Setiap tahunnya, Jakarta selalu dibanjiri ratusan pendatang baru. Mereka datang dengan maksud untuk mengadu nasib di ibu kota. Tak jarang, kemunculan para pendatang justru malah menimbulkan dilema baru bagi Pemerintah Daerah DKI Jakarta.
Kehadiran para pendatang baru yang tak disertai keahlian sepadan mengakibatkan bertambahnya angka pengangguran dan meningkatnya kriminalitas di Jakarta. Lantas, mereka pun memilih jalan pintas, meskipun terlarang.
Mereka yang menyadari kerasnya hidup di Jakarta, rela tinggal di mana saja termasuk di tempat tak lazim. Seperti hidup di bawah pipa saluran air milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) ini.
Kolong pipa ini telah dijadikan tempat tinggal sejak tahun 1980-an. Penghuninya datang dan pergi. Ada yang memilih pergi dan menyewa kontrakan. Ada juga yang pulang ke kampung halaman.
Baca juga:
Terhimpit di antara beton sempit
Kerja serabutan agar tak kelaparan
Pekerjaan kotor dan permukiman tak lazim