Duduk Perkara Pemobil Dikeroyok di Jalan Alternatif Puncak, Korban Wanita Hamil Terancam Keguguran
Berikut duduk perkara pemobil dikeroyok di Jalan Alternatif Puncak.
Sebuah video yang memperlihatkan pemobil dikeroyok di Jalan Alternatif Puncak, viral di media sosial. Terlihat, sepasang suami istri dikeroyok oleh sejumlah orang di sana.
Melihat adanya aksi pengeroyokan, sejumlah warga pun berusaha memisahkan cekcok tersebut. Rupanya, salah satu korban merupakan seorang wanita hamil.
Akibat dari pengeroyokan itu, wanita tersebut terancam keguguran. Lantas bagaimana duduk perkara pemobil dikeroyok di Jalan Alternatif Puncak tersebut?
Melansir dari akun Instagram dashcamindonesia, Rabu (25/12), simak ulasan informasinya berikut ini.
Duduk Perkara Pemobil Dikeroyok di Jalan Alternatif Puncak
Pengeroyokan kepada pemobil terjadi di Jalan Alternatif Puncak pada Minggu (22/12) pukul 15.43 WIB.
Dijelaskan bahwa kejadian tersebut berawal ketika ada mobil yang jeblos di jalur sebelah kiri di Jalan Alternatif Puncak. Melihat adanya mobil yang jeblos, sejumlah orang pun langsung mengerumuninya.
Di sisi lain, satu buah mobil tengah melaju ke arah lokasi mobil yang jeblos tersebut. Mobil ini kemudian disuruh oleh orang-orang tersebut untuk lewat di sebelah kanan jalan.
Mobil itu lantas mengurangi kecepatan dan mengambil jalan sebelah kanan untuk melewati mobil yang mengalami jeblos tersebut. Entah terlihat atau tidak, spion mobil itu menyenggol seorang pria yang berjalan di antara mobil yang jeblos dengan mobil tersebut.
Pria tersebut terlihat sudah mulai melipir sejak mobil ini tiba di lokasi kejadian namun sedikit terhalang oleh pria yang mencoba mengatur lalu lintas.
Sejumlah Orang Tak Terima Pria itu Disenggol
Melihat pria tua itu tersenggol spion mobil, orang-orang di lokasi pun menggebrak-gebrak mobil tersebut. Tak cuma digebrak, mobil tersebut juga terdengar dipukul meski sudah melewati pria tersebut.
Mengetahui hal tersebut, istri dan pengendara mobil tersebut langsung bertanya alasan mereka tetap menggebrak mobilnya.
"Kenapa sih pak dipukul (mobilnya)?," tanya wanita ini dari dalam mobil dengan membuka kaca.
Namun siapa sangka, sejumlah orang di lokasi itu langsung tersulut emosinya. Bahkan, orang-orang tersebut masih terdengar menggebrak mobil wanita tersebut.
"Lalu orang kerumunan itu tidak terima dan mengkeroyok mobil saya. Ada pemuda yang sok jagoan nantangin untuk turun keluar," tulisnya dalam keterangan video.
Pemobil Dikeroyok Oleh Sejumlah Orang
Rupanya, seorang pemuda berkaos merah mengejar mobil tersebut sembari marah-marah. Dijelaskan bahwa pemuda tersebut bukanlah orang yang tersenggol dan tidak memiliki hubungan apa-apa dengan bapak-bapak yang tersenggol.
Pemuda ini dikatakan hanya ingin melampiaskan kekesalannya kepada pemobil tersebut. Tidak terima mendapatkan amarah yang berlebih, istri pengendara mobil pun terlihat cekcok dengan pemuda berbaju merah.
Bahkan, wanita ini sampai turun dari mobilnya untuk menghampiri pemuda yang disebut sok jagoan itu. Melihat istrinya dikerumuni, sang suami langsung ikut turun dari mobil. Tak disangka, Ia mendapatkan tonjokan di wajahnya.
Pengeroyokan pun terlihat jelas dalam rekaman dashcam mobil. Rupanya, wanita ini dikatakan tengah hamil 8 minggu.
"Karena cekcok dengan istri saya yang sedang hamil 8 minggu, hasil dari dokter ada ancaman keguguran karena terlalu stres berhadapan dengan pemuda berbaju merah tersebut. Saya juga ditonjok di mata kanan," jelasnya.
Lebih lanjut, pemobil ini lantas melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Megamendung. Pada pukul 17.12 WIB selang 15 menit dari pelaporan pertama, pemuda berbaju merah berhasil ditangkap. Pemobil ini pun meminta pemuda berbaju merah untuk membayar ganti rugi pengecekan kondisi kandungan dan pengobatan. Sayang, pemuda ini mengaku tidak bisa membayar.
"Jam 21.00 di lepas karena hanya memakan waktu karena tidak bisa membayar apapun. Jam 23.00 istri mengalami keram perut," ujarnya.
"23 Desember 2024 jam 15.00 ke RS Hermina Ciawi untuk pengecekan kandungan dan ternyata ada ancaman keguguran. 23 Desember 2024 jam 19.00 kasus akan dilanjutkan, tidak ada jalur damai. Akan di proses jalur hukum," lanjutnya.