Asal Usul Jendela Pesawat Berbentuk Oval, Ada Kejadian Tragis di Balik Penemuannya
Ada cerita di balik kenapa jendela pesawat berbentuk oval. Begini asal usulnya.
Ada cerita di balik kenapa jendela pesawat berbentuk oval. Begini asal usulnya.
Asal Usul Jendela Pesawat Berbentuk Oval, Ada Kejadian Tragis di Balik Penemuannya
De Havilland Comet merupakan desain jet komersial awal yang memiliki jendela persegi.
Namun, dalam waktu lima tahun setelah diperkenalkan, tiga Komet mengalami serangkaian kecelakaan tragis dan menewaskan semua penumpang di dalamnya.
-
Kenapa jendela pesawat bulat? Awalnya, jendela pesawat berbentuk persegi, tetapi desain ini menyebabkan masalah yang serius. Ketika maskapai mulai beralih ke jet yang lebih cepat dan besar pada tahun 1950-an, beberapa pesawat mengalami kecelakaan di udara. Salah satu contohnya adalah de Havilland Comets, yang hancur dalam waktu singkat pada tahun 1954 dan menewaskan 56 penumpang. Para peneliti menemukan desain sudut jendela persegi berkontribusi pada masalah tersebut, karena tekanan dari kabin bisa menyebabkan retakan.
-
Bagaimana bentuk jendela pesawat mencegah kecelakaan? Dalam sebuah pengujian, Royal Aircraft Establishment mengungkapkan sekitar 70 persen tekanan pesawat terakumulasi di sudut tajam jendela. Oleh karena itu, jendela bulat yang dapat mendistribusikan tekanan lebih merata akhirnya menjadi standar baru dalam desain pesawat penumpang.
-
Bagaimana kanopi pesawat terbuka? Saat dia mulai bermanuver memiringkan pesawat, tiba-tiba kanopi yang menjaganya dari embusan angin yang kencang terbuka dan pecah.
-
Apa yang membuat jalur pesawat ini unik? Anehnya jalur pesawat ini tidak terlihat seperti jalur pesawat pada umumnya yang sepi, dan dibuat khusus untuk jalur lalu lintas kendaraan udara. Melainkan, tergambar bahwa jalur ini dilalui oleh sejumlah pengendara mulai dari mobil hingga motor, layaknya seperti jalan raya pada umumnya.
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
-
Apa yang terjadi pada pesawat Pelita Air? Pesawat sudah di runway siap take off tetapi nggak jalan-jalan. Menurut info sementara ada penumpang yang berencana masukin bom ke kabin pesawat. Ini masih subject to confirmation,' katanya lewat akun X @GerryS.
Melansir IFLScience & Daily Mail, Senin (13/5), setelah kecelakaan ketiga di 1954, penyelidikan menemukan bahwa retaknya kusen jendela menjadi penyebabnya.
Jendela persegi tersebut tidak mampu menahan tekanan yang meningkat akibat penerbangan di ketinggian.
Hal tersebut membawa pemahaman bahwa jendela persegi tidak cocok untuk menangani tekanan yang terjadi saat terbang di ketinggian.
Meskipun ketinggian menjadi penting dalam penerbangan komersial karena mengurangi hambatan dan membuat penerbangan lebih nyaman, jendela persegi justru mengakibatkan penumpukan tekanan berbahaya di sudut-sudutnya.
Sebaliknya, jendela bundar secara drastis mengurangi risiko peningkatan tekanan.
Dalam sebuah video yang diproduksi oleh Real Engineering, dijelaskan bahwa jendela dengan desain persegi dapat meningkatkan area tekanan dalam kabin selama perjalanan.
Dai Whittingham, Kepala Eksekutif Komite Keselamatan Penerbangan Inggris, menjelaskan bahwa jendela persegi memusatkan tekanan yang dapat menyebabkan kegagalan struktural.
“Sudut persegi memusatkan tekanan dan dapat menyebabkan kegagalan pada struktur. Desainer lebih memilih jendela oval karena mereka bisa mendapatkan area tampilan lebih besar yang sesuai dengan rentang ketinggian duduk penumpang terbesar,”
Dai Whittingham, Kepala Eksekutif Komite Keselamatan Penerbangan Inggris
Perbedaan tekanan di dalam dan di luar pesawat menyebabkan badan pesawat sedikit melebar, kemudian menambah tekanan pada sudut-sudut jendela.
Oleh karena itu, desain jendela yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan keamanan penumpang menjadi perhatian utama dalam pengembangan pesawat terbang.
“Bagian tersempit dari oval akan dirancang untuk memastikan kurva tidak menghasilkan tekanan yang tidak aman pada material di sekitarnya.”
Dai Whittingham, Kepala Eksekutif Komite Keselamatan Penerbangan Inggris.