 tahun.
"Penyesuaian tarif ini merupakan bukti komitmen pemerintah dalam mendukung keberlanjutan bisnis angkutan penyeberangan laut pasca kenaikan beberapa komponen penyusun tarif harga energi dan juga untuk peningkatan layanan pelanggan," ujar Ira.
Berdasarkan laporan kinerja konsolidasian ASDP 2022 (audited) Januari hingga Desember 2022 tercatat membukukan pendapatan Rp4,381 triliun, dan laba bersih Rp585 miliar.
"Pendapatan 2022 telah melampaui dari total pendapatan dalam kondisi normal sebelum Covid-19 di tahun 2019 sebesar Rp3,328 triliun dan naik 23,4 persen dibanding realisasi tahun 2021 sebesar Rp3,550 triliun. Sementara untuk raihan laba bersih, mencapai 220,8 persen dari target dan mengalami pertumbuhan 79,4 persen dari laba di tahun 2021 sebesar Rp326 miliar," tuturnya.
ASDP juga mencatat kinerja positif pada 2022 turut dikontribusikan dari kinerja penyeberangan baik produksi perintis dan komersial (gabungan), di antaranya produksi penumpang mencapai sebanyak 7,6 juta orang atau naik sebesar 66 persen dibandingkan realisasi 2021 sebanyak 4,6 juta orang, lalu kendaraan roda 2 dan 3 sebanyak 4,1 juta unit atau 66 persen dari realisasi 2,5 juta unit.
Selanjutnya, kendaraan roda 4 atau lebih mencapai 4,4 juta unit atau naik 48 persen dibandingkan realisasi 2021 sebanyak 2,9 juta unit, dan barang mencapai 1,3 juta ton atau -47 persen bila dibandingkan realisasi 2021 sebanyak 2,4 juta ton.
Pengendalian Biaya
Selain itu, kinerja positif juga didukung program pengendalian biaya melalui langkah efisiensi yang ditunjukkan dengan operating ratio 66,89 persen lebih rendah dibanding 2021 sebesar 72,05 persen. Selanjutnya, rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) tahun 2022 sebesar 86,06 persen lebih rendah dibanding 2021 sebesar 91,51 persen, di mana hal tersebut menunjukkan perusahaan berhasil meningkatkan efisiensi dengan adanya pengendalian keuangan terhadap realisasi beban pokok dan beban usaha.
Kemudian, rasio likuiditas perseroan dalam kondisi likuid dan memiliki kemampuan untuk memenuhi seluruh kewajiban jangka pendeknya. "Dari kondisi ini, posisi ASDP menjadi perusahaan solvable, yakni memiliki kemampuan untuk membayar seluruh total hutangnya menggunakan total aset sebesar 15,66 persen, dan debt to equity 0,21x," tuturnya.
Selain itu pada 2022, ASDP juga berhasil membukukan nilai sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) positif sebesar Rp1,101 triliun, tumbuh 39 persen dari 2021 sebesar Rp791 miliar.
Ira menambahkan manajemen terus melakukan akselerasi dan perkuatan bisnis perseroan, salah satunya fokus dalam penerapan bisnis model yang memperkuat pertumbuhan anorganik dan juga pelaksanaan kerjasama strategis dengan pihak eksternal.
"Salah satu proyek kerja sama, saat ini terus berjalan kerja sama pembangunan kawasan proyek Bakauheni Harbour City, lalu pengoperasian pelabuhan, dan juga kolaborasi bisnis lainnya. Ini sebagai wujud komitmen bahwa ketika pandemi Covid-19 pada 2020, ASDP bukan hanya fokus menekan BOPO tetapi juga memastikan keberlanjutan bisnis perusahaan untuk terus tumbuh," ujarnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat bersamaan, liabilitas ASDP juga naik dari Rp1,31 triliun pada 2021 menjadi Rp2,67 triliun pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaASDP mencatat pendapatan konsolidasi sebesar Rp2,560 triliun pada semester I-2024.
Baca SelengkapnyaKemampuan ASDP Indonesia melayani penyeberangan antarpulau, tidak perlu diragukan. Melainkan harus diperlukan penguatan.
Baca SelengkapnyaCapaian itu menjadi kali pertama bagi Garuda Indonesia pasca-selesainya proses restrukturisasi pada akhir 2022.
Baca SelengkapnyaBerkat perusahaan ini, warga bisa menjangkau daerah-daerah terpencil dengan mudah
Baca SelengkapnyaTak hanya laba meningkat, PT PP meraih kontrak baru senilai Rp15,68 triliun di Juli 2023.
Baca SelengkapnyaKenaikan tersebut sudah mendekati rata-rata lalu lintas bulanan atau average monthly traffic pac pada tahun 2019.
Baca SelengkapnyaLaba bersih berjalan yang dimiliki ADCP di tahun 2023, mencapai Rp116,2 miliar.
Baca SelengkapnyaPT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)/PT PII mencatatkan kinerja positifnya sepanjang tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPenghitungan dilakukan dengan melihat capaian kinerja tahun fiskal 2023 pada perusahaan-perusahaan yang merilis laporan keuangan yang telah diaudit.
Baca SelengkapnyaKenaikan laba perusahaan didorong oleh pertumbuhan pendapatan di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaInJourney Airports akan menangani 172 juta penumpang per tahun, mengalahkan Vinci Airports (Prancis) dan GMR Group (India).
Baca Selengkapnya