Gejala Keracunan Merkuri, Penyebab, dan Cara Mengatasinya yang Penting Diketahui
Pelajari semua hal yang perlu diketahui mengenai keracunan merkuri berikut ini.
Merkuri adalah zat alami yang ada di bumi, namun juga diproduksi untuk berbagai keperluan industri dan medis.
Gejala Keracunan Merkuri, Penyebab, dan Cara Mengatasinya yang Penting Diketahui
Diketahui, terdapat sejumlah sumber merkuri yang umum di lingkungan sekitar Anda. Spesies ikan tertentu, lampu neon dan lampu berenergi rendah, termometer, beberapa baterai dan tambalan gigi amalgam mengandung sejumlah merkuri. Mencegah atau meminimalkan paparan merkuri di sekitar Anda adalah cara terbaik untuk mengurangi risiko keracunan merkuri.
Merkuri adalah zat alami yang ada di bumi, namun juga diproduksi untuk berbagai keperluan industri dan medis. Di lingkungan sekitar Anda, terdapat tiga bentuk merkuri yang umum dijumpai yaitu;
1. Dalam unsur logam: seperti pada termometer air raksa dan tambalan gigi.
2. Dalam senyawa organik: merkuri diubah oleh bakteri di dalam air menjadi metilmerkuri dan memasuki rantai makanan ikan
3. Dalam senyawa anorganik: secara alami terdapat dalam batubara, merkuri dilepaskan ke udara ketika batubara dibakar untuk menghasilkan listrik. Merkuri juga dihasilkan sebagai produk limbah dalam berbagai proses industri.
-
Apa bahaya merkuri bagi kulit? Paparan merkuri dapat menyebabkan iritasi, kemerahan, dan peradangan pada kulit. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan kulit yang serius, termasuk pembentukan bintik-bintik hitam dan hiperpigmentasi.
-
Kenapa merkuri berbahaya? Merkuri adalah bahan lain yang sering ditemukan dalam produk kecantikan ilegal atau yang tidak jelas asal-usulnya. Zat ini terkenal dengan efek pemutihnya yang cepat, tetapi risikonya jauh lebih besar daripada manfaatnya.
-
Apa saja gejala keracunan makanan? Dilansir dari WebMD gejala tersebut dapat meliputi: Muntah, Mual, Diare, Sakit perut, Demam.
-
Apa yang ditemukan di planet Merkurius? Baru-baru ini, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengungkap planet Merkurius memiliki lapisan berlian setebal 10 mil atau sekitar 16 kilometer.
-
Apa yang terjadi pada Merkurius di masa lalu? 'Merkurius yang kita lihat saat ini mungkin tidak lebih dari inti planet yang sebelumnya pernah ada di sana,' ucap Nicola Mari, ahli geologi planet dari Universitas Pavia, Italia, yang tergabung dalam proyek BepiColombo. Misi ini merupakan misi kolaborasi dari Badan Antariksa Eropa (ESA) dan Badan Penjelajah Antariksa Jepang (JAXA) untuk pergi ke Merkurius.
-
Bagaimana cara mengatasi keracunan air? Ketika mengonsumsi air dalam jumlah berlebih, salah satu dampak buruknya adalah keracunan air. Ya, Laman Medical News Today menjelaskan, ketika seseorang mengonsumsi air dalam jumlah berlebihan, sel-sel di otak mulai membengkak dan tekanan dalam tengkorak meningkat. Gejala awal seseorang mengalami keracunan air adalah sakit kepala, mual, muntah, dan mengantuk, lemah otot atau kram.
Mayoritas paparan terhadap manusia terjadi melalui metilmerkuri organik yang telah memasuki rantai makanan dan terakumulasi pada tingkat yang lebih tinggi pada spesies ikan yang lebih besar.
Ancaman terbesar bagi kesehatan manusia akibat keracunan merkuri adalah jika kita menghirup merkuri dalam bentuk uapnya. Mencegah atau meminimalkan paparan merkuri di lingkungan Anda adalah cara terbaik untuk mengurangi risiko keracunan merkuri.
Lantas, apa saja gejala keracunan merkuri? Berikut penjelasan selengkapnya yang telah merdeka.com rangkum dari Cleveland Clinic dan Medical News Today.
Mengenal Apa Itu Keracunan Merkuri
Merkuri bersifat racun dan berbahaya bagi tubuh manusia. Keracunan merkuri terjadi ketika Anda terpapar terlalu banyak merkuri dan tubuh bereaksi negatif terhadap senyawa tersebut. Ada tiga jenis merkuri yang berbahaya bagi tubuh manusia, antara lain:
1. Unsur merkuri (merkuri cair, air raksa): Anda akan menemukan unsur merkuri dalam termometer kaca, saklar listrik, bola lampu neon, dan tambalan gigi.
2. Merkuri anorganik: Anda dapat menemukan merkuri anorganik di baterai, jenis disinfektan tertentu, dan di laboratorium kimia.
3. Merkuri organik: Anda akan menemukan merkuri organik dalam asap batubara, ikan yang memakan metilmerkuri (suatu bentuk merkuri organik) dan antiseptik yang lebih tua (pembunuh kuman seperti mercurochrome merah).
Keracunan merkuri dapat menyerang siapa saja yang bersentuhan atau mengonsumsi merkuri. Kasus keracunan merkuri yang paling parah menimpa anak-anak dan janin wanita hamil dan menyusui yang mengonsumsi ikan dengan kandungan merkuri tinggi dalam jumlah besar.
Keracunan merkuri dapat lebih umum terjadi di negara-negara yang masyarakatnya tinggal di daerah pertambangan atau kota-kota di dekat tepi laut di mana makanan dapat terkontaminasi merkuri. Tubuh Anda akan bereaksi negatif jika Anda makan, menyentuh atau menghirup merkuri. Begitu masuk ke dalam tubuh, merkuri berpindah ke jantung, sistem saraf pusat, dan ginjal. Tubuh akan tahu bahwa merkuri tidak seharusnya ada di sana, jadi Anda akan mengalami gejala, yang disebabkan oleh sistem kekebalan yang mencoba mengeluarkan senyawa tersebut.
Gejala Keracunan Merkuri
Gejala keracunan merkuri berbeda untuk setiap jenis merkuri dan tingkat keparahannya bervariasi dari orang ke orang. Gejala keracunan merkuri terbagi menjadi;
1. Gejala keracunan unsur merkuri
Unsur merkuri biasanya tidak berbahaya jika Anda menyentuh atau menelannya karena teksturnya yang licin tidak akan terserap ke dalam kulit atau usus.
Unsur merkuri sangat berbahaya jika Anda menghirupnya dan masuk ke paru-paru. Seringkali, unsur merkuri mengudara jika seseorang mencoba membersihkan tumpahan merkuri dengan penyedot debu.
Gejala keracunan unsur merkuri terjadi segera setelah menghirup bahan kimia tersebut dan meliputi:
- Batuk.
- Kesulitan bernapas.
- Rasa metalik di mulut.
- Mual atau muntah.
- Gusi berdarah atau bengkak.
2. Gejala keracunan merkuri anorganik
Merkuri anorganik beracun jika tertelan. Ketika bahan kimia memasuki tubuh Anda, ia mengalir melalui aliran darah dan menyerang otak dan ginjal. Adapun gejala keracunan merkuri anorganik antara lain:
- Sensasi terbakar di perut dan/atau tenggorokan.
- Mual atau muntah.
- Diare.
- Darah dalam muntahan atau tinja.
- Perubahan warna urin.
3. Gejala keracunan merkuri organik
Merkuri organik menimbulkan gejala jika Anda menghirup atau menyentuhnya. Gejala tidak langsung muncul dan biasanya baru akan nampak setelah kontak yang lama (bisa bertahun-tahun atau puluhan tahun) dengan senyawa tersebut.
Meskipun tidak selalu umum, paparan merkuri organik dalam jumlah besar sekaligus dapat menimbulkan gejala. Gejala keracunan merkuri organik akibat paparan jangka panjang antara lain:
- Merasa mati rasa atau nyeri tumpul di bagian tubuh tertentu.
- Tremor (gemetar yang tidak terkendali).
- Jalan tidak stabil.
- Penglihatan ganda atau penglihatan kabur; kebutaan.
- Hilang ingatan.
- Kejang.
Wanita yang sedang hamil dan terpapar metilmerkuri (sejenis merkuri organik) dalam jumlah besar dapat menyebabkan kerusakan otak pada janin yang sedang berkembang. Kebanyakan penyedia layanan kesehatan merekomendasikan ibu hamil untuk makan ikan dalam jumlah terbatas atau menghilangkan ikan dari makanannya, terutama ikan todak, selama kehamilannya.
Paparan merkuri organik dalam jangka panjang sangat mematikan. Jika Anda sering bersentuhan dengan merkuri organik, kenakan alat pelindung diri yang sesuai, seperti masker dan sarung tangan, untuk mengurangi risiko masalah kesehatan yang terkait dengan senyawa tersebut.
Penyebab Keracunan Merkuri
Paparan merkuri adalah penyebab utama dari kasus keracunan merkuri. Penyebab paling umum dari keracunan merkuri adalah dari makan makanan laut, namun Anda juga bisa keracunan merkuri dari pengolahan industri, termometer dan mesin tekanan darah, perawatan gigi, dan cat lama.
Kemungkinan cara tubuh Anda terpapar merkuri meliputi:
1. Menghirup uap merkuri (tetesan kecil merkuri yang mengudara dan masuk ke paru-paru).
2. Mengonsumsi ikan atau makanan laut yang secara alami mengandung merkuri organik dalam jumlah besar.
3. Menelan merkuri.
4. Menyentuh merkuri cair.
Cara Mengatasi Keracunan Merkuri
Pengobatan keracunan merkuri melibatkan menghilangkan semua paparan logam yang ada. Dokter akan menganjurkan agar Anda tidak mengonsumsi makanan laut apa pun yang mengandung merkuri.
Jika keracunan merkuri berhubungan dengan tempat kerja atau paparan lingkungan, dokter akan menyarankan agar Anda mengubah lingkungannya untuk mengurangi paparannya, atau agar tempat kerja menerapkan langkah-langkah keselamatan baru.
Keracunan merkuri dapat menyebabkan beberapa efek samping jangka panjang. Beberapa jenis kasus keracunan merkuri yang parah mungkin memerlukan terapi khelasi. Ini adalah proses pembuangan merkuri dari organ agar dapat dibuang oleh tubuh. Obat-obatan yang digunakan dalam terapi khelasi mengikat logam berat dalam aliran darah dan kemudian dikeluarkan melalui urin.
Anda dapat mencegah keracunan merkuri dengan menerapkan:
1. Membatasi konsumsi ikan (yang mengandung merkuri).
2. Hindari makan ikan (yang mengandung merkuri) jika Anda sedang hamil atau menyusui.
3. Mengenakan alat pelindung diri saat menangani bahan kimia dan senyawa.
4. Hindari area di lingkungan yang terdapat merkuri.
5. Mengganti tambalan amalgam lama pada gigi dengan alternatif yang lebih aman.
6. Jika Anda sedang membersihkan tumpahan yang mengandung merkuri, jangan menyedot debu di area tersebut untuk mencegah merkuri terbawa udara dan masuk ke paru-paru.