Memperingati Hari ASI Sedunia 2023, Ini Manfaat Memberikan ASI Eksklusif
ASI merupakan hak setiap anak hingga usia enam bulan. Semua pihak wajib mendukung ibu memberikan ASI untuk si kecil
Tanggal 1 Agustus diperingati sebagai Pekan ASI Sedunia. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kegiatan menyusui.
Memperingati Hari ASI Sedunia 2023, Ini Manfaat Memberikan ASI Eksklusif
ASI (Air Susu Ibu) merupakan sumber asupan nutrisi terbaik bagi bayi sejak lahir hingga berusia enam bulan. Seperti dikutip dari laman Kemenkes.go.id, ASI memiliki banyak manfaat yaitu mencegah terserang penyakit, membantu perkembangan otak dan fisik bayi, mengatasi trauma saat persalinan, dan mencegah kanker payudara.
ASI memiliki kandungan zat yang baik untuk tubuh si kecil seperti DHA, AA, Omega 6, laktosa, vitamin A, protein, lemak, zat besi dan banyak lagi kandungan yang bermanfaat lainnya. Oleh karena itu, ASI memiliki perenan penting dalam membentuk sistem imun pada bayi.
Seorang ahli gizi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr. Amanda Johnson, mengatakan, "ASI adalah keajaiban alami yang memberikan keuntungan kesehatan yang luar biasa bagi bayi dan ibu. Ibu yang memberikan ASI memberikan hadiah terbaik bagi kesehatan dan perkembangan anak mereka."
-
Kenapa Hari Memompa ASI Sedunia dirayakan? Hari Memompa ASI Sedunia merupakan inisiatif global yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya memberikan dukungan dan fasilitas bagi ibu yang memompa ASI.
-
Apa saja manfaat dari ASI? Kenaikan berat badan bayi juga sangat bergantung pada asupan ASI yang dikonsumsinya. Idealnya, dalam tiga bulan pertama kehidupan, bayi harus dapat menaikkan berat badannya sekitar 20-40 gram per hari. Jika bayi mengalami penurunan berat badan yang signifikan, hal ini bisa menjadi indikasi bahwa kualitas ASI yang diberikan tidak mencukupi.
-
Bagaimana cara merayakan Hari Memompa ASI Sedunia? Peringatan World Breast Pumping Day juga telah menciptakan digital village di mana para ibu dapat berbagi pengalaman, sumber daya, dan dukungan satu sama lain dalam perjalanan mereka memompa ASI.
-
Apa tujuan utama Hari Memompa ASI Sedunia? Tujuan dari perayaan ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemberian ASI (Air Susu Ibu) bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
-
Apa manfaat ASI untuk bayi? ASI kaya akan nutrisi penting yang diperlukan untuk perkembangan bayi serta berfungsi sebagai perlindungan dari berbagai penyakit.
-
Apa manfaat ASI bagi bayi? Air susu ibu merupakan makanan utama bayi dan bisa memberi perlindungan optimal dari sejumlah penyakit.
Tak hanya bagi bayi, ASI juga memiliki sisi positif bagi ibu karena bisa memperkecil risiko terkena kanker ovarium daripada wanita lain yang memilih tidak memberikan ASI pada anaknya.
Tak hanya kesehatan fisik, memberikan ASI eksklusif juga bisa memberikan dampak psikologis yang baik bagi ibu baru. Kegiatan menyusui bisa membangun kedekatan jiwa antara ibu dan buah hati. Bonding antara ibu dan bayi yang mendapatkan ASI juga lebih baik dibandingkan yang tidak mendapatkan asupan ASI.
Dengan banyaknya manfaat yang didapat dengan memberikan ASI pada ibu dan anak, WHO dan UNICEF membuat deklarasi yang dikenal dengan Innocenti Declaration pada tahun 1990 di Florence, Italia.
Sejak diputuskan tahun 1990 sudah ada 170 negara yang turut berpartisipasi dalam kampanye Pekan ASI Sedunia ini.
Selama peringatan Hari ASI Sedunia, penting untuk mengakui bahwa banyak ibu di luar sana yang tida bisa menyusui anaknya dengan mudah. Dukungan dan pemahaman dan masyarakat, tenaga medis, terutama keluarga sangat penting untuk membantu ibu mencapai tujuan dalam memberikan ASI bagi sang buah hati.
Dukungan yang bisa diberikan bagi ibu menyusui termasuk kemudahan dalam akses informasi, dukungan emosional serta lingkungan yang mendukung.
Melansir situs World Alliance for Breastfeeding Action (WABA), Hari ASI Sedunia tahun 2023 mengusung tema "Enabling Breastfeeding: Making a difference for working parents" yang berarti "Mengaktifkan Menyusui: Membuat perbedaan bagi orang tua yang bekerja".
Dengan adanya tema ini diharapkan semua pihak yang terlibat mulai dari pemerintah, masyarakat, tempat kerja hingga kebijakan yang berlaku dapat mengambil peran penting dalam memberdayakan keluarga dan mempertahankan lingkungan yang ramah menyusui dalam kehidupan sehari-hari setelah pandemi.
Tema ini berfokus untuk keseimbangan antara ibu pekerja yang juga harus memberikan ASI secara langsung.
Tak hanya itu, tema Pekan ASI Sedunia tahun ini memfokuskan untuk mengadvokasi hak-hak pekerja yang penting dalam mendukung kegiatan menyusui, seperti cuti melahirkan minimal 18 minggu atai enam bulan, serta kebijakan lain di tempat kerja.
Hal ini berdasarkan yang dikutip dari laman who.int lebih dari setengah miliar perempuan pekerja tidak didukung oleh regulasi hukum tentang perlindungan maternitas.
Selain itu, hanya 20 persen negara di dunia, termasuk Indonesia, mewajibkan pemberi kerja untuk menyediakan cuti melahirkan dalam tanggungan dan fasilitas untuk menyusui atau memerah ASI.
Ada juga sebuah fakta yang disampaikan WHO bahwa kurang dari separuh bayi di bawah umur enam bulan mendapatkan ASI eksklusif. Sementara cakupan ASI eksklusif di Indonesia pada 2022 tercatat hanya 67,96%, turun dari 69,7% dari 2021. Hal ini menandakan perlunya dukungan lebih intensif agar cakupan ini bisa meningkat.
Di Indonesia, hak bagi perempuan untuk mendapatkan cuti melahirkan dan menyusui eksklusif dilindungi Undang-undang no. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, maupun Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.