Raisa Akan Tampil di Swara Prambanan saat Malam Tahun Baru dan Tak Sabar Ajak Putrinya Lihat Candi
Raisa percaya bahwa putri satu-satunya, Zalina, sudah siap untuk berkolaborasi saat tampil di Swara Prambanan pada malam Tahun Baru 2025.
Sejumlah musisi sering kali mendapatkan banyak tawaran untuk tampil saat malam Tahun Baru. Hal ini juga dirasakan oleh Raisa Andriana yang akan mengisi acara Swara Prambanan 2024. Ia tidak hanya mempersiapkan penampilan di atas panggung, tetapi juga sangat antusias untuk membawa putri tercintanya, Zalina, mengunjungi candi Hindu yang terletak di Sleman, Yogyakarta, untuk pertama kalinya.
"Aku pengin sekalian liburan. Aku mau ajakin anakku lihat Prambanan karena belum pernah ke situ," ungkap istri Hamish Daud tersebut saat konferensi pers di Jakarta pada hari Senin, 16 Desember 2024.
- Raisa Tak Karu-karuan Nyanyi di GBK saat Timnas Berlaga, Sampai Gemetar & Merinding
- Cantik Natural, ini Potret Penyanyi Raisa saat Nikmati Pemandangan Pantai di Bali
- Raisa Ternyata Ingin Banget Kolaborasi Bareng Sheila On 7 'Suka dan Mau'
- Terharu Zalina Sudah Lima Tahun, Simak Perjalanan Cinta Raisa dari Lajang hingga Jadi Ibu
Yaya, sapaan akrabnya, tidak merasa khawatir jika anaknya akan mengganggu saat ia tampil. Ia sudah terbiasa membawa Zalina saat bekerja. Dengan usia yang kini enam tahun, Zalina sudah bisa diajak 'bekerja sama.' "Dari bayi selalu membawa anakku jadi udah biasa menonton. Dia bisa milih antara jadi penonton atau di backstage, bisa hangout dengan anak-anak lain dari kru," tambahnya.
Ia percaya bahwa putrinya akan terpesona saat melihat Candi Prambanan. Yaya juga berencana memanfaatkan momen ini untuk berbagi cerita mengenai Prambanan. "Tahun baru kali ini happy banget pokoknya bisa berwisata dengan keluarga," katanya.
Di sisi lain, ia juga merasa bersemangat menghitung hari menjelang penampilannya di Swara Prambanan, yang menurutnya akan memiliki latar belakang panggung yang 'mewah, megah, dan magis.' Ia dan tim sudah mempersiapkan kostum terbaik untuk mendukung penampilannya di hadapan para penonton.
"Serunya, aku punya sesi request. Alhamdulillah lagunya sekarang sudah banyak. Jadi, penonton bisa interaktif meminta lagu yang enggak dihawain di setlist. Kostumnya juga menyesuaikan background Prambanan. Bakal Indonesia banget, tapi come with the twist," jelas Yaya.
Hadirkan Sejumlah Musisi Perempuan
Tahun ini, Swara Prambanan tidak hanya menampilkan Raisa, tetapi juga menghadirkan sejumlah musisi perempuan lainnya seperti Nadin Amizah, Vina Panduwinata, dan JKT48. Selain itu, Mocca dan Pil Koplo juga turut memeriahkan panggung musik. Hal ini dilakukan untuk merefleksikan karakter Roro Jongrang yang merupakan tokoh sentral dalam legenda di lokasi tersebut.
"Merupakan sebuah kehormatan bagi saya untuk dapat bernyanyi di lokasi bersejarah yang penuh dengan keindahan dan nilai budaya seperti Candi Prambanan, apalagi dengan latar temaram senja terakhir di tahun ini," ungkap Vina Panduwinata. Menurut Febrina Intan, Direktur Utama InJourney Destination Management yang mengelola destinasi wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, konsep storytelling dalam setiap acara Swara Prambanan dihadirkan untuk memperkuat citra yang telah dibangun selama ini.
