Pemerkosaan

Salah satu dari tujuh pelaku pencabulan anak di bawah umur adalah anak dari anggota Polres Belu, yang rumahnya dijadikan lokasi kejadian pemerkosaan itu.

Peristiwa ini terungkap setelah korban berinisial RO (22) melaporkan perbuatan bejat ayah kandungnya itu ke ketua RT.

Satu pelaku berhasil diamankan, namun pelaku lainnya berhasil melarikan diri.

Aksi cabul yang dilakukan guru ngaji berinisial MAM (28) itu terbongkar setelah korbannya menceritakan kepada keluarga.

Pada saat istrinya meninggalkan rumah ia pun melakukan aksinya.

Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Gorontalo telah berhasil menangkap 20 orang yang diduga terlibat dalam kasus pemerkosaan.

Dari delapan pelaku, baru empat pemuda yang ditangkap yakni MR (18), A (18), L (20) dan F (18).

DD (30) ditangkap polisi karena mencabuli anak tirinya yang masih berusia 10 tahun.

Perbuatan bejat pelaku terbongkar beberapa hari lalu sebelum korban meninggal dunia.

"Korban sempat berteriak dan korban sempat diancam akan dibunuh oleh pelaku," kata polisi.

Balita korban pemerkosaan yang diduga dilakukan ayah kandungnya di Pasar Rebo, Jakarta Timur mengalami kekerasan fisik.

Anak lima tahun itu menjadi korban pemerkosaan yang diduga dilakukan oleh ayah kandungnya.

Kasus ini terungkap setelah salah satu korban melapor ke polisi bersama orangtuanya pada Kamis (28/11).

Menurut hasil interogasi, alasan tersangka melakukan tindakan pemerkosaan terhadap anak kandungnya sangat mengejutkan.

Polda NTB menegaskan Agus yang sudah menjadi tersangka, melakukan pelecehan seksual, bukan pemerkosaan

Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) menetapkan seorang pemuda disabilitas tunadaksa berinisial IWAS (21) menjadi tersangka kasus dugaan pelecehan seksua

Aksi bejat pelaku terungkap setelah korban memberanikan diri merekam perkosaan atas dirinya sebagai bukti mengadu ke ibunya.

A diduga melakukan kekerasan seksual terhadap siswinya inisial T (15). Korban merupakan siswi penyandang disabilitas.

Saat ini, para tersangka diancam dengan UU Nomor 12 Tahun 2022 yang dapat berujung pada hukuman penjara hingga 12 tahun.

Hingga saat ini penyidik masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap pelaku.