Tiket.com Mengaku Raup Cuan Saat Tiket Pesawat Mahal

Merdeka.com - Kenaikan harga tiket pesawat ternyata membawa berkah tersendiri bagi perusahaan online travel agent, salah satunya adalah tiket.com. Sebab, nilai penjualan makin meningkat.
Chief Marketing Officer & Co-Founder Tiket.com, Gaery Undarsa, mengungkapkan kenaikan harga tiket pesawat tidak membuat kinerja penjualan menurun. Justru sebaliknya, perusahaan malah diuntungkan dengan adanya kenaikan revenue atau penghasilan.
"Kalau dari saya sih kita dari segi bisnis kita growing terus setiap bulannya. Jadi kalau ditanya ada impactnya tidak sih, ada impactnya tapi malah impactnya adalah kenaikan penjualan di tiket.com," kata dia saat ditemui di hotel Kosenda, Jakarta, Senin (20/5).
Dia menjelaskan, hal tersebut terjadi sebab kebutuhan orang untuk bepergian dengan pesawat sangat tinggi dan tidak memiliki pilihan lain lagi. Sehingga meskipun tarifnya mahal, mereka akan tetap membeli tiket tersebut.
"Saya tidak bilang harga mahal itu tiket.com tidak ada hubungan, pasti ada koneksinya ya kan. Tapi menurut saya yang namanya demand itu pasti ada. Dibilang pengaruh atau tidak, ya pengaruh karena revenue kita naik," ujarnya.
Kendati demikian dia enggan mengungkapkan berapa persen kenaikan pendapatan perusahaan dengan adanya kenaikan tarif tiket pesawat tersebut.
"Kita tidak bisa measure (mengukur) seberapa besar pengaruhnya sih yang kita bisa kasih adalah karena gini bedanya tiket.com sama perusahaan travel biasa karena kita kan secara industri perusahaan growing terus. Jadi apapun itu akan selalu berdampaknya naik," ujarnya.
"Mungkin bukan karena harga tiket, karena demand orang yang sangat tinggi aja sekarang ini," dia menambahkan.
Namun menurutnya, dari sisi maskapai, jumlah penumpang memang terlihat mengalami penurunan. "Secara garis beras (penjualan) tuh tetap gede tetap besar tetap tinggi, ini dari sisi tiket.com ya. Tapi kalau dari segi airlinesnya mungkin mereka beda, kita tidak tahu. Tapi saya tidak tahu apakah dari segi jumlahnya, menurut saya mungkin tidak nurun tapi stagnan tapi secara Rupiahnya naik," ujarnya.
Dia menilai, saat ini masyarakat lebih selektif dalam melakukan perjalanan dengan menggunakan pesawat terbang, kecuali untuk urusan dinas dan bisnis.
"Menurut saya ketika orang perlu kebutuhan untuk pergi pasti mereka akan beli berapapun juga tiket pesawat. Apalagi kalau kita ngomong corporate, pemerintah dan lain-lain. Mungkin yang berkurang adalah yang sifatnya untuk jalan - jalan, itu mungkin lebih minimal karena sekarang orang mikir dulu kan mahal nih. Yang tadinya pergi 3 kali setahun mungkin sekarang cuma 2 kali," tutupnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya