Cara Mengatasi Diare pada Anak, Perhatikan Kebutuhan Hidrasi Tubuh
Gangguan diare dapat terjadi pada siapa saja. Baik orang dewasa hingga anak-anak.
Anak-anak lebih rentan terkena diare.
Cara Mengatasi Diare pada Anak, Perhatikan Kebutuhan Hidrasi Tubuh
Diare adalah salah satu gangguan kesehatan umum yang sering terjadi. Ini adalah kondisi ketika seseorang mengalami peningkatan frekuensi buang air besar yang encer dan cair. Tentu, gangguan diare ini disertai dengan perut mulas karena sistem pencernaan yang sedang tidak baik.Gangguan diare dapat terjadi pada siapa saja. Baik orang dewasa hingga anak-anak. Dalam hal ini, anak-anak memang lebih rentan terkena diare, terutama jika anak Anda memiliki kebiasaan jajan sembarangan. Selain itu, anak yang sering bermain tanah dan kotor-kotoran juga semakin meningkatkan risiko diare.
Terlebih di perubahan musim seperti sekarang ini, daya tahan tubuh yang menurun juga membuat anak semakin rentan terhadap berbagai macam penyakit, termasuk diare. Dengan begitu penting untuk mnegetahui gejala apa saja yang muncul saat Anda terkena diare.
Selain gejala, Anda juga perlu memahami berbagai faktor yang menjadi penyebab gangguan diare. Dengan mengetahui penyebabnya, Anda bisa melakukan langkah pencegahan agar anak tidak mudah terserang diare. Namun, jika anak sudah mengalami diare, terdapat beberapa cara mengatasi diare pada anak yang bisa Anda lakukan.
Dilansir dari laman Johns Hopkins, berikut kami merangum gejala, penyebab, dan cara mengatasi diare pada anak, perlu Anda simak.
Jenis Diare
Sebelum mengetahui cara mengatasi diare pada anak, perlu dipahami terlebih dahulu apa itu diare. Diare adalah gangguan kesehatan umum yang terjadi ketika tinja (buang air besar) encer atau cair.
-
Bagaimana cara mengatasi dehidrasi pada anak? Penanganan dehidrasi yang efektif meliputi pemberian cairan yang tepat, seperti air putih atau larutan elektrolit, untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang.
-
Bagaimana cara mengatasi diare? Cara mengatasi diare akibat perubahan pola makan atau alergi makanan adalah dengan mengembalikan pola makan kucing seperti semula atau menghindari makanan yang menyebabkan alergi.
-
Makanan apa yang baik untuk anak diare? Makanan yang Cocok untuk Anak yang Mengalami Diare Sup Ayam Sup ayam yang hangat dapat berfungsi sebagai comfort food bagi anak-anak yang mengalami diare. Hidangan ini tidak hanya kaya akan bahan makanan bergizi, tetapi juga memberikan cairan yang sangat dibutuhkan untuk mencegah dehidrasi. Cairan yang terdapat dalam sup ayam berperan penting dalam menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat diare, serta memberikan asupan nutrisi dari sayuran dan protein ayam yang mudah dicerna.
-
Bagaimana mengatasi diare? Pengobatan diare bertujuan untuk mengatasi gejala yang muncul, mencegah terjadinya dehidrasi, serta menangani penyebab yang mendasari kondisi tersebut.
-
Kenapa penting untuk memberikan makanan sehat untuk anak diare? Memahami jenis makanan yang sesuai untuk anak yang mengalami diare sangatlah penting agar mereka tetap mendapatkan nutrisi yang diperlukan tubuh untuk sembuh. Selain itu, pemberian makanan yang tepat juga berfungsi untuk mencegah dehidrasi, yang sering kali menjadi salah satu komplikasi akibat diare.
-
Apa yang menyebabkan diare parah pada anak-anak? Rotavirus adalah virus penyebab penyakit diare parah yang biasa dialami bayi dan anak-anak.
Anak yang mengalami diare menjadi lebih sering ke kamar mandi karena gangguan pencernaan yang dialami.
Sebagai gangguan kesehatan umum, diare biasanya berlangsung 1 atau 2 hari dan hilang dengan sendirinya. Jika diare berlangsung lebih dari 2 hari, anak mungkin mengalami masalah yang lebih serius. Berikut dua jenis diare yang perlu Anda ketahui:
• Jangka pendek (akut). Diare yang berlansung 1 atau 2 hari dan hilang. Kondisi ini mungkin disebabkan oleh makanan atau air yang terkontaminasi bakteri (infeksi bakteri). Atau mungkin terjadi jika anak Anda sakit karena virus.
• Jangka panjang (kronis). Diare yang berlangsung selama beberapa minggu. Hal ini mungkin disebabkan oleh masalah kesehatan lain seperti sindrom iritasi usus besar. Bisa juga disebabkan oleh penyakit usus. Ini termasuk kolitis ulserativag
• Penyakit Crohn, atau penyakit celiac. Giardia juga dapat menyebabkan diare kronis.
Penyebab Diare
Sebelum mengetahui cara mengatasi diare pada anak, perlu diketahui dahulu penyebab diare. Diare adalah gangguan pencernaan yang bisa terjadi karena pengaruh berbagai macam faktor.
Berikut beberapa penyebab diare yang perlu diwaspadai:• Infeksi bakteri
• Infeksi virus
• Kesulitan mencerna hal-hal tertentu (intoleransi makanan)
• Respon sistem kekebalan terhadap makanan tertentu (alergi makanan)
• Parasit yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau air
• Reaksi terhadap obat-obatan
• Penyakit usus, seperti penyakit radang usus
• Masalah pada cara kerja lambung dan usus (gangguan fungsional usus), seperti sindrom iritasi usus besar
• Pembedahan pada perut atau kandung empedu
Anak-anak yang berkunjung ke beberapa negara asing, biasanya memiliki risiko lebih tinggi terkena diare pelancong. Hal ini disebabkan oleh makanan atau air yang tidak bersih dan seha, yang kemungkinan tercemar bakteri, virus, atau parasit.
Ketika anak mengalami diare yang parah bisa jadi anak mengidap penyakit serius. Bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan anak jika gejala diare tidak kunjung hilang. Bicarakan juga dengan penyedia layanan kesehatan jika gejala diare yang dialami membuat anak Anda berhenti melakukan aktivitas sehari-hari.
Gejala Diare
Sebelum mengetahui cara mengatasi diare pada anak, Anda pun perlu mengetahui berbagai gejala yang sering muncul ketika anak terkena diare. Gejala anak yang mengalami diare bisa berbeda-beda setiap orang.
Namun, terdapat beberapa gejala diare umum yang perlu Anda perhatikan, yaitu:
• Kram
• Sakit perut (perut)
• Pembengkakan (kembung)
• Sakit perut (mual)
• Kebutuhan mendesak untuk menggunakan kamar mandi
• Demam
• Kotoran berdarah
• Kehilangan cairan tubuh (dehidrasi)
• Inkontinensia
Gejala diare biasa mungkin terlihat seperti masalah kesehatan umum lainnya. Sedangkan diare yang lebih parah mungkin merupakan tanda penyakit serius. Pastikan anak Anda menemui penyedia layanan kesehatannya untuk mendapatkan diagnosis.
Cara Mengatasi Diare pada Anak
Selanjutnya akan dijelaskan bagaimana cara mengatasi diare pada anak yang baik dan efektif.
Dalam hal ini perawatan untuk anak yang mengalami diare, dilakukan berdasarkan gejala, usia, dan kondisi kesehatannya.
Biasanya saat terserang diare, dehidrasi adalah masalah utama yang menyertai. Dalam kebanyakan kasus, dokter akan memberikan obat untuk mengganti cairan yang hilang dalam tubuh. Antibiotik mungkin diresepkan jika penyebabnya adalah infeksi bakteri.
• Tawarkan minuman larutan glukosa-elektrolit. Cairan ini memiliki keseimbangan air, gula, dan garam yang tepat.
• Hindari minuman jus atau soda, sebab bahan-bahan tersebut dapat memperburuk diare.
• Jangan memberikan air putih kepada bayi yang sedang diare.
• Jangan memberikan terlalu banyak air putih kepada anak-anak segala usia. Ini bisa berbahaya.
• Tetaplah menyusui bayi. Bayi yang mendapat ASI seringkali mengalami lebih sedikit diare.
• Terus berikan susu formula kepada bayi Anda untuk memenuhi kebutuhan hidrasi.
Cara Mencegah Diare pada Anak
Setelah mengetahui cara mengatasi diare pada anak, terakhir akan dijelaskan bagaimana cara mencegah diare.
Cara mencegah diare yang pertama adalah membiasakan anak untuk mencuci tangan dengan bersih secara rutin. Mencuci tangan yang rutin dapat mencegah penyebaran bakteri penyebab diare.
Saat Anda bepergian, pastikan apa pun yang dimakan dan diminum anak Anda aman. Terlebih jika sedang bepergian ke negara-negara berkembang, kebersihan makanan dan minuman menjadi hal penting yang tidak boleh diabaikan.
• Tidak meminum air keran atau menggunakannya untuk menyikat gigi.
• Tidak menggunakan es yang terbuat dari air keran.
• Tidak meminum susu yang tidak dipasteurisasi (susu yang belum melalui proses pembunuhan bakteri tertentu).
• Tidak makan buah dan sayur mentah kecuali Anda mencuci dan mengupasnya sendiri
• Tidak makan daging atau ikan mentah atau setengah matang
• Tidak memakan makanan dari pedagang kaki lima atau food truck yang kurang terjamin kebersihannya.