Gara-gara propaganda CIA, Kopassus dikira pasukan komunis
Merdeka.com - Maman (83) masih mengingat operasi militer di pedalaman Sumatera 56 tahun lalu. Saat itu tahun 1958, pangkatnya masih kopral. Dia anggota pasukan elite Resimen para Komando Angkatan Darat (RPKAD). Kelak pasukan baret merah ini dikenal dengan nama Komando Pasukan Khusus atau Kopassus.
Maman baru saja diterjunkan di sekitar Bandara Tabing, Padang untuk kemudian bergerak melambung menguasai Sumatera Barat. Pasukan itu terus bergerak ke menghancurkan kekuatan pasukan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI).
Di sebuah desa mereka berhenti. Penduduk memperhatikan dengan takut-takut. Saat Maman menanyakan lokasi Musala, mereka ragu-ragu menunjukan tempat ibadah tersebut.
-
Bagaimana CIA membantu militer anti-PKI? AS juga memberikan daftar nama 67 tokoh pimpinan PKI pada seorang pejabat Indonesia yang antikomunis.
-
Mengapa CIA membantu penumpasan PKI? CIA Memberikan Bantuan Dana Untuk Militer dan Para Tokoh Antikomunis di Indonesia Mereka memberikan bantuan berkedok obat-obatan senilai 500.000 USD kepada pihak militer. Obat-obatan tersebut akan dijual untuk mendapatkan uang tunai guna penumpasan komunis.
-
Apa peran Radio Rimba Raya? Radio Rimba Raya atau disingkat dengan RRR, merupakan sebuah stasiun radio darurat yang berdiri di dataran tinggi Gayo, tepatnya di Kampung Rimba Raya, Kecamatan Pintu Rime, Kabupaten Bener meriah.RRR ini berada di bawah kendali Tentara Republik Indonesia (TRI) Divisi X/Aceh yang dipimpin oleh Kolonel Husein Yusuf.
-
Siapa agen CIA yang menyamar? Seorang wanita muda yang cantik menemui Presiden Sukarno. Dia mengaku keluarganya adalah pendukung kemerdekaan Indonesia. Bung Karno pun menerimanya dengan tangan terbuka.
-
Kenapa sinyal radio ini sangat penting? Selain itu, temuan ini juga menjadi parameter untuk mengukur massa pada unsur alam semesta yang sebelumnya tidak ditemukan di antara galaksi.
-
Kenapa agen CIA itu menyamar? Indonesia yang kala itu dicap dekat dengan Blok Timur, ikut jadi sasaran.
Beberapa orang mengikutinya saat menuju Musala. Begitu juga saat dia dan beberapa anggota pasukan mengambil air wudhu. Saat shalat, warga yang berkerumun dekat Musala makin banyak. Mereka memperhatikan sambil berbisik-bisik.
"Selesai kami shalat, ada warga yang menanyai kami. Mungkin tokoh di kampung itu. Mereka tanya, tadi bapak benar shalat?" kata Maman menceritakan pengalamannya pada merdeka.com beberapa waktu lalu.
"Iya, tadi shalat, kenapa Pak?" jawab Maman.
"Bapak Muslim?" tanya warga lagi.
"Iya, saya Muslim, memang kenapa?" kata Maman.
"Saya kira komunis itu tidak shalat Pak. Bahkan tidak beragama," kata mereka.
"Lho yang pasukan komunis itu siapa? Kami ini Tentara Indonesia, bukan komunis. Saya Muslim, bukan komunis," jawab Kopral Maman.
Warga kampung saling pandang bingung. Mereka menjelaskan sering mendengar propaganda akan datang tentara komunis dari Jawa untuk menghancurkan desa mereka. Yang paling menakutkan itu RPKAD yang pakai baret merah, warna komunis.
Namun setelah mendengar penjelasan dari pasukan RPKAD warga baru sadar sudah jadi korban propaganda. Mereka sadar pasukan yang datang bukan pasukan komunis.
"Saya jelaskan baik-baik kalau kami tidak seperti yang disebut di propaganda. Untungnya mereka segera sadar. Hubungan pun jadi enak. Mereka bahkan mengajak makan ala kadarnya. Dalam hati, sempat kesal juga kami disebut tentara komunis," kata Maman.
Central Intelligence Agency (CIA) ada di belakang pemberontak Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Sumatera dan Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) di Sulawesi. Mereka menyuplai aneka persenjataan dan uang untuk mendukung aksi tersebut.
Tak cuma itu, CIA juga memberikan dukungan berupa stasiun radio dan peralatannya. Lewat radio inilah mereka menyebar propaganda anti-Soekarno. Pemerintah di Jakarta pun disebut komunis.
Upaya ini lumayan berhasil mempengaruhi sebagian masyarakat di Sumatera yang religius. Namun akhirnya TNI berhasil mengalahkan pemberontak dan merebut Sumatera. Misi CIA pun gagal.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak spekulasi tentang keterlibatan CIA dan dinas rahasia AS dalam peristiwa G30S/PKI. Bagaimana sebenarnya?
Baca SelengkapnyaTak hanya CIA, ada sepak terjang Dinas Intelijen Israel di Jakarta saat penumpasan PKI. Apa peran mereka?
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami asal dan rencana penggunaan senjata tersebut.
Baca SelengkapnyaKasus pegawai KAI ini menjadi sorotan Densus 88 karena meski ISIS bubar, tapi pendukungnya masih ada
Baca SelengkapnyaDugaan bahwa ISIS dibentuk Israel karena organisasi ini tidak pernah gencar menyerang negara Zionis tersebut.
Baca SelengkapnyaPadahal kelompok RMS sendiri memiliki kekuatan militer yang berbanding terbalik dengan pasukan TNI
Baca SelengkapnyaTermasuk mengangkat isu Patung Yesus yang sebenarnya telah dibahas dan telah diselesaikan oleh unsur Forkopimda dan para tokoh di Intan Jaya.
Baca SelengkapnyaSebuah stasiun radio yang berada di Kabupaten Bener Meriah ini sangat berjasa besar dalam menyiarkan semangat perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerduga teroris RJ dan AM pernah mengibarkan bendera ISIS sebagai upaya melakukan propaganda menggalang dukungan.
Baca SelengkapnyaKetiga terduga teroris ditangkap berinisial BI, ST dan SQ.
Baca SelengkapnyaKonspirasi mengacu pada kesepakatan rahasia di antara individu untuk terlibat dalam kegiatan ilegal atau merugikan.
Baca SelengkapnyaSalah satu simpatisan ISIS bergerak sendiri adalah DE, karyawan BUMN yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri.
Baca Selengkapnya