CEK FAKTA: Hoaks Bantuan Voucher Pulsa untuk Masyarakat Terdampak Covid-19 dari BSSN
Pesan berisi voucher pulsa untuk masyarakat terdampak Covid-19 sebesar Rp1,2 juta mengatasnamakan BSSN merupakan modus penipuan. Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Beredar pesan berisi voucher pulsa untuk masyarakat terdampak Covid-19 sebesar Rp1,2 juta yang mengatasnamakan Badan Siber Dan Sandi Negara (BSSN). Bagi yang ingin mendapatkan voucher pulsa diminta untuk membalas pesan tersebut.
Berikut narasinya:
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang diklaim sebagai tersangka yang dilepaskan dalam berita hoaks? Berita yang beredar mengenai kepolisian yang membebaskan tersangka pembunuhan Vina Cirebon bernama Pegi karena salah tangkap adalah berita bohong.
-
Bantuan sosial apa yang dikatakan sebagai hoaks? Itu hoaks dan tidak benar, kami di lembaga BP2MI tidak pernah mengeluarkan program bantuan sosial kepada Pekerja Migran Indonesia seperti informasi yang beredar," kata Wahyuningrum atau yang akrab disapa Yayuk, dikutip dari situs bp2mi.go.id, Senin (4/12).
-
Bagaimana cara mengecek kebenaran berita hoaks tersebut? Penelusuran Mula-mula dilakukan dengan memasukkan kata kunci "Menteri Amerika klaim: Kominfo Indonesia sangat bodoh, Databesa Negaranya dihacker tidak tau, karena terlalu sibuk ngurus Palestina" di situs Liputan6.com.Hasilnya tidak ditemukan artikel dengan judul yang sama.
-
Bagaimana tanggapan Titiek Puspa atas kabar hoaks kematiannya? Titiek Puspa, meski santai, mengakui kesal karena berita palsu yang menyebutkan dirinya telah meninggal dunia.
-
Apa yang menjadi cikal-bakal berdirinya BSSN? dr. Roebiono Kertopati merupakan perintis persandian di Indonesia yang menjadi cikal-bakal berdirinya BSSN.
"Hallo Selamat Siang Bapak/Ibu
Terimakasih Anda Telah Terhubung dengan Center Telegram KANTOR PUSAT.
kami ingin memberitahukan Bahwa Akun Telegram Yang Anda Gunakan Telah terpilih Dari Program BSSN (Badan Siber Dan Sandi Negara) Mendapatkan Apresiasi/Reward berupa Voucher pulsa Senilai Rp.. 1.200.000,-
Gratis!!!!
Hal ini bertujuan Untuk membantu masyarakat yang Selama ini Terdampak PPKM&COVID-19 Agar bisa Tetap Terjalin Komunikasi Bersama Keluarga Di SeluruhTanah Air, Dengan memberikan Bantuan Voucher Pulsa secara online Oleh BSSN & CENTER PUSAT TELEGRAM
Untuk Hadiahnya bisa Langsung DIAMBIL SEKARANG Tanpa Biaya Apapun. . . (Kode Voucher Pulsa : XXXXX) (No.SN : 5467348901238955)
⚠️ NOTE ⚠️
SILAHKAN MEMBALAS CHAT INI UNTUK MEMINTA KODE VOUCHER PULSA ANDA!!!
Hormat Kami
☎️ : KANTOR PUSAT TELEGRAM."
bssn.go.id
Dilansir dari situs resmi bssn.go.id, Biro Hukum dan Komunikasi Publik BSSN mengklarifikasi bahwa pesan tersebut merupakan upaya penipuan yang menggunakan teknik social engineering.
Dijelaskan ketika pesan tersebut ditanggapi maka pengirim pesan akan menanyakan nomor telepon yang terhubung dengan akun WhatsApp dan Telegram. Setelah mendapatkan nomor telepon tersebut, pengirim pesan akan meminta korban untuk melakukan klik/akses pada suatu tautan yang akan meminta kode lima angka.
BSSN mengimbau masyarakat tidak terburu-buru mengikuti perintah tersebut karena kode lima angka tersebut tidak boleh diberikan kepada siapa pun, termasuk kepada pihak yang mengaku dari Telegram mengingat kode lima angka tersebut merupakan kode otorisasi login ketika seseorang membuka akun Telegram dari perangkat lain (komputer atau ponsel). Fungsi kode itu adalah untuk verifikasi keaslian dan keamanan pemilik akun saat membuka Telegram dari perangkat lain.
Penipuan yang menggunakan teknik social engineering tersebut bertujuan untuk mengambil alih akun sehingga bisa dibajak oleh si pengirim pesan untuk melakukan modus penipuan dengan menghubungi nomor kontak yang tersimpan dalam ponsel korban.
Menggunakan identits korban, penipu akan memanfaatkan nomor kontak tersebut untuk melancarkan aksi kejahatannya, seperti mengatasnamakan pemilik akun dan meminta atau meminjam uang kepada orang yang nomor kontak teleponnya tercatat.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://bssn.go.id/waspadai-penipuan-menggunakan-teknik-social-engineering-mengatasnamakan-bssn-dan-telegram-melalui-aplikasi-telegram-dan-whatsapp-menggunakan-hoaks-isu-bantuan-voucer-pulsa-komunikasi-untuk-masyarakat/
(mdk/lia)