Mengenal Vaksin HPV: Tujuan, Jenis, Cara Kerja, dan Efek Sampingnya
Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). Vaksin HPV mengandung protein yang dibuat menyerupai virus HPV.
Vaksin HPV digunakan untuk mencegah infeksi human papillomavirus yang bisa sebabkan kanker.
Mengenal Vaksin HPV: Tujuan, Jenis, Cara Kerja, dan Efek Sampingnya
Human papillomavirus, atau juga disebut sebagai HPV, adalah virus yang dapat menyebar melalui aktivitas seksual. Beberapa jenis HPV menyebabkan kutil kelamin. Strain HPV lainnya bahkan dapat menyebabkan kanker.Seringkali, tubuh dapat menemukan dan membersihkan HPV. Namun jika virus tersebut bertahan lama di dalam tubuh, maka dapat menyebabkan kanker. Oleh karena itu, penting untuk melakukan vaksinasi untuk melawan HPV guna membantu mencegah kanker.
Apa Itu Vaksin HPV?
Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
Vaksin HPV mengandung protein yang dibuat menyerupai virus HPV. Setelah disuntikkan, protein ini akan membantu tubuh memproduksi antibodi untuk melawan virus HPV. Vaksin HPV dapat memberikan perlindungan terhadap beberapa tipe virus HPV yang paling sering menyebabkan kanker dan kutil kelamin.
-
Bagaimana cara pemberian vaksin HPV? Untuk jenis vaksin tetravalen, dosis pertama diberikan pada bulan pertama Dosis kedua pada bulan kedua, dan yang ketiga pada bulan keenam setelah dosis pertama. Sedangkan untuk vaksin bivalen, dosis pertama yang dianjurkan pada bulan pertama.Kemudian yang kedua pada bulan keenam setelah dosis pertama.
-
Apa manfaat utama dari vaksin HPV? Manfaat utama dari vaksin ini adalah mencegah perkembangan kanker yang disebabkan oleh HPV.
-
Mengapa vaksin HPV penting? Dengan mendapatkan vaksin HPV, individu dapat mengurangi risiko terkena kanker yang disebabkan oleh HPV.Selain itu, juga turut serta melindungi organ tubuh mereka dari infeksi virus tersebut.
-
Apa itu HPV? HPV adalah virus yang menyebabkan kutil kelamin dan merupakan penyebab utama kanker serviks pada wanita.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Apa yang HPV bisa menyebabkan? HPV sering dikaitkan dengan kanker serviks, tetapi juga dapat menyebabkan kanker anal, orofaring (bagian belakang tenggorokan), penis, vagina, dan vulva.
Vaksin HPV idealnya diberikan kepada anak usia 9–14 tahun yang belum aktif secara seksual. Vaksin ini juga dapat diberikan kepada remaja dan orang dewasa usia 15–26 tahun yang belum pernah atau belum mendapatkan vaksin HPV secara lengkap. Orang dewasa yang berusia 27–45 tahun juga bisa mendapatkan vaksin HPV, namun harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Tujuan Vaksin HPV
Tujuan dari vaksin HPV adalah untuk mencegah infeksi virus HPV yang dapat menyebabkan kanker dan kutil kelamin. Dengan mendapatkan vaksin HPV, seseorang dapat menurunkan risiko terkena kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan yang berkaitan dengan virus HPV. Selain itu, vaksin HPV juga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kutil kelamin yang disebabkan oleh virus HPV tipe 6 dan 11.
Vaksin HPV tidak dapat menyembuhkan infeksi virus HPV yang sudah ada sebelumnya. Oleh karena itu, vaksin ini lebih efektif jika diberikan sebelum seseorang melakukan hubungan seksual pertama kali.
Vaksin HPV juga tidak dapat melindungi dari semua tipe virus HPV atau dari penyakit menular seksual lainnya.
Oleh karena itu, penting untuk tetap menjaga kesehatan seksual dan melakukan pemeriksaan rutin.
Jenis-jenis Vaksin
- Vaksin bivalen: Vaksin ini bisa memberikan perlindungan terhadap infeksi virus HPV tipe 16 dan 18, yang merupakan tipe virus HPV yang paling sering menyebabkan kanker serviks. Vaksin ini diberikan dengan interval 0, 1, dan 6 bulan pada usia 9–25 tahun.
- Vaksin tetravalen: Vaksin ini bisa memberikan perlindungan terhadap infeksi virus HPV tipe 6, 11, 16, dan 18, yang merupakan tipe virus HPV yang dapat menyebabkan kanker serviks dan kutil kelamin. Vaksin ini diberikan dengan interval 0 dan 12 bulan pada anak usia 9–13 tahun dan interval 0, 2, dan 6 bulan pada usia di atas 13–45 tahun.
- Vaksin nonavalen: Vaksin ini bisa memberikan perlindungan terhadap infeksi virus HPV tipe 6, 11, 16, 18, 31, 33, 45, 52, dan 58, yang merupakan tipe virus HPV yang dapat menyebabkan berbagai jenis kanker seperti kanker serviks, kanker vulva, kanker vagina, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan. Vaksin ini diberikan dengan interval yang sama dengan vaksin tetravalen.
Cara Kerja Vaksin HPV
Cara kerja vaksin HPV adalah dengan meniru terjadinya infeksi virus HPV di dalam tubuh. Vaksin HPV mengandung protein yang dibuat menyerupai virus HPV. Setelah disuntikkan, protein ini akan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi yang dapat melawan virus HPV. Antibodi ini akan mengikat virus HPV dan mencegahnya menginfeksi sel-sel di organ kelamin dan reproduksi.
Efek Samping Vaksin HPV
Efek samping dari vaksin HPV adalah reaksi yang mungkin terjadi setelah mendapatkan vaksinasi untuk mencegah infeksi virus HPV. Efek samping ini umumnya ringan dan bersifat sementara, tetapi ada juga yang berat dan memerlukan penanganan medis. Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah mendapatkan vaksin HPV:
- Nyeri, bengkak, gatal, atau kemerahan di tempat suntikan. Ini adalah efek samping yang paling sering terjadi dan biasanya hilang dalam beberapa hari.
- Demam ringan atau sedang. Ini adalah efek samping yang juga cukup umum dan dapat diatasi dengan minum obat penurun panas.
- Mual atau muntah. Ini adalah efek samping yang jarang terjadi dan biasanya disebabkan oleh kondisi tubuh yang sedang tidak sehat atau stres saat mendapatkan vaksin.
- Pusing atau pingsan. Ini adalah efek samping yang juga jarang terjadi dan dapat dicegah dengan beristirahat sejenak setelah mendapatkan vaksin.
- Sakit kepala, nyeri otot, atau nyeri sendi. Ini adalah efek samping yang kadang-kadang terjadi dan dapat diatasi dengan minum obat pereda nyeri.
- Reaksi alergi. Ini adalah efek samping yang sangat jarang terjadi tetapi berpotensi fatal. Reaksi alergi dapat ditandai dengan ruam kulit, gatal-gatal, sesak napas, pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan. Jika Anda mengalami reaksi alergi setelah mendapatkan vaksin HPV, segera temui dokter atau hubungi layanan darurat.
- Rasa lelah atau tidak enak badan. Ini adalah efek samping yang mungkin terjadi dan dapat diatasi dengan cukup istirahat dan minum air putih.
- Perdarahan atau memar di tempat suntikan. Ini adalah efek samping yang sangat jarang terjadi tetapi berbahaya bagi orang yang memiliki gangguan pembekuan darah. Jika Anda mengalami perdarahan atau memar yang berlebihan setelah mendapatkan vaksin HPV, segera temui dokter.
Efek samping dari vaksin HPV dapat bervariasi dari tiap orang dan tergantung pada jenis vaksin yang digunakan. Jika Anda mengalami efek samping yang tidak biasa atau mengganggu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda.