Edward Akbar Laporkan Kimberly Ryder ke KPAI Terkait Dugaan Tindakan Kekerasan Terhadap Anak
Edward Akbar juga membekali diri dengan beberapa bukti dugaan kekerasan pada anak yang dilakukan Kimberly Ryder.
Edward Akbar telah melaporkan Kimberly Ryder kepada Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dengan tuduhan kekerasan terhadap anak.
Laporan tersebut disampaikan melalui kuasa hukumnya, Jundri R. Berutu. Dalam pengaduannya, Edward juga menyertakan sejumlah bukti yang menunjukkan dugaan kekerasan yang dilakukan oleh Kimberly terhadap anak mereka. Terdapat setidaknya tiga insiden yang dianggap sebagai tindakan kekerasan.
-
Apa yang dibantah oleh pihak Edward Akbar? Pihak Edward Akbar Membantah Tudingan Penggelapan Mobil Kimberly Ryder Dengan Alasan Hrta Tersebut Dibeli Secara Bersama-sama Penjadwalan ulang pemeriksaan tersebut hanya disampaikan secara langsung oleh kuasa hukumnya, Jundri Berutu.
-
Kenapa pihak Edward Akbar membantah tuduhan penggelapan? Ia menyatakan bahwa pada kenyataannya, harta (mobil) itu dibeli secara bersama-sama, sehingga ia menyangkal tuduhan penggelapan tersebut.
-
Kapan sidang perdana perceraian Kimberly Ryder dan Edward Akbar? Pada 24 Juli 2024, sidang perdana perceraian Kimberly dan Edward akan digelar di Pengadilan Agama (PA) Jakarta Pusat.
-
Apa yang diharapkan Edward Akbar dalam proses perceraian ini? Justiartha menambahkan bahwa meskipun situasi saat ini, Edward masih berharap untuk rujuk dengan Kimberly.
-
Bagaimana cara pihak Edward Akbar membantah tuduhan penggelapan? Ia menyatakan bahwa pada kenyataannya, harta (mobil) itu dibeli secara bersama-sama, sehingga ia menyangkal tuduhan penggelapan tersebut. Menurut Jundri Berutu, tidak ada penggelapan karena harta tersebut sebenarnya dibeli bersama dan terdapat bukti pembelian bersama.
-
Bagaimana Edward Akbar menanggapi spekulasi publik tentang gaya hidupnya? Edward menyatakan bahwa dia tidak membuat susah sang istri ketika ditanya tentang hal itu.
"Kami datang untuk menyampaikan pengaduan. Pengaduan kami telah diterima oleh KPAI dan akan segera ditindaklanjuti," kata Jundri R. Berutu di kantor KPAI, Menteng, Jakarta Pusat, pada Kamis (3/10/2024).
"Ada tiga insiden yang kami ajukan sebagai bukti. Yang pertama terjadi sekitar bulan Oktober 2023, di mana pelaku diduga telah menjewer anaknya hingga terjatuh dan menangis," tambah Jundri.
Pihak Edward Melampirkan Bukti-bukti Berupa Rekaman dari CCTV
Jundri menambahkan bahwa dugaan kekerasan tersebut juga terjadi pada bulan Februari 2024. Dalam laporannya, pihak Edward melampirkan bukti-bukti berupa rekaman dari CCTV serta keterangan dari anaknya.
"Kemudian, pada Februari 2024, terjadi pemukulan di bagian perut anaknya yang membuatnya menangis. Selain itu, anak pertama juga mengalami cakaran yang meninggalkan bekas luka. Saat ditanya, anak tersebut mengonfirmasi bahwa ia dicakar oleh ibunya. Kami telah menyertakan video-video sebagai bukti," jelasnya.
Memiliki Sifat yang Cenderung Agresif dan Kasar Terhadap Anak
Jundri tidak mengetahui alasan di balik dugaan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh terlapor. Ia berpendapat bahwa terlapor memang memiliki sifat yang cenderung agresif dan kasar terhadap anak.
- Hakim Tolak Eksepsi Edward Akbar, Proses Perceraian Kimberly Ryder Dilanjutkan
- Edward Akbar Mengungkapkan Bahwa Kimberly Ryder Pernah Melarikan Diri Dari Rumah dan Kembali dengan Membuat Surat Pernyataan Kebohongan
- Kimberly Ryder Akui Pernah Dipukul Edward Akbar Pakai Handphone
- Ibunda Kimberly Ryder Ungkap Alasan Tak Ikut Urusi Perceraian Anaknya dengan Edward Akbar
"Kami tidak tahu apa motifnya. Namun, tampaknya dia memang memiliki kecenderungan untuk bersikap kasar terhadap anak," tambahnya.
Momen Ketidakadilan
Jundri menjelaskan bahwa rekaman CCTV menunjukkan dengan jelas tindakan terlapor terhadap anak. Rekaman tersebut juga mencantumkan waktu ketika dugaan kekerasan berlangsung.
"Ya, ada CCTV yang merekam semuanya. Jadi, kita berbicara berdasarkan bukti dari rekaman tersebut, termasuk tanggal dan jamnya. Selain itu, suami juga ada di lokasi saat kekerasan terjadi, dan pengadu yang mengangkat anaknya untuk melerai situasi tersebut," kata Jundri.