Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Tutupnya Seven Eleven suatu keniscayaan, dia tidak lulus ujian'

'Tutupnya Seven Eleven suatu keniscayaan, dia tidak lulus ujian' sevel disegel. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Mandey, menilai tutupnya seluruh gerai convenience store 7-Eleven (Sevel) di Indonesia adalah sesuatu yang pasti terjadi. Menurutnya, dalam bisnis, pasti ada yang bertahan hidup dan tutup.

"Tutupnya Sevel adalah merupakan suatu keniscayaan yang bisa terjadi kepada siapa saja," kata Roy kepada Merdeka.com, Jakarta, Rabu (28/6).

Sama seperti perusahaan lainnya, kata Roy, sebuah usaha bisa lahir kemudian berhasil dan bisa juga sebaliknya setelah lahir kemudian gagal mempertahankan kesuksesannya.

"Sevel tidak lulus ujian, harus tutup. Aprindo melihatnya sebagai sesuatu yang dapat terjadi kepada siapa saja," pungkasnya.

Seperti diketahui, PT Modern International Tbk bakal menutup seluruh gerai convenience store 7-Eleven di Indonesia. Penutupan gerai ini akan dilakukan pada 30 Juni 2017.

Dalam pengumuman resmi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (23/6), penutupan gerai yang dikelola PT Modern Sevel Indonesia ini disebabkan batalnya kesepakatan penjualan franchise kepada PT Charoen Phokphand Restu Indonesia.

"Hal ini disebabkan oleh keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh perseroan untuk menunjang kegiatan operasional gerai 7-Eleven setelah rencana transaksi material atas penjualan dan transfer segmen bisnis restoran dan convenience store oleh Charoen Phokphand Restu Indonesia mengalami pembatalan," tulis manajemen Modern Internarional dalam suratnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP