Travoy Hub TMII Bakal Jadi Depo dan Stasiun Akhir MRT Fase 4

Merdeka.com - Perusahaan BUMN dan BUMD DKI Jakarta resmi berkolaborasi mengembangkan Travoy Hub yang berlokasi di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Pengembangan Toll Corridor Development (TCD) pertama di Indonesia ini ditandai lewat penandatanganan MoU antara PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT MRT Jakarta (Perseroda).
Secara masterplan, Travoy Hub TMII ini nantinya juga bakal menjadi depo dan stasiun akhir MRT Jakarta Fase 4 sepanjang 12 km, yang menghubungkan 10 stasiun dari Fatmawati hingga Taman Mini Indonesia Indah.
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo yang turut hadir pada acara penandatanganan mengatakan, Kementerian BUMN mengapresiasi kerja sama antara BUMN dan BUMD tersebut. Khususnya dalam membangun infrastruktur sistem transit, atau transit oriented development (TOD).
"Sehingga seluruh intermoda di Jakarta jadi TOD baru, dan merubah peradaban Jakarta. Itu penting, karena kendaraan bermotor terlalu banyak. Kita harus mendorong agar bergeser ke moda public transportation, tapi tentunya dengan kualitas dan layanan terbaik," ujarnya, Rabu (5/4).
Senada, Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat menyampaikan, pihaknya telah mendapat mandat dari Pemprov DKI Jakarta untuk membangun infrastruktur perkeretaapian sepanjang-panjangnya. Untuk rute MRT Jakarta Fase 4, Tuhiyat tidak mengesampingkan adanya kendala utilitas dan lahan, di samping soal pendanaan.
Untuk itu, PT MRT Jakarta (Perseroda) berkolaborasi dengan Jasa Marga melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk pembangunan Travoy Hub, yang juga memfasilitasi prasarana MRT Jakarta Fase 4. "Jadi kita kerjasama dengan Jasa Marga, untuk mempercepat. Di samping itu juga dalam rangka bangun kawasan transit, Taman Mini nantinya jadi stasiun akhir dan depo (MRT Jakarta Fase 4)," ungkapnya.
Sementara Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur menyatakan, pihaknya selaku perusahaan BUMN siap membantu dalam pembangunan MRT Jakarta. Khususnya dalam urusan penyediaan lahan untuk Fase 4, di area TMII dan TB Simatupang.
"Ini tanahnya gratis. Jadi ada beberapa titik, termasuk kita punya tanah di TB Simatupang. Memang TOD ini dikembangkan menciptakan interkoneksi antarmoda. Adanya MRT cukup menarik dalam mewujudkan konektivitas moda transportasi. Tentu harapannya bisa mengurangi kemacetan," tuturnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya