Dihapus dari internet, Israel siap
Merdeka.com - Telah diberitakan sebelumnya oleh merdeka.com bahwa kelompok peretas Internasional (Hacktivist Anonymous) akan menghapus Israel dari Internet tanggal 7 April 2013 (besok).
Kabarnya, Hacktivist Anonymous saat ini tengah mempersiapkan serangan dalam misi OpIsrael. Rencananya, serangan cyber akan dilakukan akhir pekan ini berupa peretas database pada pemerintah, bank, lembaga akademik, serta situs bisnis Israel. Serangan ini merupakan serangan lanjutan dari yang pernah dilakukan pada November 2012 lalu.
Dikabarkan, para peretas telah merancang serangkaian serangan cyber yang disebut DDoS (Distributed Denial of Service), dengan menggunakan jaringan komputer yang sangat besar untuk bekerja sama mendorong traffic ke server hosting dari situs yang menjadi target.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Bagaimana hacker menyerang? Mereka menggunakan aktor-aktor yang berpura-pura menjadi diplomat Barat dan pejabat Ukraina untuk mengakses akun, memahami kebijakan luar negeri Barat terhadap Ukraina, serta merencanakan serangan terhadap organisasi pemerintah Ukraina dan sektor-sektor penting di NATO.
-
Kapan hacker China menyerang? Menurut laporan, hacker asal China sedang melancarkan serangan terhadap jaringan telekomunikasi di Amerika Serikat, dengan fokus pada ponsel calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, serta Senator JD Vance.
-
Kapan serangan siber meningkat? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia. Dilansir dari Jurist, Senin (11/12), laporan tersebut menyatakan bahwa proporsi pemilu yang menjadi sasaran serangan siber ini telah meningkat, dari 10 persen pada tahun 2015 menjadi 26 persen pada tahun 2022.
-
Siapa hacker yang menyerang Yahoo? Michael Calce merupakan hacker yang pernah menumbangkan berbagai situs web besar, seperti CNN, Dell, eBay, dan Fifa.com. Berawal dari pengetahuan yang dimilikinya untuk mengambil alih jaringan komputer universitas, Calce pun melakukan aksi-aksi yang lebih besar lagi. Ia juga bahkan pernah menyerang Yahoo, mesin pencari paling populer di saat itu, tahun 2000.
Dikutip dari IBtimes (5/3), kelompok peretas memberikan pernyataan yang langsung ditujukan kepada Israel sebagai berikut:
"Kalian tidak pernah berhenti melanggar hak manusia. Kalian tidak berhenti melakukan pemukiman ilegal. Kalian tidak menghormati adanya gencatan senjata. Kalian telah menunjukkan bahwa kalian tidak menghormati hukum internasional. Inilah sebabnya pada 7 April, para elite cyber-squadron kami dari seluruh dunia memutuskan untuk bersatu dalam sebuah solidaritas untuk rakyat Palestina terhadap Israel sebagai satu entitas untuk diganggu dan dihapus dari dunia maya."
Seiring dengan pernyataan yang diungkapkan oleh kelompok peretas tersebut, agaknya Israel sudah mempunyai siasat tersendiri untuk mengantisipasinya.
Beberapa upaya yang dilakukan Israel terkait serangan tersebut adalah meningkatkan keamanan pada infrastruktur. Selain itu, Israel Association (ISOC) juga tengah mempersiapkan untuk menanggapi keluhan dari warga sipilnya mengenai serangan cyber tersebut.
Israel kini sedang menunggu moment yang disebut-sebut sebagai pertempuran internet terbesar dalam sejarah umat manusia tersebut. Pihaknya bahkan tenang dan menyatakan bahwa serangan yang dilakukan oleh kelompok peretas itu tidak cukup canggih.
Meski dikabarkan bahwa Israel mengaku siap terhadap serangan cyber ini, namun diperkirakan Hacktivist Anonymous akan melakukan serangan yang lebih dari sekedar DDoS.
Kelompok peretas yang terkait dengan Anonymous, RedHack dari Turki dan Sector404 dari Arab telah memberikan keterangan bahwa pihaknya berhasil menjebol pertahanan cyber dari Mossad dan mencuri data dari 30 agen rahasianya. (mdk/ega)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Agresi brutal Israel di Jalur Gaza, Palestina, telah membunuh hampir 39.000 warga sipil.
Baca SelengkapnyaPara hacktivis atau peretas ikut terjun membela Palestina dengan meretas situs web pemerintah Israel.
Baca SelengkapnyaBanyak hacker atau peretas bereaksi dengan kebijakan perang Israel.
Baca SelengkapnyaIsrael mulai mengerahkan pasukan darat besar-besaran ke Gaza dan melancarkan serangan udara terparah dalam tiga pekan terakhir.
Baca SelengkapnyaPasukan Pertahanan Israel (IDF) mengungkapkan, serangan ini dilakukan sebagai persiapan "tahap pertempuran selanjutnya".
Baca SelengkapnyaPara hacker sudah meretas X khusus di 12 negara. Dua jam X di negara itu tak bisa diakses.
Baca SelengkapnyaVIDEO Rudal Hizbullah Hancurkan Iron Dome Israel Senilai Rp 810 Miliar
Baca SelengkapnyaTentara yang tergabung ke dalam satuan militer berjuluk IDF itu sontak diserang warganet.
Baca SelengkapnyaDeretan tank tempur Merkava terpantau bergerak mendekat ke perbatasan Jalur Gaza ketika Israel menyiapkan serangan darat.
Baca SelengkapnyaIsrael sedang mempersiapkan fase baru perang di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaKisah Para Red Hat, Para pemburu Hacker, Ada yang Mampu Membobol Situs Intelijen Mossad Israel
Baca SelengkapnyaPengamat militer mengatakan serangan rudal Iran pekan lalu membuat pertahanan udara ISrael kewalahan.
Baca Selengkapnya