Depresi Klinis adalah Jenis Depresi Paling Akut, Berikut Penyebab dan Gejalanya
Depresi klinis ditandai dengan rasa putus asa yang terus-menerus. Kondisi ini harus ditangani secara serius dan profesional.
Depresi klinis ditandai dengan rasa putus asa yang terus-menerus. Kondisi ini harus ditangani secara serius dan profesional.
Depresi Klinis adalah Jenis Depresi Paling Akut, Berikut Penyebab dan Gejalanya
Depresi klinis (gangguan depresi mayor) adalah jenis depresi yang menyebabkan kemurungan, rasa tertekan, dan hilangnya minat pada aktivitas yang biasa dinikmati. Gejala depresi klinis harus berlangsung setidaknya selama dua minggu untuk menerima diagnosis. Kondisi ini dapat diobati, biasanya dengan pengobatan dan psikoterapi.
Depresi klinis membuat penderitanya kesulitan untuk bekerja, belajar, tidur, makan, dan bergaul dengan teman. Beberapa orang mengalami depresi klinis hanya sekali seumur hidupnya. Namun, ada juga yang mengalaminya beberapa kali.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut penjelasan lengkap mengenai depresi klinis yang menarik untuk Anda pelajari.
-
Apa itu depresi klinis? 'Depresi klinis adalah suasana hati yang rendah yang dapat berlangsung lama atau terus kembali, memengaruhi kehidupan sehari-hari Anda,' menurut definisi dari NHS.
-
Bagaimana ciri depresi yang muncul karena stres? Depresi situasional adalah contoh depresi yang tidak menentu. Biasanya, kondisi ini ditandai dengan munculnya gejala murung, perubahan pola tidur dan makan, ketika ada kejadian yang memberi tekanan mental yang cukup tinggi.
-
Apa yang diartikan dengan kata depresi? Depresi adalah kondisi di mana seseorang mengalami gangguan suasana hati yang ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam.
-
Masalah kesehatan apa yang bisa terjadi akibat depresi? Sejumlah kondisi mungkin dialami seseorang sebagai dampak dari depresi atau juga sebaliknya.
-
Apa tanda awal dari depresi? Dilansir dari Huffington Post, berikut sejumlah gejala awal depresi yang bisa muncul.
-
Kapan depresi bisa muncul? Selain itu, depresi sering kali muncul sebelum diagnosis kanker.
Pengertian Depresi Klinis
Depresi adalah salah satu gangguan kesehatan mental yang paling umum terjadi.
Depresi memiliki tingkat keparahan, mulai dari keadaan mood rendah yang relatif ringan dan sementara hingga gejala jangka panjang yang parah yang berdampak besar pada kualitas hidup penderitanya. Depresi seringkali digambarkan dalam spektrum ringan, sedang, atau berat. Ketika gejala seseorang telah mencapai akhir spektrum kronis dan memerlukan perawatan profesional, biasanya hal ini disebut sebagai depresi klinis.
Juga dikenal sebagai gangguan depresi mayor (MDD), depresi klinis adalah kondisi kesehatan mental yang menyebabkan suasana hati yang rendah atau tertekan secara terus-menerus dan hilangnya minat pada aktivitas yang pernah membawa kegembiraan.
Depresi klinis dapat memengaruhi cara tidur, nafsu makan dan kemampuan berpikir jernih. Gejala-gejala ini harus ada setidaknya selama dua minggu untuk dapat didiagnosis sebagai depresi klinis. Depresi klinis adalah kondisi kronis yang biasanya terjadi dalam beberapa episode dan berlangsung beberapa minggu atau bulan.
Jenis-Jenis Depresi Klinis
Meskipun depresi dapat terjadi dalam banyak bentuk dan dapat dikategorikan dalam beberapa cara yang berbeda, secara umum terdapat dua jenis utama depresi klinis seperti yang didefinisikan oleh Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5) yaitu: gangguan depresi mayor (depresi unipolar) dan depresi fase depresi gangguan bipolar.
