Pemberian Vaksin HPV pada Laki-laki Bisa Bantu Cegah Kanker Serviks pada Pasangannya
Selama ini pemberian vaksin HPV dianggap hanya untuk perempuan saja, padahal pada laki-laki hal ini juga bisa bermanfaat.
Pemberian vaksin human papillomavirus (HPV) pada laki-laki ternyata memiliki manfaat yang signifikan dalam pencegahan kanker serviks pada perempuan. Dokter spesialis kulit dan kelamin dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski), Dr. dr. Wresti Indriatmi, Sp.DVE, Subsp. Ven., M.Epid, FINSDV, FAADV, merekomendasikan vaksinasi HPV untuk laki-laki sebagai langkah preventif penting dalam mengurangi risiko kanker serviks pada pasangan perempuan mereka.
"Vaksin HPV bisa diberikan kepada laki-laki untuk mengurangi risiko penyakit kanker serviks pada perempuan pasangannya," ujar Dr. Wresti dilansir dari Antara.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
-
Mengapa vaksin HPV penting? Dengan mendapatkan vaksin HPV, individu dapat mengurangi risiko terkena kanker yang disebabkan oleh HPV.Selain itu, juga turut serta melindungi organ tubuh mereka dari infeksi virus tersebut.
-
Siapa yang disarankan untuk mendapatkan vaksin HPV? Vaksinasi dengan HPV disarankan terutama untuk perempuan. Selain itu, vaksin ini juga direkomendasikan untuk wanita hingga usia 26 tahun. Kemudian pria hingga usia 21 tahun yang belum mendapat vaksinasi sebelumnya.
-
Bagaimana cara pemberian vaksin HPV? Untuk jenis vaksin tetravalen, dosis pertama diberikan pada bulan pertama Dosis kedua pada bulan kedua, dan yang ketiga pada bulan keenam setelah dosis pertama. Sedangkan untuk vaksin bivalen, dosis pertama yang dianjurkan pada bulan pertama.Kemudian yang kedua pada bulan keenam setelah dosis pertama.
-
Kenapa vaksin HPV penting? Seringkali, tubuh dapat menemukan dan membersihkan HPV. Namun jika virus tersebut bertahan lama di dalam tubuh, maka dapat menyebabkan kanker. Oleh karena itu, penting untuk melakukan vaksinasi untuk melawan HPV guna membantu mencegah kanker.
-
Kenapa infeksi HPV bisa menyebabkan kanker penis? HPV adalah virus yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual, dan dapat menyebabkan perubahan pada sel-sel penis yang kemudian dapat mengakibatkan kanker.
Vaksin HPV secara umum dikenal efektif dalam melindungi tubuh dari infeksi HPV, yang merupakan penyebab utama kanker serviks. Meskipun vaksin ini biasanya dikaitkan dengan perlindungan perempuan, penelitian menunjukkan bahwa pemberian vaksin pada laki-laki juga membantu menurunkan angka kejadian kanker serviks. Hal ini disebabkan oleh perlindungan yang diberikan vaksin terhadap HPV saat berhubungan seksual.
Selain itu, vaksin HPV pada laki-laki juga mencakup perlindungan terhadap risiko terjadinya kutil anogenital hingga 90 persen.
"Sudah banyak penelitian yang mengatakan bahwa ketika vaksin diperkenalkan kepada laki-laki, maka terjadi penurunan juga untuk kanker serviks. Vaksin untuk perempuan saja sudah ada penurunan, apalagi ditambah laki-laki," tambah Dr. Wresti.
Lebih lanjut, Dr. Wresti menjelaskan bahwa vaksin HPV 9-valent (Gardasil 9), vaksin HPV quadrivalent (Gardasil), dan vaksin HPV bivalent (Cervarix) tidak dapat digunakan untuk mengobati kanker serviks yang sudah ada. Oleh karena itu, sangat penting bagi laki-laki dan perempuan, terutama yang telah aktif secara seksual, untuk mendapatkan vaksin HPV sebagai langkah pencegahan.
Vaksin HPV biasanya diberikan dalam dua dosis dengan interval 6-12 bulan, untuk individu perempuan dan laki-laki berusia antara 16 hingga 45 tahun. Program vaksinasi ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kanker serviks serta penyakit lain yang berkaitan dengan infeksi HPV.
Kanker serviks, atau kanker leher rahim, adalah kondisi ketika sel-sel ganas pada leher rahim tumbuh tanpa terkendali. Berdasarkan kaitannya dengan kanker serviks, HPV dikelompokkan menjadi tipe risiko tinggi dan risiko rendah. Lebih dari 75 persen kasus kanker serviks disebabkan oleh HPV risiko tinggi tipe 16 dan 18.
Untuk memastikan efektivitas perlindungan dari vaksin, setelah tiga kali suntikan, perempuan disarankan untuk melakukan pemeriksaan pap smear secara rutin.
"Bahkan untuk memastikan apakah seseorang telah terlindungi, maka setelah tiga kali suntikan disarankan untuk melakukan pemeriksaan pap smear bagi perempuan," kata Dr. Wresti.
Vaksinasi HPV tidak hanya penting untuk kesehatan individu, tetapi juga untuk kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Dengan melibatkan laki-laki dalam program vaksinasi, diharapkan angka kejadian kanker serviks dapat menurun secara signifikan. Perlindungan ganda ini tidak hanya melindungi perempuan dari risiko kanker serviks, tetapi juga memberikan perlindungan tambahan terhadap penyakit lain yang disebabkan oleh infeksi HPV pada laki-laki, seperti kutil anogenital.