Wapres JK ajak masyarakat proaktif berantas stunting

Merdeka.com - Anak kerdil (stunting) adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis, sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kondisi ini apabila tidak ditangani segera, maka akan berdampak pada produktivitas bangsa ke depan yang rendah.
Wakil Presiden (Wapres), Jusuf Kalla, mengatakan dibutuhkan gerakan masyarakat secara bersama-sama mencegah kekerdilan anak-anak, dengan membudayakan pola hidup sehat. Sebab, jika masyarakat tidak bergerak maka program pemerintah tidak akan berjalan.
"Jadi itulah yang kita harapkan, pertemuan hari ini ialah menggerakkan masyarakat untuk melihat nasib bangsa ini ke depan, karena tanpa masyarakat sendiri yang bergerak, maka berapa pun proyek pemerintah tidak akan berhasil," ujar Wapres JK melalui siaran pers di Lombok Tengah, Kamis (5/7).
Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah anak lahir atau dalam 1.000 hari pertama kehidupan. Tetapi stunting baru nampak setelah anak berusia 2 tahun. Stunting berdampak pada rendahnya tingkat kecerdasan, kerentanan terhadap penyakit, dan penurunan produktivitas.
"Jadi kita bicara kekerdilan, karena kalau bayi sampai anak-anak kita kerdil, bukan saja badannya yang kerdil, tapi juga otaknya, sehingga cara berfikir dan bertindaknya tidak maksimal, maka kehidupan kita yang akan datang akan sangat terpengaruh," ujar Wapres JK.
Wapres JK mengungkapkan, bahwa kedatangan ke Lombok untuk memastikan program pencegahan kekerdilan anak (stunting) dan upaya konvergensi pada tingkat desa berjalan dengan baik. Sebab, ini program masa depan bangsa yang menyangkut nasib generasi muda yang harus ditingkatkan kemampuan dan kualitasnya.
"Apa yang kita lihat hari ini, generasi kita yang bekerja itu hasil daripada apa yang kita lakukan 20 sampai 30 tahun yang lalu," paparnya.
Diakuinya, bahwa program ini bukan merupakan hal yang baru betul, namun harus dihidupkan lagi dan diperbaiki demi masa depan bangsa. "Dahulu ada Posyandu, bayi-bayi ditimbang juga diberi makanan bergizi, sekarang ini makin banyak dan makin perlu diperbaiki cara dan sistemnya," jelasnya.
Dalam kunjungan tersebut, Wapres JK didampingi oleh Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadi Muldjono, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani, serta Menteri Kesehatan Nila F Moeloek.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya