Cara Mengatasi Keracunan Makanan Dengan Beberapa Metode, Ketahui Gejalanya
Panduan cara mengatasi keracunan makanan beserta gejalanya yang harus diketahui.

Keracunan makanan merupakan kondisi yang cukup umum terjadi dan dapat menimbulkan gejala yang tidak menyenangkan. Artikel ini akan membahas cara mengatasi keracunan makanan. Simak ulasan selengkapnya:
Definisi Keracunan Makanan
Keracunan makanan adalah kondisi yang terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri, virus, parasit, atau zat kimia berbahaya. Kondisi ini ditandai dengan munculnya gejala-gejala pada sistem pencernaan seperti mual, muntah, diare, dan sakit perut.
Keracunan makanan dapat terjadi pada siapa saja, namun beberapa kelompok orang memiliki risiko lebih tinggi, seperti:
- Anak-anak dan bayi
- Lansia
- Ibu hamil
- Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah
Penting untuk memahami bahwa keracunan makanan bukan hanya disebabkan oleh makanan yang sudah basi atau kadaluarsa. Makanan yang tampak segar pun bisa menyebabkan keracunan jika terkontaminasi oleh mikroorganisme atau zat berbahaya selama proses pengolahan, penyimpanan, atau penyajiannya.
Gejala Keracunan Makanan
Gejala keracunan makanan dapat bervariasi tergantung pada penyebabnya, namun beberapa gejala umum yang sering muncul antara lain:
- Mual dan muntah
- Diare
- Sakit perut atau kram perut
- Demam
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Dehidrasi
Gejala-gejala ini biasanya muncul dalam waktu beberapa jam hingga beberapa hari setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. Durasi dan intensitas gejala dapat bervariasi, mulai dari ringan hingga berat, tergantung pada jenis kontaminan dan kondisi kesehatan individu.
Dalam beberapa kasus, keracunan makanan dapat menimbulkan gejala yang lebih serius seperti:
- Diare berdarah
- Demam tinggi (di atas 38.5°C)
- Tanda-tanda dehidrasi berat (mulut sangat kering, pusing, jantung berdebar kencang)
- Kesulitan menelan
- Penglihatan kabur
- Kelemahan otot yang parah
Jika Anda mengalami gejala-gejala serius tersebut, segera cari bantuan medis.

Cara Mengatasi Keracunan Makanan
Ketika mengalami keracunan makanan, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi gejala dan mempercepat pemulihan. Berikut adalah cara-cara mengatasi keracunan makanan:
1. Istirahat yang Cukup
Istirahat yang cukup sangat penting untuk membantu tubuh memulihkan diri dari keracunan makanan. Cobalah untuk beristirahat sebanyak mungkin dan hindari aktivitas yang melelahkan.
Istirahat membantu tubuh mengalokasikan energi untuk melawan infeksi dan memperbaiki kerusakan yang mungkin terjadi pada sistem pencernaan.
2. Hidrasi
Menjaga hidrasi tubuh sangat penting saat mengalami keracunan makanan, terutama jika Anda mengalami diare atau muntah. Berikut beberapa tips untuk menjaga hidrasi:
- Minum air putih secara teratur dalam jumlah kecil tapi sering.
- Konsumsi minuman elektrolit untuk menggantikan mineral yang hilang akibat diare atau muntah.
- Hindari minuman yang mengandung kafein atau alkohol karena dapat memperburuk dehidrasi.
Jika mual, coba minum air dalam bentuk es kecil atau es loli untuk membantu mengurangi rasa mual.
3. Diet yang Tepat
Pemilihan makanan yang tepat dapat membantu mempercepat pemulihan dari keracunan makanan. Berikut beberapa panduan diet untuk keracunan makanan:
- Mulailah dengan makanan ringan dan mudah dicerna seperti biskuit asin, roti panggang, atau nasi putih.
- Konsumsi makanan yang mengandung probiotik seperti yogurt untuk membantu memulihkan bakteri baik dalam usus.
- Hindari makanan berlemak, pedas, atau manis yang dapat memperburuk gejala.
- Konsumsi buah-buahan seperti pisang yang kaya akan kalium untuk menggantikan elektrolit yang hilang.
Jika muntah mereda, coba konsumsi sup hangat untuk memberikan nutrisi dan hidrasi.
4. Pengobatan Simptomatik
Beberapa obat dapat membantu mengurangi gejala keracunan makanan, namun sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Beberapa obat yang mungkin direkomendasikan antara lain:
- Obat anti-diare seperti loperamide (hanya untuk diare tanpa demam atau darah).
- Obat anti-mual seperti ondansetron.
- Paracetamol untuk menurunkan demam dan mengurangi rasa sakit.
Penting untuk diingat bahwa antibiotik biasanya tidak diperlukan untuk kebanyakan kasus keracunan makanan, kecuali dalam kasus-kasus tertentu yang direkomendasikan oleh dokter.
5. Penggunaan Obat Herbal
Beberapa obat herbal dapat membantu mengurangi gejala keracunan makanan, meskipun efektivitasnya dapat bervariasi. Beberapa contoh obat herbal yang sering digunakan antara lain:
- Jahe: Dapat membantu mengurangi mual dan muntah.
- Kunyit: Memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu meredakan sakit perut.
- Daun mint: Dapat membantu meredakan kram perut dan mual.
- Bawang putih: Memiliki sifat antibakteri yang dapat membantu melawan infeksi.
Meskipun obat herbal dapat membantu, penting untuk tetap berhati-hati dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum menggunakannya, terutama jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan lain.
Kapan Harus ke Dokter?
Meskipun kebanyakan kasus keracunan makanan dapat diatasi di rumah, ada situasi di mana Anda perlu segera mencari bantuan medis. Segera hubungi dokter atau kunjungi rumah sakit jika Anda mengalami:
- Demam tinggi (di atas 38.5°C)
- Diare berdarah
- Tanda-tanda dehidrasi berat (mulut sangat kering, pusing, jantung berdebar kencang)
- Muntah yang berlangsung lebih dari 2 hari
- Diare yang berlangsung lebih dari 3 hari
- Nyeri perut yang parah dan terus-menerus
- Penglihatan kabur atau gejala neurologis lainnya
- Kesulitan menelan atau berbicara
Jika Anda termasuk dalam kelompok berisiko tinggi (anak-anak, lansia, ibu hamil, atau orang dengan sistem kekebalan lemah), sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter meski gejala yang dialami ringan.