Bukan Rp18 Juta Sebulan, Ternyata Gaji Raffi Ahmad Sebagai Utusan Presiden Cuma Segini, Tak Cukup Buat Bayar Listrik
Gaji tersebut juga harus dipotong pajak dan biaya lainnya
Beberapa minggu setelah resmi dilantik sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad mengungkapkan informasi mengenai gaji bulanan yang diterimanya. Ia menyebutkan gaji bulanan untuk posisinya sebagai Utusan Khusus Presiden Prabowo adalah hanya Rp18 juta perbulan.
Tak hanya itu gaji tersebut juga harus dipotong pajak dan biaya lainnya. Meski begitu, Raffi Ahmad menegaskan ia tidak mempermasalahkan jumlah uang tersebut.
- Jadi Pejabat Negara, Segini Gaji, Tunjangan hingga Fasilitas Raffi Ahmad Sebagai Utusan Khusus Presiden
- Resmi Jadi Pejabat Publik, Begini Reaksi Raffi Ahmad saat Disinggung Gaji Utusan Khusus Presiden
- Jadi Utusan Khusus Presiden, Ini Gaji Raffi Ahmad dan Kendaraan Dinas dan Tunjangan Rumah Rp35 Juta/Bulan
- Resmi Jadi Utusan Khusus Presiden, Raffi Ahmad dan Gus Miftah Dapat Gaji & Fasilitas Setara Menteri
"Ya, bukan ke situ (besaran gaji bulanan). Ini pengabdian buat bangsa dan negara. Kalau utusan khusus presiden saja kemarin aku ditanya wartawan: berapa gaji-nya?" kata Raffi Ahmad.
Saat ditanya lebih lanjut oleh wartawan, Raffi mengakui ia tidak mengetahui rincian gaji secara mendetail. Di era digital yang penuh transparansi ini, informasi tentang gaji pejabat seperti Presiden, Menteri, dan Utusan Khusus Presiden seharusnya dapat diakses dengan mudah.
Ternyata Cuma Terima Segini
Dalam sebuah wawancara yang ditayangkan di program FYP yang dipandu oleh Irfan Hakim pada Senin (4/11), Raffi Ahmad, mengaku belum memeriksa rincian gaji bulanan karena lebih berkonsentrasi pada pekerjaannya.
"Saya bilang: enggak tahu, saya enggak tanya gaji tapi memang bisa dilihat," kata Raffi.
Raffi kemudian melanjutkan penjelasannya mengenai gaji yang diterimanya.
"Kalau enggak salah tuh, kalau enggak salah ya, Rp18 juta dipotong pajak. Jadi bersih-bersih Rp13 juta. Itu kalau enggak salah," ujarnya.
Klarifikasi Raffi Soal Gaji Sebagai Utusan Khusus Presiden
Dalam pernyataannya kepada media, aktor utama film 40 Hari Bangkitnya Pocong menyatakan ia tidak membahas masalah gaji bulanan saat bertemu dengan Presiden Prabowo. Menurut Raffi Ahmad, tujuannya untuk mendukung Presiden dalam melayani masyarakat.
"Tapi, ada cuma saya bilang itu gara-gara ditanya wartawan, gue belum lihat. Yang kita tanyakan itu bukan berapa gajinya. Tapi apa yang bisa kita kasih buat negara," kata Raffi.
Raffi Ingin Berkontribusi Buat Negara
Raffi Ahmad mengajak masyarakat untuk tidak menganggap remeh gaji yang diterima oleh para Utusan Khusus Presiden Prabowo. Ia berharap dapat memberikan kontribusi yang lebih signifikan bagi Pemerintahan Prabowo-Gibran.
“(Saya tanya ke Pak Prabowo) Pak apa yang bisa saya lakukan untuk bangsa dan negara?” kata Raffi.
Biaya Listrik Bulanan Rumah Raffi Ahmad di Andara
PT PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) menemukan penyebab tingginya biaya pembelian token listrik dan listrik yang sering turun di rumah pasangan aktris Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.
Sebelumnya, pasangan ini menyampaikan keluhan terkait listrik yang sering turun di hunian mewahnya yang berlokasi di Kawasan Green Andara Residence, Jakarta Selatan melalui media sosial Selasa 2 Juni 2020.
Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Ciputat Sigit Arimurti mengatakan, petugas PLN telah datang dan bertemu langsung dengan Raffi dan Nagita untuk meminta testimoni terkait layanan tambah daya dari 23 kilo Volt Ampere (kVA) ke 33 kVA yang dilakukan pada 27 April lalu.
Petugas pun menerima keluhan dari Nagita Slavina terkait tingginya biaya yang harus dikeluarkan untuk pembelian token listrik, yaitu sebesar Rp 1 juta untuk dua hari atau kurang lebih Rp 17 juta per bulan.
Dia mengungkapkan, besar biaya konsumsi listrik untuk daya listrik yang dimiliki oleh pelanggan masih berada dalam batas wajar. Apalagi, Nagita juga menyebutkan bahwa ada banyak peralatan elektronik di rumahnya, seperti kulkas yang jumlahnya 10 buah.
“Tingginya biaya yang dikeluarkan oleh pelanggan atas nama Raffi Ahmad dengan daya listrik 33.000 VA atau 33 kVA dikarenakan beban pemakaian listrik atau konsumsi listrik yang tinggi juga. Bisa jadi dikarenakan banyak peralatan elektronik atau penggunaan beberapa alat elektronik dengan daya yang besar,” kata Sigit, di Jakarta, Rabu (3/6/2020).
Sigit menambahkan, untuk mengatasi kendala terkait token listrik yang harus diinput berkali-kali, disarankan pelanggan membeli token listrik sejumlah pemakaian selama sebulan.