Rotavirus Bisa Sebabkan Diare Parah pada Anak, Ketahui Cara Penanganan dan Pencegahannya
Pada saat anak terinfeksi rotavirus, kondisi diare bisa terjadi dan butuh diatasi dengan tepat.
Rotavirus adalah virus yang sangat menular dan menjadi penyebab utama diare parah pada anak-anak di seluruh dunia. Virus ini menyerang sel-sel usus, menyebabkan peradangan dan gangguan penyerapan cairan, yang berujung pada diare akut, muntah, dan demam. Kondisi ini sangat berbahaya bagi bayi dan anak kecil, terutama karena dapat menyebabkan dehidrasi yang serius jika tidak segera ditangani.
Menurut dokter anak Felix Chandra Sutanto dari Eka Hospital Bekasi, “Virus ini menyerang sel-sel usus, menyebabkan peradangan dan mengganggu penyerapan cairan. Akibatnya, bayi akan mengalami diare yang sangat encer, muntah-muntah, dan demam.”
-
Apa yang menyebabkan diare parah pada anak-anak? Rotavirus adalah virus penyebab penyakit diare parah yang biasa dialami bayi dan anak-anak.
-
Apa saja gejala diare pada anak? Gejala anak yang mengalami diare bisa berbeda-beda setiap orang. Namun, terdapat beberapa gejala diare umum yang perlu Anda perhatikan, yaitu: Kram, Sakit perut (perut), Pembengkakan (kembung), Sakit perut (mual), Kebutuhan mendesak untuk menggunakan kamar mandi, Demam, Kotoran berdarah, Kehilangan cairan tubuh (dehidrasi), Inkontinensia.
-
Apa itu radang usus pada anak? Radang usus adalah kondisi peradangan yang terjadi pada lapisan usus anak-anak.
-
Bagaimana cara mencegah infeksi rotavirus? Melakukan vaksin rotavirus, sebab vaksin ini bisa mencegah sekitar 75 persen infeksi rotavirus.
-
Kenapa diare pada anak lebih sering terjadi? Anak-anak lebih rentan terkena diare. Diare adalah salah satu gangguan kesehatan umum yang sering terjadi.
-
Bagaimana mengatasi dehidrasi pada anak yang diare? Jika anak Anda mengalami dehidrasi saat diare, terdapat beberapa cara yang perlu dilakukan untuk membantu masalah ini, seperti: Tawarkan minuman larutan glukosa-elektrolit. Cairan ini memiliki keseimbangan air, gula, dan garam yang tepat.
Gejala Infeksi Rotavirus
Anak yang terinfeksi rotavirus biasanya menunjukkan gejala dalam satu hingga tiga hari setelah terpapar. Gejala ini dapat berlangsung antara tiga hingga delapan hari, dengan beberapa tanda yang perlu diwaspadai, seperti:
- Diare berair yang berlangsung terus-menerus
- Muntah selama beberapa hari
- Demam ringan hingga tinggi
- Nyeri perut dan kram
- Kehilangan nafsu makan
- Dehidrasi, yang ditandai dengan mulut kering, menangis tanpa air mata, serta jarang buang air kecil
Dehidrasi merupakan komplikasi paling serius dari infeksi rotavirus dan dapat mengancam nyawa anak. Tanda-tanda dehidrasi parah termasuk kelelahan ekstrem, penurunan kesadaran, gangguan fungsi ginjal, dan kejang akibat ketidakseimbangan elektrolit.
"Dehidrasi adalah risiko paling berbahaya dari infeksi rotavirus dan dapat mengancam nyawa anak, terutama jika tidak segera diatasi," kata Felix.
Penanganan dan Pengobatan Rotavirus
Penanganan utama dari infeksi rotavirus berfokus pada pencegahan dan pengelolaan dehidrasi. Beberapa langkah yang bisa diambil adalah:
Pemberian cairan: Larutan rehidrasi oral (oralit) sangat dianjurkan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat diare dan muntah.
Pemberian makanan bergizi: Meskipun anak mengalami diare, makanan tetap perlu diberikan secara bertahap. ASI tetap direkomendasikan untuk bayi yang masih menyusu.
Tidak menggunakan antibiotik: Karena rotavirus adalah infeksi virus, penggunaan antibiotik tidak efektif. Obat anti-diare juga tidak dianjurkan untuk anak kecil, kecuali atas resep dokter.
Cara Mencegah Infeksi Rotavirus
Pencegahan terbaik dari infeksi rotavirus adalah melalui vaksinasi. Vaksin rotavirus dapat melindungi anak dari risiko diare parah yang disebabkan oleh virus ini. Vaksinasi biasanya diberikan dalam dua hingga tiga dosis, tergantung pada jenis vaksin, dan dimulai sejak bayi berusia 6 hingga 15 minggu.
Selain vaksinasi, langkah-langkah pencegahan lainnya meliputi:
Cuci tangan secara rutin: Mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, setelah menggunakan toilet, dan setelah mengganti popok bayi sangat penting untuk mencegah penyebaran virus.
Menjaga kebersihan lingkungan: Pastikan makanan dan minuman yang diberikan kepada anak dalam kondisi bersih. Hindari kontak dengan benda-benda yang terkontaminasi.
Sanitasi yang baik: Membersihkan alat makan, mainan, dan lingkungan tempat tinggal secara teratur dapat mengurangi risiko penyebaran virus.
Rotavirus sering kali menjadi penyebab utama diare parah pada anak-anak, yang dapat menimbulkan dehidrasi dan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan tepat. Sementara pengobatan bertujuan untuk mengelola gejala, pencegahan melalui vaksinasi dan kebiasaan menjaga kebersihan merupakan langkah terbaik untuk melindungi anak dari infeksi rotavirus.
“Dengan langkah-langkah ini, kesehatan anak dapat terlindungi sejak dini dari risiko yang membahayakan,” pungkas Felix.