CEK FAKTA: Hoaks, Malaysia Bedakan Vaksin Covid-19 untuk Muslim dan Non-Muslim
Informasi Malaysia membedakan vaksin Covid-19 Muslim dengan non Muslim adalah tidak benar. The Star yang menyantumkan kalimat tersebut, salah mengetikkan kalimat. Kini artikel sudah diperbaiki kembali
Sebuah informasi beredar menyebut Malaysia memberikan merek vaksin COVID-19 yang berbeda untuk warga muslim dan non-muslim. Informasi mengacu pada sebuah artikel diduga surat kabar bahwa vaksin Pfizer akan diberikan untuk Muslim dan Sinovac untuk non Muslim.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Bagaimana vaksin polio memberikan kekebalan terhadap virus? Vaksin bekerja dengan memperkenalkan virus yang dilemahkan atau sudah mati ke dalam tubuh manusia. Dalam respons terhadap vaksinasi tersebut, tubuh akan menghasilkan antibodi untuk melawan virus polio.
"He claims that Muslims are given the Pfizer-BioNTech Covid-19 vaccine while non-Muslims are given the Sinovac vaccine".
Penelusuran
Hasil penelusuran merdeka.com, informasi tersebut adalah hoaks. Dalam artikel AFP Fact Check berjudul "Posts mislead that different vaccines were offered to Muslims and non-Muslims in Malaysia" pada 7 Juli 2021, dijelaskan bahwa Surat kabar The Star, yang memuat kutipan itu, sudah memperbarui isi artikelnya.
Kalimat perbedaan vaksin Covid-19 untuk Muslim dan non Muslim dimuat dalam artikel surat kabar The Star berjudul "Vax rollout to revved up" pada 28 Mei 2021. Kalimat itu ada di tiga paragraf pertama.
Pihak The Star mengoreksi kalimat tersebut.
"Dalam artikel tersebut, kami secara tidak sengaja menghilangkan kata 'sangat ditolak' dalam kutipan yang dikaitkan dengan Menteri Koordinator Program Imunisasi Nasional Covid-19 Khairy Jamaluddin.
"Satu baris kalimat itu seharusnya berbunyi ‘Dia dengan tegas membantah klaim bahwa Muslim diberi vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech sementara non-Muslim diberi vaksin Sinovac.'"
Kesimpulan
Informasi Malaysia membedakan vaksin Covid-19 Muslim dengan non Muslim adalah tidak benar. The Star yang menyantumkan kalimat tersebut, salah mengetikkan kalimat. Kini artikel sudah diperbaiki kembali.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
(mdk/lia)