Cegah Diare dan Kanker Serviks, Vaksinasi RV dan HPV Dimulai di Tasikmalaya
Pemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Pemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Cegah Diare dan Kanker Serviks, Vaksinasi RV dan HPV Dimulai di Tasikmalaya
Program vaksinasi ini untuk melindungi anak-anak dari penyakit berbahaya, seperti diare dan kanker serviks.
"Dalam upaya menciptakan generasi yang berkualitas, kesehatan adalah fondasi utama. Hanya dengan kesehatan yang baik, anak-anak dapat mengoptimalkan aktivitas mereka," kata Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya Ivan Dicksan.
Ivan menjelaskan bahwa memberikan kekebalan terhadap berbagai penyakit pada anak-anak sangat penting karena penyebaran penyakit terus berlanjut, terutama rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV).
Rotavirus dapat menyebabkan diare dan dehidrasi yang berpotensi fatal pada balita, terutama yang berusia di bawah dua tahun. Di sisi lain, human papillomavirus (HPV) bisa menyebabkan kanker serviks pada perempuan.
Kasus HPV di Tasikmalaya mengalami peningkatan sehingga vaksinasi adalah bagian langkah antisipasi. Vaksinasi difokuskan kepada anak perempuan sehingga anak-anak memiliki kekebalan terhadap virus itu.
"Program vaksinasi ini dilaksanakan sesuai dengan pedoman dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan vaksin yang digunakan telah disediakan oleh Kemenkes Kemenkes (Kemenkes)."
Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya Ivan Dicksan, Kamis (10/8).
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat menyebut bahwa vaksinasi Rotavirus (RV) akan diberikan pada bayi usia dua bulan, tiga bulan, dan empat bulan.
Sasaran vaksinasi RV di Kota Tasikmalaya mencakup 10.473 orang. Sementara itu, vaksinasi Human Papillomavirus (HPV) akan ditujukan untuk anak-anak kelas 5 sekolah dasar, dengan total sasaran mencapai 6.318 orang.
Uus menegaskan bahwa program vaksinasi ini akan berlanjut dalam jangka waktu yang lebih panjang. Ini akan menjadi program vaksinasi yang wajib dan berkelanjutan, dengan jadwal pemberian sesuai dengan panduan yang telah ditetapkan. Berdasarkan Uus, keputusan menjadikan program vaksinasi RV dan HPV sebagai program wajib didasari oleh pertimbangan berbagai faktor, termasuk tren perkembangan virus secara ilmiah. "Keputusan ini diambil berdasarkan perkembangan terkini," sebut Uus.Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat adanya 32 kasus kanker serviks. Dari jumlah tersebut, empat orang telah meninggal dunia, menunjukkan tingginya tingkat kematian akibat penyakit ini. Uus menambahkan bahwa virus ini juga berpotensi mengganggu proses reproduksi dan berpotensi memicu pengangkatan rahim. Oleh karena itu, vaksinasi menjadi langkah penting dalam meningkatkan kekebalan tubuh anak-anak dan meminimalkan risiko infeksi. "Harapan kita, di masa depan tidak akan ada lagi kasus infeksi seperti pada kasus polio yang saat ini sudah tidak ada lagi," katanya.