Terjadi Lagi di Depok, Anak Tusuk Orangtua Hingga Kritis Dipicu Cekcok Korban Minta Izin Nikah Lagi
Sebelumnya, juga ada kasus anak menusuk ibunya hingga meninggal dunia.
Sebelumnya, juga ada kasus anak menusuk ibunya hingga meninggal dunia.
Kata Ketua RT
Korban adalah seorang duda. Istrinya baru meninggal sekitar empat bulan lalu. Korban tinggal di lokasi baru beberapa bulan. Sebelumnya dia tinggal di Jakarta Timur.
Kapolsek Cimanggis, Kompol Arief Budiharso mengatakan, antara korban dan pelaku sempat terjadi cekcok yang dipicu persoalan harta keluarga. Korban berencana menjual sejumlah aset keluarga namun tidak memberitahu anaknya.
Kata Kapolsek.
Terkait dengan persoalan izin menikah lagi, pihaknya masih mendalami informasi tersebut. Sejauh ini pemicunya karena korban hendak menjual ruko dan rumah.
“Kalau hal tersebut (izin menikah lagi) mungkin ada kemungkinan. Akan tetapi untuk penyebabnya lebih cenderung pada yang satu hal tadi (harta keluarga),” ujarnya.
Peristiwa itu terjadi pagi tadi sekitar pukul 10.30 WIB. Terduga pelaku mendatangi rumah ayahnya untuk diskusi. Namun saat diskusi kemudian terjadi debat dan membuat pelaku emosi.
“Ada permasalahan keluarga, yang sebenarnya awalnya bapak dengan anak ini mau ngobrol, mediasi mau ngobrol bersama, diskusi. Akan tetapi di tengah perjalanannya ada luapan emosi memicu adanya penusukan tersebut,” ungkapnya.
Terduga pelaku menusuk bapaknya menggunakan pisau yang ada di lokasi. Penusukan itu dilakukan secara spontan.
Saat ini pelaku masih menjalani pemeriksaan di Polsek Cimanggis. Barang bukti juga sudah diamankan. Kasusnya masih terus didalami. Nur Fauziah
Seorang anak di Depok tega menusuk ayah kandungnya sendiri. Peristiwa itu terjadi di Kp. Tipar, RT 05 RW 06, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Cimanggis, Depok.
Korban adalah Saiman (64), dan terduga pelaku adalah Rifqi (27) anak kandungnya sendiri.
Kasat Reskrim Polres Metro Depok, Kompol Hadi Kristanto mengatakan, peristiwa terjadi sekitar pukul 10.30 WIB. Saat itu tetangga korban mendengar ada keributan di rumah korban.
Kata Kasat Reskrim, Selasa (2/10).
Ketika saksi keluar rumah, dia melihat korban sudah berlumuran darah. Korban memegangi bagian perut. Ketika dilihat ternyata perutnya terluka akibat tusukan benda tajam.
"Korban berlumuran darah dengan memegangi perut sebelah kiri dan dada sebelah kanan yang terluka akibat diduga tusukan pisau," ujar Kasat Reskrim.
"Selanjutnya saksi mengamankan terduga pelaku, sedangkan korban dibawa ke Rumah Sakit Tugu Ibu oleh warga," kata Kasat Reskrim.
Warga kemudian melaporkan peristiwa itu ke Polsek Cimanggis. Polisi datang dan langsung mengamankan terduga pelaku beserta barang bukti. Barang bukti yang diamankan berupa satu senjata.
Sementara itu, Pamuji salah satu tetangga korban mengatakan korban tinggal seorang diri di rumah. Dia melihat tidak ada masalah apapun antara bapak dan anak itu.
"Enggak ada masalah apa-apa," katanya.
Saat kejadian dia sedang ada dalam rumah. Ketika mendengar ribut-ribut langsung keluar rumah.
"Tahu-tahu sudah tergeletak di tanah. Anaknya diamankan di rumah kerabatnya," ujar saksi.
Pemicu dimulai dari cekcok keduanya. Lengkapnya di slide berikutnya.
Dugaan sementara, pelaku menusuk ayahnya setelah terlibat cekcok karena korban minta izin untuk menikah lagi. Pelaku tidak setuju sehingga menanyakan harta keluarga.
Terduga pelaku adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Sehari-hari pelaku tinggal di Kp. Banjaran Pucung, Kecamatan Tapos.
Ketua RT 05 RW 06 Sukamto mengatakan, tidak mengetahui detil persoalan keluarga tersebut. Namun yang dia dengar-dengar karena korban ingin menikah lagi dan meminta izin anak-anaknya.
Jumlah korban meninggal dunia akibat cuaca ekstrem tersebut terus bertambah menjadi 26 orang.
Baca SelengkapnyaSaat ini keempat anak telah disemayamkan di TPU Perigi Bedahan, Kelurahan Bedahan.
Baca SelengkapnyaKata kata berikut ini mewakili hati kecil anak yang kurang kasih sayang orang tua. Simak selengkapnya.
Baca SelengkapnyaTersangka lainnya, yang seorang mitra perusahaan, juga sudah dimasukkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Baca SelengkapnyaTanda-tanda psikopat bisa muncul sejak usia anak-anak dan perlu diperhatikan orangtua.
Baca SelengkapnyaLaporan kasus KDRT tersebut diterima Polsek Jagakarsa sebelum penemuan mayat.
Baca SelengkapnyaPihak korban berprinsip, jika orangtua pelaku secara jujur mau meminta maaf, maka pihaknya tak segan untuk mencabut perkara itu dari Kepolisian.
Baca SelengkapnyaAnak yang muntah secara terus-menerus bisa menjadi pertanda adanya penyakit tertentu pada Si Kecil.
Baca SelengkapnyaTerakhir, korban ditenggelamkan hingga kepalanya mengalami pendarahan dan akhirnya tewas.
Baca Selengkapnya