Utang Luar Negeri Pemerintah Tembus RP6.622 Triliun
Posisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.
Posisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.
Utang Luar Negeri Pemerintah Tembus RP6.622 Triliun
Bank Indonesia (BI) melaporkan, posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia sebesar USD407,3 miliar atau setara Rp6.622 triliun dengan nilai tukar rupiah Rp16.266 per USD pada Februari 2024.
Nilai utang ini naik 1,4 persen secara year on year (yoy), atau meningkat dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya yang tumbuh 0,2 persen yoy.
"Peningkatan tersebut terutama bersumber dari sektor publik, baik pemerintah maupun bank sentral. Perkembangan posisi ULN juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap beberapa mata uang global, termasuk Rupiah,"
ujar Asisten Gubernur BI atau Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono melalui keterangan tertulis, Jumat (19/4).
BI mencatat, posisi ULN pemerintah pada Februari 2024 tercatat sebesar USD194,8 miliar. Angka ini tumbuh 1,3 persen (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan 0,1 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.
Perkembangan ULN disebabkan oleh penarikan pinjaman luar negeri. Khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek pemerintah.
Pemanfaatan ULN terus diarahkan mendukung belanja pemerintah, antara lain pada sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (21,1 persen dari total ULN pemerintah), Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib (18,1 persen), Jasa Pendidikan (16,9 persen), Konstruksi (13,7 persen), serta Jasa Keuangan dan Asuransi (9,7 persen).
"Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen dari total ULN pemerintah,"
sebut Erwin.
Sementara itu, posisi ULN swasta pada Februari 2024 tercatat stabil pada kisaran 197,4 miliar dolar AS.
Secara tahunan, ULN swasta mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 1,3 persen (yoy), melanjutkan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 2,3 persen (yoy).
BI memastikan struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
Hal ini tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 29,5 persen, serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 86,9 persen dari total ULN.
Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.