Dilanda kelaparan, warga Korea Utara makan anak sendiri
Merdeka.com - Seorang lelaki asal Korea Utara dilaporkan tega membunuh dan memakan kedua anaknya sendiri lantaran menderita kelaparan. Pria tidak disebutkan identitasnya itu akhirnya dihukum mati oleh tentara pemerintah.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Ahad (27/1), lebih dari sepuluh ribu orang dilaporkan tewas setelah bencana kelaparan menyerang Provinsi Hwanghae Utara dan Provinsi Hwanghae Selatan. Kematian ribuan warga ini dipercaya lantaran semakin meningkatnya insiden kanibalisme.
Cerita menakutkan ini muncul setelah warga dilanda bencana kelaparan sebab lahan pertanian yang menjadi sumber kehidupan penduduk mengalami kekeringan. Kejadian ini turut diperparah setelah pemerintah menyita persediaan bahan makanan mereka.
-
Apa yang terjadi setelah Deklarasi Darurat Militer Korea Selatan? Deklarasi yang dikeluarkan Presiden Yoon menimbulkan kekacauan politik di negara tersebut. Ini adalah kali pertama sejak terakhir kali diumumkannya darurat militer pada 1980.
-
Apa yang turun di Korea? Hasilnya hampir seluruh negara mengalami tren kenaikan, kecuali Thailand.Merujuk data KTO yang dilansir The Korea Times, periode Januari-April 2024, hanya 119.000 wisatawan Thailand yang menghabiskan waktu di Korea.
-
Apa fakta trending tentang Korea Utara? Terbaru, di tahun 2024 ini, Korea Utara jadi sorotan usai mengirim ribuan balon berisi sampah ke Korea Selatan.
-
Kenapa Korea Selatan alami darurat kelahiran? Sebelumnya, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol telah mengumumkan 'darurat nasional terhadap populasi' pada bulan Juni lalu saat mengumumkan rencana pemerintah untuk memperluas bantuan tunai bagi bayi-bayi yang baru lahir dan langkah-langkah untuk mengurangi penurunan angka kelahiran.
-
Siapa yang terkena dampak gaya hidup tidak sehat di Korea Selatan? Menurut laporan yang diterbitkan oleh Korea JoongAng Daily, terjadi peningkatan yang drastis dalam tingkat penyakit metabolik kronis pada kelompok usia 20-an dan 30-an dibandingkan dengan generasi yang lebih tua, yaitu kelompok usia 50-an dan 60-an, sebagaimana dilaporkan oleh The Straits Times.
-
Dimana warga terdampak kekeringan? BPBD Kabupaten Cilacap mencatat jumlah warga yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut mencapai 9.153 jiwa dari 3.011 keluarga.
Wartawan dariAsia Press,Jiro Ishimaru, yang sedang melakukan penyamaran dan penyelidikan terkait masalah ini mengatakan seorang lelaki bahkan sampai menggali kuburan cucunya sendiri dan memakan daging yang masih tersisa. Sementara yang lain tega merebus anaknya untuk dijadikan makanan.
Seorang penduduk desa tidak disebutkan namanya mengatakan tujuh bulan lalu memang ada insiden kanibalisme di desanya. Dia menyebut seorang lelaki telah membunuh dan memakan kedua anaknya sendiri. Pria ini akhirnya ditembak mati oleh tentara pemerintah.
Dia menjelaskan lelaki itu membunuh anak pertamanya yang seorang perempuan saat istrinya sedang pergi. Pria ini kemudian membunuh anak keduanya lantaran telah melihat kejadian pembunuhan itu.
Dia mengatakan ketika istri lelaki itu pulang, pria ini mengatakan mereka mempunyai daging. Namun, istrinya mulai curiga dan menghubungi polisi saat dia mengetahui anaknya tidak ada. Polisi akhirnya menemukan tubuh kedua anak itu dalam kondisi sudah terpotong-potong.
Ishimaru mengatakan dia telah mengumpulkan 12 laporan dari hasil penyelidikan terkait masalah ini. "Dari laporan-laporan ini yang paling mengejutkan saya adalah adanya sejumlah kesaksian menyebut banyaknya kanibalisme."
Dia mengatakan bahan makanan dari kedua provinsi itu telah disita pemerintah dan diberikan kepada warga di Ibu Kota Pyongyang. Dia menyebut kelaparan semakin diperparah setelah kekeringan melanda wilayah itu.
Insiden ini bukan yang pertama terjadi di Korea Utara. Pada Mei tahun lalu, seorang pria dilaporkan dihukum mati setelah memakan tubuh rekannya dan kemudian menjual sisa tubuh daging temannya itu sebagai daging kambing.
Dua tahun lalu, seorang lelaki juga dihukum mati setelah membunuh dan memakan seorang gadis. Sementara seorang pria lainnya dijatuhi hukuman mati setelah membunuh sebelas orang dan menjual tubuh mereka sebagai daging babi.
Tidak hanya itu, kasus kanibalisme juga dilaporkan terjadi di beberapa penjara di negara itu.
Meski laporan adanya bencana kelaparan telah meluas di seantero Korea Utara, namun Presiden Kim Jong Un justru mengeluarkan sejumlah uang negara untuk membuat dua roket yang akan diluncurkan dalam beberapa bulan lagi.
Banyak pihak takut Kim sedang merencanakan uji coba nuklir meski Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menjatuhkan sangsi atas peluncuran roket sebelumnya. (mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah keluarga yang memiliki dua bocah perempuan terpaksa harus tinggal di kampung mati tengah hutan dan setiap hari makan nasi pakai garam.
Baca SelengkapnyaPada masa pendudukan Jepang, masyarakat dipaksa memakan roti dan bubur sebagai pengganti nasi.
Baca SelengkapnyaBencana kelaparan yang semakin parah membuat anak-anak Jalur Gaza harus ikut berjuang untuk mendapatkan makanan.
Baca SelengkapnyaKisah pilu nenek berusia 66 tahun hidupi dua cucu seorang diri.
Baca SelengkapnyaDi tengah pidatonya, Kim Jong-un terlihat menyeka air mata yang membasahi wajahnya.
Baca SelengkapnyaDitinggal orangtua, dua bocah ini harus tinggal sebatang kara. Aksi kakak rawat adik seadanya begitu menyayat hati.
Baca SelengkapnyaPotret bocah di Palestina saat antri distribusi makanan yang diberikan.
Baca SelengkapnyaVIDEO Bocah Gaza Beri Makan Kucing Kelaparan Padahal Dirinya Sendiri Tidak Punya Makanan
Baca SelengkapnyaDiktator ini mengakui kondisi perekonomian negaranya mengalami krisis yang parah.
Baca SelengkapnyaFoto terbaru yang dirilis KCNA memperlihatkan pemandangan tak biasa. Pemimpin Korut Kim Jong-un tampak jongkok di pinggir sawah dengan memasang wajah serius.
Baca SelengkapnyaSebanyak 97 persen negara-negara maju mengalami tingkat kelahiran yang sangat rendah.
Baca Selengkapnya"Kelaparan Lebih Parah Daripada Mendengar Bom, Setiap Hari Selalu Lebih Buruk dari Hari Sebelumnya"
Baca Selengkapnya