Usai bertemu Luhut, Ical tak mau ikut garap Blok Masela

Merdeka.com - Pengusaha Nasional, Aburizal Bakrie menyambangi kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman. Maksud kedatangan bos Bakrie Group tersebut adalah untuk berdiskusi dengan Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan.
Usai pertemuan, pria yang akrab disapa Ical ini membantah jika pertemuannya untuk membahas perihal Blok Masela, Maluku. Dia mengatakan jika saat ini pihaknya tidak memiliki banyak dana untuk terlibat di Blok Masela.
"Masela? Ah tidak ada. Kegedean. Enggak punya duit," ujarnya di Kantor Kementerian Kemaritiman, Jakarta, Rabu (12/10).
Mantan ketua umum partai Golkar ini mengaku, kedatangannya hanya untuk membahas potensi penggunaan tenaga surya maupun air. Dia berharap agar ke depanya tenaga surya mampu digunakan sebagai energi utama di Tanah Air.
"Tadi bahas bagaimana Indonesia ke depan. Tentang bagaimana apa kalau energi musti pakai solar saja atau bisa pakai matahari, bisa pakai air, atau bisa pakai nuklir. Ke depan gimana Indonesia. Dunia kan sudah bergerak ke arah surya," pungkasnya.
Seperti diketahui, pada masa kepemimpinan Menteri ESDM Archandra biaya investasi untuk Blok Masela sudah dihitung bisa turun dari USD 22 miliar menjadi USD 15 miliar.
Namun, Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Luhut Binsar Panjaitan mengklaim biaya investasi Blok Masela masih bisa ditekan sampai USD 7 miliar. Lebih murahnya biaya investasi dikarenakan nantinya pengelolaan diusulkan dibagi dua.
Pertama, pengeboran dan distribusi sampai ke tangki akan dilakukan oleh kontraktor. Kedua, pengelolaan gas dari tangki akan dilakukan oleh perusahaan nasional.
"Ternyata kami lihat biaya di (Blok) Masela bisa lebih kurang lagi sekitar USD 7 miliar," kata Menko Luhut dalam acara pencanangan pembangunan zona integritas bebas korupsi di Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Kamis (15/9).
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya