Anies Klaim Pembangunan Jalan Era SBY Lebih Banyak Dibanding Jokowi, Cek Datanya
Anies Baswedan mengungkapkan bahwa di era pemerintahan Presiden SBY banyak sekali pembangunan jalan tidak berbayar yang dikerjakan. Jika dihitung, lebih banyak dari yang dibangun era pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Bakal calon presiden Anies Baswedan mengungkapkan bahwa di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) banyak sekali pembangunan jalan tidak berbayar yang dikerjakan. Jika dihitung, lebih banyak dari yang dibangun era pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Jalan tak berbayar yang dibangun adalah sepanjang 144.000 km atau 7,5 kali lipat," kata Anies dalam pidato di acara Milad 21 PKS di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (20/5).
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah melakukan pertemuan dengan Prabowo dan Anies Baswedan.
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Bagaimana Anies Baswedan menanggapi kekalahan Pilpres? "Mau perjalanan yang nyaman dan enak, pilih jalan yang datar dan menurun. Tapi jalan itu tidak akan pernah mengantarkan kepada puncak manapun," ujarnya."Tapi kalau kita memilih jalan yang mendaki, walaupun suasana gelap ... kita tahu hanya jalan mendaki yang mengantarkan pada puncak-puncak baru."
-
Siapa yang disebut-sebut akan menjadi Cawapres Anies Baswedan? Nama Yenny sebelumnya disebut sebagai bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Anies Baswedan.
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
Anies juga membandingkan pembangunan jalan nasional era SBY dan Jokowi. Menurutnya, di era SBY, pembangunan jalan nasional mencapai 11.800 KM, sementara era Jokowi baru 590 km. Menurutnya, jumlah itu 20 kali lipat dari apa yang dikerjakan SBY.
"Sedangkan jalan yang tak berbayar yang digunakan oleh semua secara gratis, yang menghubungkan mobilitas penduduk dari sudut-sudut desa ke perkotaan, yang membawa produk-produk pertanian, produk-produk perkebunan perikanan dari sentra-sentral tempat mereka dihasilkan ke wilayah-wilayah pasar, baik jalan nasional, Jalan provinsi ataupun Jalan Kabupaten terbangun 19.000 KM di pemerintahan ini," kata Anies merinci pembangunan jalan tak berbayar yang dikerjakan di era pemerintahan Jokowi.
Anies menyebut di era Jokowi lebih banyak pembangunan infrastruktur besar. Salah satunya pembangunan jalan tol.
Pemerintah Jokowi telah membangun jalan tol terpanjang dibandingkan periode-periode sebelumnya. Rinciannya, 63 persen dari seluruh jalan tol berbayar yang ada di Indonesia dibangun di era pemerintahan Jokowi. Yakni sepanjang 1.569 km dari total 2.499 km.
Lalu benarkan klaim Anies tersebut? Merdeka.com mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) terkait pembangunan infrastruktur jalan yang dikerjakan era SBY dan Jokowi:
Era SBY
Tahun 2004
Jalan Negara: 34.628 km
Jalan Provinsi: 40.125 km
Jalan Kabupaten/Kota: 298.175 km
Total jalan dibangun ditahun 2004: 372.928 km
Tahun 2005
Jalan Negara: 34.628 km
Jalan Provinsi: 40.125 km
Jalan Kabupaten/Kota: 316.255 km
Total jalan tahun 2005: 391.008 km
Tahun 2006
Jalan Negara: 34.628 km
Jalan Provinsi: 40.125 km
Jalan Kabupaten/kota: 331.816
Tahun 2007
Jalan Negara: 34.628 km
Jalan Provinsi: 40.125 km
Jalan Kabupaten/kota: 346.782 km
Tahun 2008
Jalan Negara: 34.628 km
Jalan Provinsi: 40.125 km
Jalan Kabupaten/Kota: 363.006 km
