15 Makanan yang Perlu Dihindari oleh Ibu Menyusui demi Kualitas ASI
Sejumlah makanan perlu dihindari oleh ibu menyusui karena bisa mempengaruhi ASI.
15 Makanan yang Perlu Dihindari oleh Ibu Menyusui demi Kualitas ASI
Makanan yang kita konsumsi bisa sangat mempengaruhi berbagai hal yang keluar dari tubuh kita. Hal ini juga memengaruhi pada kondisi air susu ibu yang keluar.
Menyusui adalah momen berharga yang memungkinkan ibu memberikan nutrisi esensial kepada bayinya. Kualitas ASI sangat dipengaruhi oleh apa yang ibu makan.Oleh karena itu, penting bagi ibu yang menyusui untuk memperhatikan makanannya agar bayinya tetap sehat dan nyaman. Beberapa makanan bisa menyebabkan reaksi pada bayi, seperti alergi atau gangguan pencernaan.
Dilansir dari First Cry, berikut sejumlah hal yang bisa memengaruhi kualitas ASI sehingga perlu dihindari oleh ibu menyusui.
Cokelat
Cokelat mengandung teobromin, yang memiliki efek mirip kafein. Terlalu banyak konsumsi cokelat dapat membuat bayi menjadi rewel dan tidak bisa tidur. Jika Anda mencurigai bahwa cokelat memengaruhi perilaku bayi, sebaiknya batasi asupan cokelat dan perhatikan reaksi bayi.
-
Kenapa ibu menyusui disarankan hindari makanan pedas? Sering kali didengar anjuran bagi ibu menyusui untuk menghindari atau tidak makan makanan pedas. Konon, makan makanan pedas tidak baik untuk kesehatan bayi yang sedang aktif menyusu.
-
Makanan apa yang baik untuk ibu menyusui? Makanan Dianjurkan untuk Ibu Menyusui 1. Nasi Setelah melahirkan, ibu sebaiknya tidak terburu-buru melakukan diet untuk menurunkan berat badan. Misalnya, dengan tidak mengonsumsi karbohidrat sama sekali, sebab nutrisi tersebut penting untuk menambah energi bagi tubuh.
-
Apa saja yang harus dihindari saat menyusui sambil makan? Pertama, ibu sebaiknya menghindari makanan yang bisa menyebabkan alergi pada bayi, terutama jika ada riwayat alergi dalam keluarga. Kedua, ibu juga sebaiknya menghindari makanan atau minuman yang berbau tajam atau menyengat, karena dapat mengganggu selera makan bayi.
-
ASI apa yang baik untuk bayi? Pada seribu hari pertama kehidupan, Air Susu Ibu (ASI) memiliki peranan yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan fisik, perkembangan otak, serta memperkuat sistem kekebalan tubuh bayi.
-
Apa yang sebaiknya dihindari dalam makanan anak? Orang tua sebaiknya menghindari penambahan gula yang telah diolah dalam makanan anak. Gula rafinasi dan pemanis buatan sering kali ditemukan dalam banyak produk makanan kemasan, yang dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan pada anak.
-
Makanan apa yang harus dihindari saat hamil? Makanan yang Dilarang untuk Ibu Hamil Trimester Kedua Selama trimester kedua kehamilan, ibu hamil harus berhati-hati dalam memilih makanan untuk memastikan kesehatan dirinya dan perkembangan janin.
Kopi
Kopi adalah minuman yang mengandung kafein, dan sebagian kafein ini dapat masuk ke dalam ASI. Bayi tidak dapat mencerna kafein sebaik orang dewasa, sehingga terlalu banyak kafein dalam ASI dapat menyebabkan bayi sulit tidur, menjadi mudah marah, dan rewel.
Buah-buahan Citrus
Buah-buahan citrus seperti jeruk dan jeruk bali adalah sumber vitamin C yang baik. Namun, komponen asam dalam buah-buahan ini dapat mengganggu perut bayi yang masih belum matang, menyebabkan rewel, ruam popok, muntah, dan gangguan pencernaan lainnya. Pastikan untuk memerhatikan jumlah konsumsi buah jenis ini agar tidak berlebihan.
Brokoli dan Sayuran Berserat Tinggi Lainnya
Sayuran seperti brokoli, bawang, kubis, kembang kol, dan mentimun dapat menyebabkan bayi mengalami masalah pencernaan seperti kembung. Hal ini terjadi karena kandungan tinggi serat dalam sayuran ini sulit dicerna oleh bayi yang masih kecil. Batasi konsumsi sayuran ini atau perhatikan reaksi bayi setelah Anda memakannya.
Alkohol
Alkohol dapat melewati ASI dan memengaruhi perkembangan neurologis bayi. Sebaiknya hindari alkohol selama menyusui, atau jika Anda merencanakan untuk minum, pastikan untuk menunggu setidaknya dua jam sebelum menyusui.
Ikan dengan Kandungan Tinggi Merkuri
Ikan seperti tuna yang mengandung tinggi merkuri harus dihindari. Merkuri dapat memiliki dampak negatif pada perkembangan neurologis bayi. Sebaiknya pilih ikan dengan kandungan merkuri rendah seperti salmon atau hindari ikan yang memiliki kandungan merkuri tinggi sepenuhnya.
Peppermint dan Sage
Peppermint dan sage dalam jumlah tinggi dapat mengurangi produksi ASI. Jika Anda mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung mentol atau sage, perhatikan apakah produksi ASI Anda terpengaruh.
Kacang Tanah dan Kacang-Kacangan
Kacang tanah adalah alergen umum dan dapat menyebabkan reaksi alergi pada bayi. Protein alergi kacang tanah dapat masuk ke dalam ASI. Jika ada riwayat alergi kacang tanah dalam keluarga Anda, sebaiknya hindari kacang tanah dan produk kacang-kacangan lainnya.
Bawang Putih
Bau bawang putih dapat memengaruhi bau ASI. Jika bayi Anda terlihat tidak nyaman saat menyusui dan Anda baru saja mengonsumsi bawang putih, mungkin inilah penyebabnya.
Produk Susu Sapi
Beberapa bayi bisa intoleran terhadap susu sapi, dan protein susu ini dapat masuk ke dalam ASI. Jika bayi Anda menunjukkan tanda-tanda intoleransi seperti kolik, muntah, atau masalah kulit setelah Anda mengonsumsi produk susu sapi, sebaiknya hindari produk susu ini untuk sementara waktu.
Makanan Pedas
Makanan pedas seperti merica bisa membuat beberapa bayi merasa tidak nyaman dan rewel. Jika Anda menyukai makanan pedas, perhatikan reaksi bayi Anda setelah Anda memakannya.
Jagung
Beberapa bayi dan anak-anak kecil alergi terhadap jagung, dan ini bisa menyebabkan ruam dan ketidaknyamanan pada bayi. Jika Anda mencurigai bayi Anda memiliki alergi jagung, hindari makanan yang mengandung jagung.
Gandum (Gluten)
Beberapa bayi mungkin intoleran terhadap gluten, yang dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti perut sensitif, tinja berdarah, dan rewel. Hindari produk yang mengandung gluten seperti roti dan pasta.
Telur dan Makanan Laut
Jika ada riwayat alergi telur atau makanan laut dalam keluarga Anda, sebaiknya hindari makanan ini saat menyusui. Protein alergi ini dapat masuk ke dalam ASI dan menyebabkan reaksi alergi pada bayi Anda.
Sushi dengan Ikan Tinggi Merkuri
Sushi aman selama tidak mengandung ikan dengan tinggi merkuri. Namun, jika Anda makan sushi dengan ikan rendah merkuri, batasi konsumsi Anda menjadi tidak lebih dari tiga porsi seminggu.