Dilanda kelaparan, warga Korea Utara makan anak sendiri
Merdeka.com - Seorang lelaki asal Korea Utara dilaporkan tega membunuh dan memakan kedua anaknya sendiri lantaran menderita kelaparan. Pria tidak disebutkan identitasnya itu akhirnya dihukum mati oleh tentara pemerintah.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Ahad (27/1), lebih dari sepuluh ribu orang dilaporkan tewas setelah bencana kelaparan menyerang Provinsi Hwanghae Utara dan Provinsi Hwanghae Selatan. Kematian ribuan warga ini dipercaya lantaran semakin meningkatnya insiden kanibalisme.
Cerita menakutkan ini muncul setelah warga dilanda bencana kelaparan sebab lahan pertanian yang menjadi sumber kehidupan penduduk mengalami kekeringan. Kejadian ini turut diperparah setelah pemerintah menyita persediaan bahan makanan mereka.
Wartawan dariAsia Press,Jiro Ishimaru, yang sedang melakukan penyamaran dan penyelidikan terkait masalah ini mengatakan seorang lelaki bahkan sampai menggali kuburan cucunya sendiri dan memakan daging yang masih tersisa. Sementara yang lain tega merebus anaknya untuk dijadikan makanan.
Seorang penduduk desa tidak disebutkan namanya mengatakan tujuh bulan lalu memang ada insiden kanibalisme di desanya. Dia menyebut seorang lelaki telah membunuh dan memakan kedua anaknya sendiri. Pria ini akhirnya ditembak mati oleh tentara pemerintah.
Dia menjelaskan lelaki itu membunuh anak pertamanya yang seorang perempuan saat istrinya sedang pergi. Pria ini kemudian membunuh anak keduanya lantaran telah melihat kejadian pembunuhan itu.
Dia mengatakan ketika istri lelaki itu pulang, pria ini mengatakan mereka mempunyai daging. Namun, istrinya mulai curiga dan menghubungi polisi saat dia mengetahui anaknya tidak ada. Polisi akhirnya menemukan tubuh kedua anak itu dalam kondisi sudah terpotong-potong.
Ishimaru mengatakan dia telah mengumpulkan 12 laporan dari hasil penyelidikan terkait masalah ini. "Dari laporan-laporan ini yang paling mengejutkan saya adalah adanya sejumlah kesaksian menyebut banyaknya kanibalisme."
Dia mengatakan bahan makanan dari kedua provinsi itu telah disita pemerintah dan diberikan kepada warga di Ibu Kota Pyongyang. Dia menyebut kelaparan semakin diperparah setelah kekeringan melanda wilayah itu.
Insiden ini bukan yang pertama terjadi di Korea Utara. Pada Mei tahun lalu, seorang pria dilaporkan dihukum mati setelah memakan tubuh rekannya dan kemudian menjual sisa tubuh daging temannya itu sebagai daging kambing.
Dua tahun lalu, seorang lelaki juga dihukum mati setelah membunuh dan memakan seorang gadis. Sementara seorang pria lainnya dijatuhi hukuman mati setelah membunuh sebelas orang dan menjual tubuh mereka sebagai daging babi.
Tidak hanya itu, kasus kanibalisme juga dilaporkan terjadi di beberapa penjara di negara itu.
Meski laporan adanya bencana kelaparan telah meluas di seantero Korea Utara, namun Presiden Kim Jong Un justru mengeluarkan sejumlah uang negara untuk membuat dua roket yang akan diluncurkan dalam beberapa bulan lagi.
Banyak pihak takut Kim sedang merencanakan uji coba nuklir meski Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menjatuhkan sangsi atas peluncuran roket sebelumnya.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Walaupun sudah lama meninggalkan tanah air, Ibu Bunga terdengar lancar berbahasa Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerikut penampakan rumah mewah Ibu Ani anak jenderal yang tinggal di rumah bak hutan terbengkalai.
Baca SelengkapnyaPotret kegiatan Anak Buah Kapal (ABK) saat berkumpul dan berpesta di laut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Meski nasi mulai basi, pria ini tersentuh dengan aksi ibunda yang tetap peduli dengannya walau sudah memiliki keluarga baru.
Baca SelengkapnyaAlih-alih duduk di warung makan, pria ini memilih makan sembari melihat tawuran di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaMereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaBegini momen hangat Kapolres perempuan ajak makan bareng anak buah sampai singgung 'makan ati'.
Baca SelengkapnyaKata Gueters, orang-orang semakin tertindas akibat meningkatnya kemiskinan dan kelaparan.
Baca SelengkapnyaApi dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.
Baca Selengkapnya