Sementara itu, subtipe gangguan depresi mayor yang paling umum meliputi: ● Gangguan afektif musiman (depresi musiman). ● Depresi prenatal dan depresi pascapersalinan. ● Depresi atipikal.
Penyebab Depresi Klinis
Penyebab depresi secara umum masih belum sepenuhnya dipahami. Namun, para ahli yakin ada beberapa faktor utama seperti genetika dan lingkungan yang berperan sebagai pemicu depresi.
Para peneliti sangat tertarik dalam meneliti apakah depresi merupakan kondisi yang diturunkan. Sebuah teori utama adalah bahwa perubahan genetik tertentu membuat neurotransmitter (bahan kimia pengatur suasana hati di otak) tidak efektif atau langka. Komponen utama lainnya adalah pemicu lingkungan yang dapat membuat seseorang yang secara genetik cenderung mengalami depresi lebih mungkin untuk mengembangkannya.
Faktor-faktor tertentu yang dapat menjadi faktor penyebab depresi klinis di antaranya adalah: ● Riwayat depresi keluarga (terutama orang tua atau saudara kandung) ● Mengalami peristiwa traumatis atau perubahan besar dalam hidup (seperti kehilangan pekerjaan, kematian atau penyakit serius dari pasangan, perceraian) ● Masalah keuangan (seperti hutang atau biaya hidup yang terlalu tinggi) ● Sakit parah atau mengalami luka fatal (seperti kanker atau kecelakaan mobil), perlu menjalani operasi atau menjalani perawatan medis, atau harus mengelola kondisi kesehatan kronis dan/atau progresif (seperti multiple sclerosis)● Merawat orang lain (pasangan, anak, orang tua) yang sakit parah, cedera, atau cacat ● Mengonsumsi obat tertentu yang dapat menyebabkan gejala yang berhubungan dengan depresi (termasuk obat yang digunakan untuk mengobati depresi) ● Menggunakan obat-obatan terlarang dan/atau menyalahgunakan alkohol.
Gejala Depresi Klinis
Untuk mendiagnosis depresi klinis, banyak dokter menggunakan kriteria gejala gangguan depresi mayor dalam Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5), yang diterbitkan oleh American Psychiatric Association.
Melansir dari laman Mayo Clinic, tanda dan gejala depresi klinis di antaranya adalah: 1. Perasaan sedih, mudah menangis, hampa atau putus asa. 2. Mudah marah atau frustrasi, bahkan untuk hal-hal kecil yang remeh. 3. Kehilangan minat atau kesenangan pada sebagian besar atau semua aktivitas normal, seperti seks, hobi, atau olahraga.
4. Gangguan tidur, termasuk insomnia atau terlalu banyak tidur. 4. Kelelahan dan kekurangan energi, sehingga tugas kecil pun membutuhkan usaha ekstra untuk dilakukan. 5. Berkurangnya nafsu makan dan penurunan berat badan, atau peningkatan keinginan untuk makan dan penambahan berat badan. 6. Mudah mengalami kecemasan, agitasi atau kegelisahan. 7. Otak menjadi lambat berpikir, sulit berbicara, dan gerakan tubuh tidak sigap. 8. Merasa tidak berharga atau bersalah, terpaku pada kegagalan masa lalu atau menyalahkan diri sendiri. 9. Kesulitan berpikir, berkonsentrasi, membuat keputusan dan mengingat sesuatu. 10. Sering memikirkan kematian, bunuh diri, telah berupaya melakukan bunuh diri, atau sudah bunuh diri. 11. Memiliki masalah fisik yang tidak dapat dijelaskan, seperti sakit punggung atau sakit kepala. Gejala depresi klinis biasanya cukup parah hingga menyebabkan masalah nyata dalam hubungan dengan orang lain atau dalam aktivitas sehari-hari, seperti pekerjaan, sekolah, atau aktivitas sosial. Depresi klinis dapat menyerang orang-orang dari segala usia, termasuk anak-anak. Namun, meski gejalanya parah, akan membaik dengan bantuan konseling psikologis, obat antidepresan, atau kombinasi keduanya.