Tahun 2009
Jalan Negara: 38.570 km
Jalan Provinsi: 48.020 km
Jalan Kabupaten/Kota: 389.747 km
Tahun 2010
Jalan Negara: 38.570 km
Jalan Provinsi: 53.291 km
Jalan Kabupaten/Kota: 395.453 km
Tahun 2011
Jalan Negara: 38.570 km
Jalan Provinsi: 53.642 km
Jalan Kabupaten/Kota: 400.186 km
Tahun 2012
Jalan Negara: 38.570 km
Jalan Provinsi: 53.642 km
Jalan Kabupaten/Kota: 409.757 km
Tahun 2013
Jalan Negara: 38.570 km
Jalan Provinsi: 53.642 km
Jalan Kabupaten/Kota: 415.788 km
Tahun 2014
Jalan Negara: 46.432 km
Jalan Provinsi: 53.528 km
Jalan Kabupaten/Kota: 417.793 km
Era Jokowi
Tahun 2014
Jalan Negara: 46.432 km
Jalan Provinsi: 53.528 km
Jalan Kabupaten/Kota: 417.793 km
Tahun 2015
Jalan Negara: 47.017 km
Jalan Provinsi: 55.416 km
Jalan Kabupaten/Kota: 426.640 km
Tahun 2016
Jalan Negara: 47.017 km
Jalan Provinsi: 55.416 km
Jalan Kabupaten/Kota: 435.405 km
Tahun 2017
Jalan Negara: 47.017 km
Jalan Provinsi: 54.554 km
Jalan Kabupaten/Kota: 437.782 km
Tahun 2018
Jalan Negara: 47.017 km
Jalan Provinsi: 54.554 km
Jalan Kabupaten/Kota: 440.739 km
Tahun 2019
Jalan Negara: 47.024 km
Jalan Provinsi: 54.749 km
Jalan Kabupaten/Kota: 442.701 km
Tahun 2020
Jalan Negara: 47.024 km
Jalan Provinsi: 54.845 km
Jalan Kabupaten/Kota: 446.497 km
Tahun 2021
Jalan Negara: 47.017 km
Jalan Provinsi: 54.551 km
Jalan Kabupaten/Kota: 444.548 km
Jadi, jika dihitung, maka pada periode 10 tahun pemerintahan SBY dari 2004-2014, total panjang jalan bertambah 144.825 km atau 38,83 persen.
Sementara itu, untuk pemerintahan Presiden Jokowi sampai Mei 2023, telah menambahkan jalan nasional sepanjang 28.363 km.
Jalan Tol di era Jokowi dan SBY
Untuk jalan tol di era pemerintah Presiden SBY, periode Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) I (2005-2009) dan KIB II (2010-2014) pembangunan jalan tol yang dibangun oleh pemerintah dan atau swasta di Indonesia telah mencapai 927,53 km.
Dari total tersebut, sepanjang 38 km dibangun oleh pemerintah dan 888 km dibangun swasta.
"Selama saya menjadi Menteri PU atau periode kabinet ini, panjang jalan tol di Indonesia bertambah 300 km," ujar Menteri PU, Djoko Kirmanto saat jumpa di Kementerian PU, Jakarta, Senin (24/3/2014) silam.
Sedangkan, Sejak menjabat sebagai Presiden di 2014, Presiden Jokowi secara rata-rata telah membangun jalan bebas hambatan atau tol sepanjang 264 Km setiap tahunnya.
"Selama 7 tahun masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo sejak 2014, telah dibangun 1.848,1 km, atau rata-rata 264,01 km per tahun," ujar Kepala Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Danang Parikesit dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi V DPR RI, Selasa (28/3).
Danang mengatakan, hingga Maret 2023 terdapat 70 ruas jalan tol operasi yang dikelola 49 badan usaha jalan tol (BUJT).
"Panjang total jalan tol (yang sudah terbangun) adalah 2.623,51 km. Ini tumbuh sangat signifikan dibandingkan akhir tahun 2019," sebut dia.
Menurut catatan BPJT Kementerian PUPR, sejak periode 2020-Maret 2023 telah beroperasi tambahan 536,46 Km jalan tol. Dengan begitu, Jokowi dan jajarannya masih punya tugas menyelesaikan tambahan jalan tol baru sekitar 572,5 Km sampai 2024 mendatang.
Jalan bebas hambatan atau jalan tol, Presiden Jokowi unggul dibanding Presiden SBY. Pemerintah SBY hanya membangun jalan tol 927,53 km sedangkan Jokowi selama 7 tahun menjabat berhasil membangun 1.848,1 km.