Bahaya Kosmetik Mengandung Merkuri Luar Biasa, Merusak Hati, Ginjal, Otak hingga Picu Bayi Lahir Disabilitas
Penggunaan kosmetik yang mengandung merkuri berisiko tinggi, termasuk kemungkinan anak lahir dengan disabilitas.
Penggunaan kosmetik yang mengandung merkuri sebaiknya dihindari oleh semua orang, terutama oleh ibu yang sedang hamil. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa penggunaan kosmetik bermerkuri selama kehamilan dapat meningkatkan risiko terjadinya disabilitas pada anak yang akan dilahirkan.
Dokter spesialis dermatologi dan venerologi, Muji Iswanty, menyebutkan adanya seorang perempuan yang menjual kosmetik bermerkuri. Ironisnya, perempuan tersebut juga menggunakan produknya sendiri saat hamil. Akibat dari penggunaan tersebut, anaknya terlahir dengan kondisi disabilitas.
-
Bagaimana kandungan kosmetik berbahaya? Produk yang mengandung bahan kimia ini biasanya menampilkan hasil instan namun berisiko merusak kulit dalam jangka panjang.
-
Mengapa kosmetik berbahaya? Produk yang tidak memiliki izin ini berarti belum melalui uji keamanan dan efektivitas, sehingga risiko mengandung bahan berbahaya lebih tinggi.
-
Kenapa skincare mengandung merkuri berbahaya? Penggunaan produk yang mengandung merkuri dapat menyebabkan berbagai efek negatif, mulai dari iritasi pada kulit hingga keracunan serius.
-
Siapa yang berisiko terkena cacat lahir? Ibu obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi saat hamil dan melahirkan bayi. Komplikasi ini bisa menyebabkan bayi lahir cacat karena kurangnya aliran darah ke organ-organ penting seperti otak dan jantung.
-
Kenapa produk kecantikan mengandung merkuri? Merkuri pada produk kecantikan biasanya digunakan sebagai bahan pemutih karena menekan produksi melanin dan membuat kulit tampak lebih cerah dalam waktu singkat.
-
Apa penyebab bayi lahir cacat? Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan bayi lahir cacat. Berikut ini adalah enam penyebab utama yang perlu Anda ketahui:Faktor genetik. Ini adalah penyebab yang paling umum dan tidak bisa dihindari. Faktor genetik bisa diturunkan dari orang tua atau didapat secara acak saat pembuahan. Faktor genetik bisa menyebabkan kelainan pada kromosom DNA atau mutasi pada gen tertentu. Contohnya adalah sindrom Down, sindrom Klinefelter, sindrom Turner, dan lainnya.
"Kemarin ada salah satu pemilik krim kecantikan menggunakan merkuri dan alhamdulillah pemilik sendiri yang mengaku, selama dia menggunakan produk bermerkuri selama hamil, anaknya lahir down syndrome," jelas Muji dalam sebuah pertemuan media secara daring bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada Jumat, 13 Desember 2024.
Muji juga menambahkan bahwa kosmetik yang mengandung merkuri banyak dijual secara ilegal di Indonesia. Berbagai jenis krim 'abal-abal' ini dikemas dengan menarik dan menjanjikan hasil yang instan.
Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan kosmetik bermerkuri dapat menimbulkan bahaya serius bagi kesehatan penggunanya. Merkuri merupakan zat logam berat yang berbahaya meskipun terdapat dalam konsentrasi yang sangat kecil, tetapi memiliki sifat racun yang tinggi.
Kandungan merkuri sering ditemukan dalam produk kecantikan ilegal yang diklaim dapat memutihkan kulit. Muji menekankan bahwa dampak dari penggunaan kosmetik bermerkuri dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ tubuh dan bahkan dapat memicu kanker.
Dampak Buruk Penggunaan Kosmetik Mengandung Merkuri
Merkuri tidak hanya dapat merusak kulit, tetapi juga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius.
"Efeknya apa? Perubahan pada warna kulit bisa jadi merah, alergi, kerusakan permanen pada susunan saraf, gangguan emosi, otak, ginjal, serta merupakan zat karsinogenik (pemicu kanker)," jelas Muji.
Ia menekankan bahwa merkuri seharusnya tidak ada dalam produk kosmetik, yang berarti penggunaannya untuk perawatan wajah sangat dilarang. Umumnya, merkuri ditemukan dalam air raksa yang terdapat pada termometer atau alat pengukur suhu tubuh. Selain itu, merkuri juga bisa ditemukan dalam komponen batu baterai.
"Merkuri bukan untuk di wajah, tapi untuk di alat-alat tertentu contohnya termometer air raksa. Ada juga di baterai, coba saja racik sendiri baterai, dihancurkan isinya terus pakai. InshaAllah cepat putih tapi ingat efek sampingnya sangat berbahaya sampai ke ginjal," katanya.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya untuk tidak menggunakan produk yang mengandung merkuri pada kulit, meskipun ada iming-iming hasil yang cepat. Penggunaan merkuri dapat menimbulkan risiko kesehatan jangka panjang yang serius, sehingga masyarakat perlu lebih berhati-hati dalam memilih produk kecantikan yang aman dan bebas dari bahan berbahaya.
Penggunaan Produk Kecantikan Mengandung Merkuri Tak Cuma Merusak Kulit
Secara sistematis, keberadaan merkuri dalam baterai dapat menimbulkan dampak yang signifikan. Efeknya tidak hanya dirasakan pada kulit, tetapi juga dapat memengaruhi organ-organ dalam tubuh.
"Bisa jantung hipertensi, kalau kena paru-paru napasnya bisa lebih pendek bahkan bisa infeksi paru apabila penggunaan dalam waktu lama," ungkap Muji.
Ia juga menambahkan bahwa di saluran pencernaan, merkuri dapat menyebabkan gejala seperti muntah, diare, sakit perut, kerusakan hati, gagal ginjal, sakit kepala, dan tremor.
Memicu Okronosis
Penggunaan merkuri tidak hanya tidak membuat wajah lebih cerah, tetapi justru dapat mengakibatkan kulit wajah berwarna hitam kebiruan atau keabuan. Di Indonesia, kasus seperti ini cukup sering dijumpai.
Kondisi tersebut dikenal sebagai okronosis, yang merupakan gangguan pigmentasi pada kulit yang ditandai dengan perubahan warna kulit, terutama di area wajah.
Okronosis terbagi menjadi dua kategori, yaitu okronosis endogen dan eksogen. Okronosis endogen adalah penyakit genetik yang disebabkan oleh kerusakan pigmen, sedangkan okronosis eksogen terjadi akibat paparan bahan dari luar tubuh, dan jenis ini lebih umum terjadi.