Tujuan dari konsep ini adalah untuk memberikan hiburan berkualitas kepada masyarakat pada setiap momen pergantian tahun.
"Pada saat pergantian tahun, pengunjung Candi Borobudur dapat mencapai 125 ribu orang dalam periode 23 Desember hingga 1 Januari. Sementara itu, Candi Prambanan bisa menarik hingga 169 ribu orang. Namun, untuk acara Swara Prambanan, kami menargetkan sekitar 11 hingga 12 ribu penonton," jelasnya.
Acara tersebut tidak hanya menghadirkan panggung musik, tetapi juga telah dimulai sejak sore hari dengan mengadakan Pasar Medang yang melibatkan masyarakat setempat serta seniman lokal. Beragam aktivitas menarik disediakan, antara lain: menonton film karya sineas lokal bersama Community Forum JAFF, melukis batik shibori dengan Dwilooka, serta membuat wayang suket bersama Wayang Suket Indonesia. Selain itu, terdapat juga kegiatan mewarnai wayang bersama Trag Studio, pembuatan tembikar dengan Rene Pottery, dan meracik wedang bersama Segara Jamu Bar. Aktivitas lain yang tidak kalah menarik adalah menerbangkan layang-layang bersama Talikama, pertunjukan tari klasik Jawa dari Narestari, serta pertunjukan tari legenda Roro Jonggrang dari Cendhik Art Dance.
Lebih lanjut, pengunjung dapat menikmati pertunjukan seni musik keroncong dari grup Keroncong Atap, permainan musik angklung dari komunitas Angklung Satria, serta penampilan musik hiphop dari Wijilan Kidz, yang merupakan grup hiphop anak-anak dari kampung Wijilan, Jogja. Tak ketinggalan, ada juga permainan dan musik anak yang disajikan oleh Dolan Ria.
"Jadi, tidak hanya orangtua yang bisa menikmati kegiatan di Swara Perambanan, tapi anak-anak pun bisa. Kami pastikan di Dolan Ria Prambanan itu safety dan kenyamanan anak-anak jadi prioritas kami. Bakal ada pengawas-pengawas yang mengawasi segala kegiatan yang berlangsung selama di Dolan Ria Prambanan," imbuh Febri.
Biaya Masuk Swara Prambanan
Instalasi seni berjudul "Bukti Cinta Ke-1000" yang diciptakan oleh Rara Kuastra dan Putud Utama dari grup seni Tempa akan turut meramaikan festival ini. Karya tersebut menceritakan akhir dari legenda Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso, di mana Bandung Bondowoso hanya berhasil membangun 999 candi dari total 1.000 candi yang diminta oleh Roro Jonggrang.
Festival ini akan diakhiri dengan pertunjukan kembang api untuk menyambut Tahun Baru 2025. Tiket untuk acara Swara Prambanan 2024 dapat diperoleh melalui situs resmi swaraprambanan.com dengan harga mulai dari Rp150 ribu. Selain itu, tersedia juga paket bundling keluarga yang lebih ekonomis, yaitu empat tiket seharga Rp500 ribu. "Itu termasuk dari tiket, jadi enggak bayar tambahan," ungkap Febri.
Febri berharap bahwa kegiatan ini dapat berkontribusi pada peningkatan ekonomi masyarakat di sekitar Candi Prambanan, termasuk para penjual cenderamata. "Social and economic impact buat masyarakat itu menjadi prioritas utama kami. Jadi, jangan sampai keberadaan kami tidak membawa efek apapun pada masyarakat sekitas," tambahnya. Pihaknya juga masih melakukan penelitian untuk mengetahui seberapa besar dampak ekonomi dari acara ini terhadap masyarakat.
Walaupun demikian, ia menyebutkan bahwa pada acara Swara Prambanan tahun lalu, produk-produk UMKM lokal diklaim habis terjual. Dengan adanya festival ini, diharapkan akan ada peningkatan dalam penjualan dan aktivitas ekonomi di sekitar kawasan tersebut.